Nata menatap sosok kecil yang terbujur kaku di hadapannya. Dia tidak kuasa menahan tangis.
Usianya baru empat tahun. Kenapa kehidupannya harus berakhir secepat ini?
Nata bukan satu-satunya yang sedih. Dalam diam, Desi dan Disa juga meneteskan air mata saat mengatur bunga-bunga di peti Ghea tadi.
Dari balik pintu terdengar jeritan histeris Gaby, sang ibu. Nata mengintip dan melihat Gaby terkulai pingsan. Cher, Soraya, dan beberapa pegawai rumah duka membopongnya ke kamar untuk beristirahat.
Gaby sudah histeris sejak datang dengan jenazah anaknya. Dia tidak berhenti menangis dan memukul-mukul dada. Soraya membujuk sang ibu untuk menunggu di luar selagi Nata bekerja. Sebetulnya Nata tidak keberatan, dia memahami perasaan wanita itu. Sebagai ibu, Gaby pasti amat terpukul. Namun karena jenazah Ghea tidak diformalin, dia harus segera dimasukkan ke dalam peti sebelum tubuhnya kaku. Ibadah pemakamannya sudah dijadwalkan pukul tiga sore ini.
Nata melirik jam tangannya. Satu jam lagi.
Perias jenazah itu mencoba fokus. Begitu tiba ke rumah duka, Gaby bilang jenazah Ghea sudah dimandikan. Nata memercayai saja kata-katanya. Ghea memang sudah berpakaian lengkap, bersepatu serta bersarung tangan, jadi dia hanya perlu dirias sedikit.
"Ghea, saya Tante Nata." Nata membungkuk hormat di depan jenazah. Tante Meyti mengingatkannya untuk minta izin pada setiap jenazah yang akan dirias, supaya tidak terjadi "aneh-aneh". "Tante minta izin merias kamu ya, supaya kamu kelihatan cantik."
Nata membuka peralatan kotak peralatan makeup-nya. Awalnya dia enggan memakai peralatannya sendiri karena berharap ada orang hidup yang menyewa jasa MUA-nya. Tapi setahun lebih sudah berlalu dan para klien lamanya tidak pernah meneleponnya lagi. Gara-gara kasus Flawless Beauty, Nata sadar dia sudah di-blacklist. Apalagi kasus itu sudah diliput media nasional, jadi satu Indonesia sudah tahu apa yang Nata lakukan. Peralatan kosmetik miliknya mengeras dan berjamur karena terlalu lama tidak digunakan sehingga mustahil dipakai merias para klien yang masih hidup.
Namun klien-klien di rumah duka ini tidak akan keberatan. Lagi pula merekalah satu-satunya klienku. Jadi setelah diterima kerja, Nata membersihkan jamur dari peralatannya dan memakai air panas untuk melumerkan bahan-bahan kosmetik yang sudah mengeras. Akhirnya dia bisa memakai ulang kosmetik itu. Dulu Nata akan langsung membuang foundation yang bergumpal atau lipstik yang sedikit coak. Tapi sekarang dia tidak punya pilihan itu.
Nata mengolesi baby oil ke area wajah dan leher Ghea. Saat seseorang mati, seluruh organ tubuhnya akan pelan-pelan berhenti berfungsi termasuk kelenjar minyak di kulit. Tanpa lapisan minyak, kulit akan menjadi sangat kering sehingga kosmetik susah menempel. Ada juga perias yang memilih losion pelembab, tetapi Nata mengikuti saran Tante Meyti untuk memakai baby oil.
Lalu Nata memakaikan foundation tipis, disusul bedak. Wajah Ghea berbentuk hati dan mungil sehingga tidak perlu waktu lama untuk dirias. Dan karena masih anak-anak, riasannya tidak boleh terlalu tebal supaya tidak terlihat menor. Mengikuti saran Tante Meyti, Nata hanya menebalkan blush on di area pipi untuk menambah kesan segar. Kedua lubang hidung tidak lupa disumbat dengan kapas yang sudah direndam minyak wangi. Mulut Ghea sedikit terbuka, jadi Nata mengolesi lem di bagian dalam bibirnya supaya tertutup dan memoles lipstik. Itu juga salah satu trik yang dipelajarinya dari Tante Meyti.
Sebetulnya ada beberapa cara untuk menutup mulut jenazah yang terbuka. Cara yang paling gampang adalah dengan mengelem bibirnya. Untuk jenazah korban kecelakaan yang rahangnya hancur dan susah menutup, mulutnya dijahit memakai benang yang dimasukkan lewat dagu. Bisa juga dikunci pakai sekrup yang ditanam di rahang. Tapi kalau perlu peralatan khusus seperti itu, tim di ruang pengawetan jenazah yang akan melakukannya. Tante Meyti memberitahu Nata semua ini lewat video call di minggu pertamanya bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stories from The Dead [TAMAT]
ChickLit[TAMAT] Hidup Nata hancur setelah tersangkut suatu kasus besar yang mencemarkan nama baiknya. Kehilangan pekerjaan dan nyaris jadi gelandangan, suatu hari tanpa sengaja Nata mampir ke rumah duka Lux Aeterna. Dia tidak menyangka bahwa Avi, cowok ding...