15

4.8K 271 6
                                        

"Siapa?"

"Ini Wooyoung. Apa kamu tak bisa mengenali suaraku?"

"Darimana kamu mendapatkan nomorku?"

"Itu tidak penting, aku akan meramalkan sesuatu. Apakah kamu mau mendengarnya?"

"Apa?"

"Cih cuek sekali. Aku ramal kita akan bertemu sebentar lagi."


San mengerutkan dahinya bingung mendengar perkataan Wooyoung padanya barusan, ia sedikit berpikir jika Wooyoung sangat lucu sekarang tapi itu juga jadi sedikit terasa aneh mendengar ramalan yang diucapkan Wooyoung barusan.


"Bagaimana bisa kamu seyakin itu Jung Wooyoung."

"Ramalanku tak pernah salah, kamu tunggu saja itu akan menjadi kenyataan."


Tak menunggu jawaban darinya, Wooyoung sudah terlebih dahulu memutuskan panggilan teleponnya itu secara sepihak. San tersenyum tipis, ia akui Wooyoung memang sangat lucu sekarang.


"San, ada tuan Jung dia ingin bertemu denganmu."

"Suruh dia untuk masuk."


Mingi mengangguk paham, ia pun langsung mempersilahkan tuan Jung untuk masuk kedalam kantor milik San, tanpa disangka-sangka ada Wooyoung juga disana berjalan di belakang ayahnya.


"Jadi ini yang dia maksud ramalan?"

"Silahkan duduk tuan Jung."


San berdiri dari duduknya, ia mulai berjalan menghampiri tuan Jung dan menyambutnya dengan ramah. San sedikit melirik kearah Wooyoung yang sedang tersenyum senang disana, San hanya menggelengkan kepalanya pelan.


"Terimakasih nak San."

"Mingi, tolong bawakan minum untuk tuan Jung dan Wooyoung."


Mingi mengangguk pelan, ia langsung berjalan pergi keluar ruangan San untuk membuatkan minuman untuk tamunya. Dan mereka sudah duduk disofa sekarang, tak ada pembicaraan disana sampai saat dimana Mingi kembali dengan membawakan minuman untuk mereka.


"Jadi tuan Jung ada perlu apa jauh-jauh kemari?"


Wooyoung sedari tadi terus menatap San tanpa henti, dengan senyuman manisnya memandang San yang memakai setelan formal itu ditubuhnya. Sangat tampan, Wooyoung menyukainya, terlebih wajah serius milik San.


"Ahh iya nak San, omong-omong saya bawa Wooyoung juga kemari untuk agar dia dapat belajar tentang seputar bisnis, apakah nak San keberatan?"


San memandang Wooyoung yang sedari tadi menatapnya dengan senyuman manisnya itu. San hanya tersenyum dan kembali menatap orang yang akan membahas bisnis dengannya sekarang.


"Tentu saja tidak masalah tuan Jung."


Wooyoung yang melihat senyuman tampan San semakin menyukai pria didepannya ini. Wooyoung mulai mengeluarkan ponselnya, ia menuliskan pesan disana dan menekan tombol kirim.




 Wooyoung mulai mengeluarkan ponselnya, ia menuliskan pesan disana dan menekan tombol kirim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Stimulants : Sanwoo/WoosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang