Mana mungkin Anna bertunangan dengan dua laki-laki?
Nata mengernyit heran. "Maaf, aku nggak paham."
"Alex itu cinta sejati Anna," kata Teddy sambil menyilakan Nata duduk di kursi. Lukas dan Gian kembali menekuni pekerjaan mereka. "Seperti yang kita lihat, Anna itu dari keluarga kaya. Sedangkan Alex cuma pemadam kebakaran, penghasilannya nggak seberapa. Keluarga Anna nggak merestui hubungan mereka. Alex cerita ke aku semuanya tadi."
"Anna itu kan fashion designer..." Nata mencoba memahami cerita itu. "Kok dia bisa ketemu Alex yang pemadam kebakaran? Aku nggak bisa membayangkan di mana mereka bertemu."
"Suatu hari butik milik Anna kebakaran," sahut Teddy. "Anna sedang tidur di lantai tiga. Api sudah melahap lantai satu dan dua saat dia terbangun. Tampaknya bangunan butik itu akan roboh dan nggak ada yang berani menolong Anna. Cuma Alex yang nekat menerobos kobaran api untuk menjemput gadis itu, meski dia juga berisiko kehilangan nyawa. Singkat cerita, Anna berhasil diselamatkan. Alex mengalami luka bakar yang lumayan parah di punggung, tetapi dia berhasil pulih. Anna tersentuh dengan ketulusan hati Alex dan mereka..."
"Jatuh cinta," sambung Nata, tersentuh. "Itu romantis banget."
Teddy manggut-manggut. "Setelah mengenal Alex lebih jauh, Anna melihat bahwa Alex berbeda dengan pemuda-pemuda dari keluarga kaya yang dikenalnya. Itu membuatnya makin jatuh hati pada Alex. Tapi hubungan mereka tidak bisa berlanjut setelah ketahuan keluarga Anna. Mereka malah menjodohkannya dengan Richard, anak pengusaha tekstil."
Simbiosis mutualisme, pikir Nata getir. "Menikahi Richard lebih... menguntungkan buat Anna."
"Pasti begitu," angguk Teddy setuju. "Keluarga Anna pebisnis. Mereka mau supaya Anna menikah dengan pria dari kalangan pebisnis juga, apalagi yang bisa mendukung usaha butiknya. Richard pilihan yang tepat. Tapi Anna nggak mencintai Richard.
Meski tahu saingannya mustahil dilawan, Alex tetap nekat ingin meminang Anna. Dia ingin menunjukkan kesungguhan hatinya pada keluarga Anna. Makanya dia bekerja keras dan mengumpulkan uang untuk membeli kedua cincin pertunangan itu. Tapi keluarga Anna memaksanya untuk segera menikahi Richard. Ini membuat Anna stres. Dia punya penyakit autoimun, dan tekanan dari keluarganya membuat penyakitnya makin parah. Alex tidak tahu soal penyakit Anna. Hingga suatu hari penyakit itu kambuh, dan Anna tidak tertolong lagi..."
Nata teringat wajah Anna saat dirias. "Mata Anna tidak tertutup rapat."
"Oh, ya?"
"Ya. Aku sampai harus menutupnya dengan perekat." Kegetiran di diri Nata berubah menjadi kesedihan. "Kata Tante Meyti, jenazah yang matanya tidak tertutup berarti sedang menunggu seseorang. Awalnya aku kurang percaya hal-hal seperti itu, tapi setelah mendengar cerita kamu, aku jadi mengerti. Anna menunggu kekasih sejatinya."
Teddy berhenti sejenak dan tertunduk. "Mereka memang soulmate."
"Kamu melakukan hal yang benar dengan menyelundupkan Alex," Nata menyenggol pundak Teddy. Meski kecil, pundak Teddy ternyata tegap, hasil kerja keras di workshop setiap hari. "Alex jadi bisa bertemu dengan kekasih hatinya, meski situasinya seperti itu."
Semua orang di workshop itu terdiam. Tak lama kemudian, para pegawai workshop kembali bekerja. Nata melihat Teddy memutar-mutar penguin logam kecil yang menjadi bandul kalungnya.
"Teddy, kamu nggak apa-apa?"
"Ya," jawab cowok itu segera. "Aku baik-baik aja."
Nata tidak begitu yakin. Dari ekspresi Teddy, dia merasa pengrajin peti jenazah itu sedang memikirkan sesuatu, tetapi tidak mengucapkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stories from The Dead [TAMAT]
ChickLit[TAMAT] Hidup Nata hancur setelah tersangkut suatu kasus besar yang mencemarkan nama baiknya. Kehilangan pekerjaan dan nyaris jadi gelandangan, suatu hari tanpa sengaja Nata mampir ke rumah duka Lux Aeterna. Dia tidak menyangka bahwa Avi, cowok ding...