"San, aku ingin bertanya, boleh?"
"Kenapa hm?"
"Aku penasaran dengan hubunganmu dan Alexa. Apakah kamu marah padanya karena dia melakukan sesuatu yang salah dulu?"
San mengerutkan dahinya bingung mendengar ucapan dari Wooyoung barusan, darimana dia tau tentang itu atau dia hanya menebak saja. San mulai menatap Wooyoung dari cermin, ia melihatnya yang sedang penasaran disana.
"Bagaimana kamu bisa tau?"
"Aku membaca pesan dari Alexa, dia meminta maaf karena kejadian dulu."
"Hmm, dia benar-benar tak menyerah."
"Ada apa? aku penasaran."
Wooyoung terus menatap San dengan penasaran, ia melihat San yang masih sibuk memakai bajunya disana. Bahkan fokusnya jadi teralihkan pada punggung San sekarang, Wooyoung sedikit menggelengkan kepalanya agar tak berpikiran kotor.
"Dia dulu seperti paparazi bagiku, aku sangat risih karena dia selalu menempel padaku, tapi semakin lama mungkin aku semakin terbiasa dan hanya bersikap acuh."
Wooyoung mengangguk paham dan mulai mendengarkan cerita dari San, meskipun pandangan masih melihat tubuh San yang mulai terbalut oleh kain itu disana, jika saja ia bisa meminta, ia ingin San untuk bertelanjang dada saja.
"Mungkin karena dia merasa kesal sebab tak dapat perhatian dariku, dia mulai menggila, dia sempat menyuruh seseorang untuk melukaiku dan mungkin nantinya dia lah yang akan menolongku. "
San yang menceritakan masa lalunya dengan Alexa itu sedikit merasa kesal mengingat apa yang sudah dilakukan Alexa padanya dulu, itu bahkan sudah diluar batas wajar baginya.
Wooyoung merasa marah pada Alexa sekarang. Pantas saja San marah padanya karena memang dia seperti wanita gila, beruntung ia tak mendengarnya semalam, bisa-bisa Wooyoung mencekik si Alexa itu sampai mati.
"Cih wanita itu, sudah gatal dan gila juga, aku akan membunuhnya jika bertemu kembali."
"Sudahlah, jangan lakukan hal seperti itu. Kamu sudah memesan makanannya? bukankah kamu lapar."
"Belum hehe."
Wooyoung terkekeh pelan, karena rasa penasarannya itu Wooyoung jadi lupa untuk memesan makanan gara-gara melihat pesan dari Alexa. Ia juga terlalu fokus menatap San yang sedari tadi mengganti pakaiannya disana.
"Kalo begitu bersihkan dirimu, kita makan diluar saja."
"Ay ay captain!!"
—
Wooyoung mengerutkan dahinya, ia sangat kesal sekarang karena sedari tadi tak bisa menghubungi San, tak ada satupun pesan atau telepon darinya yang dijawab oleh San. Wooyoung mulai mendengus kesal.
"Ini bahkan sudah malam, seharusnya San sudah pulang bukan."
Wooyoung menghela nafasnya pelan, ia memilih pergi ke club saja sekarang untuk menghilangkan rasa bosannya, entah kenapa akhir-akhir ini Wooyoung sangat suka pergi ke club karena memang teman-temannya juga sering kali mengajaknya kesana.
Saat Wooyoung sudah sampai disebuah club, ia langsung masuk dan mulai mendudukan dirinya dikursi yang tepat berhadapan dengan seorang bartender disana. Bartender hari ini cukup tampan menurutnya.
"Tolong buatkan minuman apapun yang dapat menghilangkan stress."
"Sepertinya saya sering melihatmu datang kemari."

KAMU SEDANG MEMBACA
Stimulants : Sanwoo/Woosan
FanfictionWooyoung berniat menghilangkan stressnya disebuah club tapi ia malah bertemu dengan San seorang bajingan yang memberikan obat perangsang pada minumannya dengan berkata ingin mentraktirnya minum. - Choi San as Dominant Jung Wooyoung as Switch x All...