Suara dering telepon yang terus-menerus mengganggu pendengaran San, membuatnya jadi sangat kesal, ia masih mengantuk sekarang, San benar-benar mengutuk siapapun yang menelponnya pagi-pagi buta seperti ini.
San mengambil ponselnya yang berada dimeja kecil disamping ranjangnya itu. Dan tanpa melihat siapa yang menelponnya sekarang, San langsung menerima panggilannya dengan sedikit kesal diwajahnya.
"Beritahu aku dimana Seonghwa berada."
San mengerutkan dahinya bingung, ia memaksakan dirinya untuk membuka matanya melihat layar ponselnya untuk membaca nama yang meneleponnya sekarang dan itu ternyata Hongjoong.
"Ughh sial kau bahkan mengganggu tidurku, aku tak tau dimana Seonghwa hyung berada."
"Jangan membohongiku San, kali ini saja bantu aku. Aku benar-benar tak dapat menemukan Seonghwa dimana pun."
San menghela nafasnya berat, Hongjoong sepertinya memang benar-benar mencari Seonghwa, mendengar dari nada bicaranya itu yang sepertinya sudah dia sedikit putus asa. San mengusap wajahnya dengan sedikit kasar.
"Baiklah aku akan membantumu kali ini, aku akan menelponmu kembali nanti."
San memutuskan panggilan teleponnya dengan Hongjoong, dan ia mulai menekan kontak milik Seonghwa. San mendudukan dirinya, ia langsung bersandar ke kepala ranjang, sedikit melirik kearah Wooyoung yang masih tertidur pulas disana.
"Halo Sanie??"
"Halo hyung, bagaimana kabarmu?"
"Aku baik-baik saja Sanie, tumben sekali kamu menelponku, apakah kamu sudah merindukanku sekarang? haha."
San tersenyum tipis mendengar Seonghwa baik-baik saja disana, ia sempat khawatir jika Seonghwa masih terpikirkan Hongjoong. Tapi sepertinya kekhawatiran itu tak diperlukan lagi sekarang, lagipula Seonghwa lebih dapat bersikap dewasa dibandingkan dirinya.
"Ya aku lebih merindukan masakanmu hyung, karena kau sudah lama tak pulang."
"Aku akan pulang besok siang, kamu ingin menjemputku?"
"Tentu, aku akan menjemputmu. Aku juga akan mengajak Wooyoung, dia sepertinya juga merindukanmu."
"Katakan pada Young-ah aku menunggu kedatangannya. Kalo begitu aku tutup dulu teleponnya San, aku harus memasak. Nanti aku kirimkan alamatnya."
"Baiklah hyung, jaga dirimu baik-baik."
Panggilan telepon itu terputus, San jadi merasa sedikit ragu untuk membawa Hongjoong nanti ikut menjemput Seonghwa, ia takut jika Seonghwa akan marah padanya. Tapi bagaimana pun juga ia sudah mengatakan akan membantu Hongjoong.
San beranjak pergi ke balkon untuk sekedar merokok untuk sedikit menenangkan pikirannya, ia masih teringat dengan apa yang dikatakan ayahnya semalam. Apakah ia harus memberitahu Wooyoung tentang itu, tapi ia tak ingin Wooyoung merasa sedih.
Disisi lain Wooyoung sudah terbangun, ia masih sedikit mengumpulkan nyawanya. Wooyoung melihat kearah samping dan tak mendapati San disana. Wooyoung mulai mengerucutkan bibirnya kesal.
"Sudah bangun sayang? kenapa cemberut seperti itu?"
"Darimana saja, kamu biasanya selalu ada disampingku sampai aku bangun."
San terkekeh gemas melihat sifat kekanak-kanakan dari kekasihnya itu, ia berjalan menghampiri Wooyoung yang masih cemberut disana dan San mulai mendudukan dirinya ditepi ranjang tepat disamping Wooyoung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Stimulants : Sanwoo/Woosan
Hayran KurguWooyoung berniat menghilangkan stressnya disebuah club tapi ia malah bertemu dengan San seorang bajingan yang memberikan obat perangsang pada minumannya dengan berkata ingin mentraktirnya minum. - Choi San as Dominant Jung Wooyoung as Switch x All...