Chapter 5: Senyuman di kala hujan

16 7 0
                                    

          Beberapa hari berlalu setelah DoubleE dan Rat Hunter resmi beraliansi, mereka pun mulai menyebar terror diseluruh penjuru kota. Mereka gencar mencari satu persatu geng yang ada dikota itu, dan mengakibatkan seluruh polisi mengawasi setiap sudut kota. Tapi meski mereka sudah membabi buta, TCS tetap kokoh berada berada dipuncak.

***

(Hari Kamis menjelang siang, dikantin sekolah waktu jam istirahat. Terlihat Edward sedang menikmati makanan sendirian dengan tenang, dan seperti biasa, Javier selalu datang mengganggu ketenangan sahabatnya itu).

"(Duduk disamping Edward) Yo!" Sapa Javier tersenyum lebar.

"Harus banget lu duduk disamping gue?" Ketus Edward dengan memasang muka datar.

"Sewot banget lu? Lu ga inget, kata prescilla? Kita tuh harus bareng-bareng, meskipun salah satu dari kita gaada."

"Ada aja alesan lu, brengsek."

"Tapi bener kan?" Sahut Javier tak mau kalah.

"Hi darling, nih aku beliin kamu minuman. Kamu pasti haus kan? Ya iyalah, secara aku tadi ngeliat kamu makan tapi gaada minumannya." Potong Ariska dengan membawa 2 minuman dan duduk didepan Edward.

"Eh? Makasih, tapi gapapa kok. Aku bisa beli sendiri nanti." Tolak Edward dengan canggung.

"Gimana, kalo buat aku aja?" Sahut Javier menggoda.

"Beli sendiri!" Pungkas Ariska dengan sewot.

"Kak Edward! Nih special buat kakak, hari ini aku bawain jus alpukat kesukaan kakak." Spontan Stevy datang menghampiri meja Edward.

"Hah? Jus alpukat?" Sahut Edward dengan kaget.

"(Menepuk jidat) Nambah lagi..." Gerutu Javier.

"Iya, jus alpukat. Kesukaan kakak, kan?"

"Kok kamu tau, kalo aku suka jus alpukat?" Tanya Edward keheranan.

"Apa sih yang aku gatau, dari kakak ganteng." Jawab Stevy dengan tersenyum sumringah.

"Eh, upil idung?! Kok lu bisa tau kesukaan my darling, sih?!" Bentak Ariska pada Stevy.

"Harus banget gitu, gue kasih tau sama lu? Dan siapa yang lu panggil, my darling? Emang dia siapa lu, hah?!" Jawab Stevy yang tak mau kalah.

"Dia pacar gue! Ma-maksud gue, dia calon pacar gue. Mau apa lu?" Timpal Ariska terbata-bata.

"(Stevy tersenyum remeh) Hmm... masih calon aja belagu. Inget ya? Kita itu musuhan, sampe kak Edward milih salah satu diantara kita."

(Merasa terganggu dengan situasi yang dirasa buruk itu, sontak nafsu makan Edward menjadi turun. Dan memilih meninggalkan tempat itu, meskipun perutnya tengah kelaparan).

"Jav, lu habisin ae makanan gue. Kalo mau minum tinggal pilih aja, gue udah ga mood makan." Ucap Edward yang berbisik pada Javier, kemudian pergi meninggalkan mereka bertiga dikantin.

"Lah? Gimana urusannya." Javier melongo melihat Edward berjalan pergi.

"Heh? Kak Edward!" Teriak Stevy.

"Lu liat kan? Ini semua gara-gara lu!" Bentak Ariska ke Stevy.

"Enak aja! Gara-gara lu lah!"

***

          Terik matahari siang mulai menyengat, bell sekolah pun berbunyi menandakan jam sekolah telah berakhir. Dengan tenang Edward berjalan kearah parkiran sepeda motor, kemudian menarik gas menuju coffeeshop, tempat dimana biasanya dia melepas penat seusai sekolah.

EZ4 Girls: The Bulletproof Heart [✔️END (Belum Revisi)]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang