mulai?

754 141 10
                                    

Hari ini adalah hari bersejarah untuk afan, Sherly dan juga Danu. Sebab hari ini perlombaan yang Meraka nanti nantikan akan dilaksanakan, dengan harap cemas afan dan Danu sebelum mulai perlombaan, tapi tidak bagi Sherly tatapannya tetap dingin tanpa senyum dan juga rasa. Iya merasa biasa saja kalau diliat dari wajahnya yang cantik namun kita tidak tau bagaimana api ketakutan serta deh segan yang membara di dalam jiwanya.

"Mau air?" Tawar afan saat memberikan air pada sherly.

"Makasih" jawab Sherly sambil mengambil botol air tersebut.

"Kamu gugup?" Tanya afan singkat.

"No" jawab lemas Sherly.

"Are you okey?" Tanya afan melihat Sherly yang kurang semangat.

"Yes" jawab Sherly tanpa memandang afan.

Afan yang penasaran menyentuh tangan Sherly.

"Auuu" jerit pelan Sherly saat tangannya disentuh afan.

"Kenapa?" Afan melihat dengan khawatir.

"Gapapa" Sherly berusaha menyembunyikan sesuatu di tangganya.

Afan yang tidak tinggal diam, sedikit memaksa dan melihat lengan Sherly yang memar keburu biruan.

"Ini yang kamu bilang gapapa!" Afan sedikit menaikan nada suaranya.

Sherly hanya diam tak bersuara.

"Udah diobatin?" Suara afan melemah.

"Udah, gapapa kok" Sherly menjauhkan tangannya dari afan dan segera mungkin menutupnya kembali.

"Kamu aneh Sri, kamu bilang bakalan lebih terbuka sama aku tapi ginian aja kamu ga mau ngasih tau aku" ucap afan dengan memandang dalam Sherly.

"Gapapa afan, aku gapapa kok" ucap Sherly yang berharap afan mengerti.

"Iya gapapa Sri, kalau kamu udah percaya dan udah mau kasih tau aku ya, cerita sama aku" ucap afan yang kini mulai tenang.

Tak ada kata saat acara perlombaan akan dimulai, Sherly dan afan duduk berdua tanpa bicara maupun Konta fisik apa apa.

"Udah ayo siap siap" ajak afan dan mengulurkan tangannya untuk membantu Sherly bangkit dari duduk nya.

Sherly hany diam dan meraih tangan afan, hangat itulah yang dirasa afan dari tangan Sherly. Tangan yang seringkali memakai plester, tangan yang sering kali terlihat tidak sewarna tangan yang sering kali memunculkan rasa sakit dari sang empu.

Perlombaan dimulai dengan baik, Sherly afan dan Danu sudah selesai mengerjakan soal soal yang di berikan juri untuk tim mereka. 5 menit sebelum bel pertanda berakhirnya pengerjaan soal, Sherly telah mengbeak up afan yang kesulitan menjawab pertanyaan matematika.

"Kamu baik banget" kata afan hangat pada Sherly.

Sherly tak menjawab hanya menepuk 2x bahu afan lalu pergi meninggalkan afan untuk ke kamar mandi.

Detik detik pengumuman akan segera di dilaksanakan, kunci jawaban telah di berikan juri pada layar lebar depan semua peserta lomba. Mereka hanya bisa membandingkan jawaban mereka dan tidak bisa merubah jawabannya.

Sherly hanya menatap kosong kedepan tanpa menoleh sedikitpun ke jawaban yang juri berikan, seolah hal itu tidak penting baginya.

MC telah memulai omong kosongnya dan kini baru berbicara serius saat pengumuman akan di bacakan, deh degan pun di mulai semua tim saling berpegang tangan dengan erat tak terkecuali Danu Sherly dan afan.

"Untuk juara 2 di raih oleh SMA tunas karyaaaa" sorak heboh sang MC.

"Dan yang kita tunggu tunggu ini lah dia" sambung MC itu yang tak kalah heboh dari sebelumnya.

"Untuk juara pertama lomba sains tingkat SMA dengan skor 987, nilai yang sangat fantastis dan dengan nilai matematika benar semua di menangkan oleehh" ucap panjang MC

"Oleh sekolah amdya internasional" ucap girang sang MC yang tanpa sok asik itu.

Ya itu adalah nama sekolah dari ke3 murid yang kita bahas di cerita ini.

"Selamat kepada pemenang" ucap MC lanjutnya.

Afan yang sangat senang memeluk Sherly dengan erat dan menyisakan Danu yang menatap cemburu.

"Aaaaaa makasih makasih" ucap afan meloncat loncat seraya memeluk Sherly.

Sherly hanya diam karena dia tau afan sangat senang kala itu, dan dia tidak mau merusak kesenangannya dengan sikap dinginnya.

MATAHARIMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang