Mereka sedang asik makan makanan yang telah mereka pesan, dan ada anak anak siswa baru yang ngefans sama babang buenavista itu.
"Hei kak afan, boleh gabung ga?" Ucap genit siswa baru itu.
"Eh g-" ucap afan terpotong.
"Eh adek adek ituloh disamping babang tampan kalian ada cewek nya" ucap eby seraya menunjuk Sherly dengan garpu yang di pegang nya.
"Eh maaf ya kak, kamu duluan" ucap malu malu siswa itu.
"Apaan sih Gue bukan pacar afan kali" kata Sherly menekankan di bagian pacar afan.
"Eh upss" ucap Nayla sambil menutup mulutnya.
"Waduh hts dong kalian yah?" Ejek eby.
"Bukan hts by, bestie tapi mesra. Iya kan fan" Sherly menggoda afan dengan menyenggol lengangnya.
Afan yang sebenarnya bukan pacar Sherly pun merasa terpojokan, sebab selama ini ia telah memanggil Sherly sayang tapi dia tidak memperjelas hubungan mereka.
"Bisa diem ga" ucap afan saat mukanya memerah
"Lagian sebagai cowo loh harus bersikap dong fan, kalau suka pacarin kalau perlu nikahin, kalau ga suka ya jangan kasih perhatian lebih. Cewe itu kalau udah luluh terus beku lagi bakalan susah untuk luluh lagi" ucap eby yang mendapatkan tepuk tangan kagum dari Nayla.
"Khem gue ga ikutan" ucap Sherly yang melanjutkan makannya.
"Tau ni afan udah tau Sherly Sridevi admaja itu manusia es, udah luluh malah dianggurin ntar kalau dia belum lagi bakalan ketar ketir lu" ucap Nayla yang menyambung perkataan eby tadi.
"Iya iya bawel lu"ucap afan.
Skip rumah ADMAJA.
"Ass-" Sherly beru memasuki rumah.
Sekarang sudah hampir malam tumben sekali papa sudah berada dirumah.
"Dari mana kamu?" Tanya sinis papa.
"Eum pulang sekolah pa" jawab pelan Sherly.
Wajahnya menunduk seakan tau apa yang akan terjadi setelah ini, bau alkohol mengelilingi tubuh papanya. Ia paham sebentar lagi ia bakalan disakiti olehnya.
"Anak perempuan kok kayak pel***r" pegang pegang cowo, pergi sama cowo. Mau jadi apa kamu nanti ha! Mau jadi lon**" ucap papa yang sedang mendekati Sherly.
Mata Sherly memanas, air basa itu bergelimang disekujur centi matanya yang indah. Bagai jarum yang tajam langsung menyerang sang jantung jiwa.
Tamparan, hinaan dan cacian telah Sherly terima sejak 2 tahun lalu. Bunda? Apa yang bisa bunda lakukan? Hanya menghalangi tanpa bisa berbicara.
"Tetaplah kokoh sampai takdir membawakanmu bahagia"
