23

3.9K 245 0
                                        

"Seonghwa hyung, kamu baik-baik saja? Kenapa menangis?"


Seonghwa sekarang sudah berada didepan pintu apartement milik San, tentu saja dengan keadaan yang berantakan dan sakit hati yang tak kunjung hilang itu membuat Seonghwa kembali menangis.


"A-apakah aku boleh menginap?"


San sebenarnya tak bisa mengiyakan permintaan Seonghwa karena ada Wooyoung yang sekarang menjadi kekasihnya itu. Tapi ia juga tak tega melihat Seonghwa dengan keadaan kacau seperti ini.

Akhirnya San membiarkan Seonghwa untuk masuk, ia berharap Wooyoung dapat mengerti tentang keadaan Seonghwa sekarang, karena Seonghwa juga termasuk teman dekatnya. Ia tak bisa membiarkan Seonghwa dalam keadaan kacau seperti ini sendirian.

Wooyoung yang sedang memasak terkejut saat mengetahui Seonghwa lah yang datang ke apartment San, ada rasa cemburu dihatinya saat melihat San memeluk pinggang Seonghwa, tapi setelah melihat Seonghwa menangis, kekesalan Wooyoung pun luntur begitu saja.


"Duduklah dulu hyung, aku akan mengambilkan minum untukmu."


San berjalan kearah dapur mendapati Wooyoung yang sedang menatapnya dengan penasaran tentang apa yang terjadi pada Seonghwa disana. San menghela nafasnya pelan, tanpa Seonghwa mengatakannya pun, ia sudah tau apa penyebabnya.


"Seonghwa hyung sepertinya habis bertengkar dengan Hongjoong hyung, melihatnya menangis mungkin pertengkaran mereka cukup hebat."


Wooyoung mulai mengangguk paham, ia juga merasa sedikit tak tega melihat Seonghwa sekarang, meskipun Seonghwa sering menempel pada San, tapi ia juga masih manusia yang mempunyai rasa kasihan kepada sesama.

San dan Wooyoung berjalan menghampiri Seonghwa yang masih menangis disana. Raut wajah khawatir dari San pun tak kunjung hilang, ia berpikir Hongjoong sudah keterlaluan sekarang sampai membuat Seonghwa kacau seperti ini.


"Minumlah hyung, kau bisa bercerita padaku nanti."

"Hiks San, Hongjoong hiks d-dia..."


Seonghwa tak dapat lagi melanjutkan kalimatnya, ia langsung memeluk San, dan menenggelamkan wajahnya didada milik San. Sedangkan San terkejut dengan Seonghwa yang tiba-tiba memeluknya, ia mulai menatap kearah Wooyoung disana.

San takut jika Wooyoung merasa cemburu, tapi Wooyoung hanya menganggukkan kepalanya berkata bahwa ia tak apa-apa. San mengerti dan mulai menenangkan Seonghwa, mengelus surai hitam miliknya dan membisikkan kata-kata penenang untuknya.

Disaat Seonghwa sudah cukup tenang, Seonghwa pun mulai bercerita tentang alasan ia bertengkar dengan Hongjoong, San yang memang sudah paham hanya menganggukkan kepalanya dengan mengelus punggung Seonghwa. Sedangkan Wooyoung dia sangat terkejut sampai tak bisa berkata-kata lagi.

San membawa Seonghwa kekamarnya agar dia dapat beristirahat, hanya saja San tak menemani Seonghwa disana melainkan Wooyoung lah yang menemani Seonghwa. Dan San pergi dari kamarnya meninggalkan mereka berdua.


"Maaf menganggu waktu kalian berdua Young-ah."

"Tidak apa-apa, lagi pula aku juga tak tega melihatmu seperti ini."


Seonghwa dan Wooyoung banyak berbicara didalam sana dengan Wooyoung yang terus memberikan kata-kata penenang dan penyemangat untuk Seonghwa, alhasil Seonghwa sudah tertidur lelap sekarang karena terlalu banyak menangis.

Wooyoung keluar dari kamar setelah menyelimuti tubuh Seonghwa agar dia merasa hangat, ia berjalan kearah sofa yang disana sudah ada San. Wooyoung mulai mendudukan dirinya disamping San dan langsung memeluknya dengan erat.


Stimulants : Sanwoo/WoosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang