29

4.5K 220 0
                                        

Sesampainya di apartment milik San, San menyuruh Wooyoung untuk menunggu dikamarnya dan ia langsung beranjak pergi mengambil kotak p3k dilemarinya untuk mengobati luka Wooyoung.


"Aku baik-baik saja San, tidak usah diobati."

"Tidak bisa sayang, nanti membekas."


San mulai mengobati luka dipipi Wooyoung secara perlahan. Ia benar-benar tak bisa melihat Wooyoung terluka, hatinya menjadi sangat sakit, dan lagi ia kesal karena tak bisa membunuh orang yang melukai Wooyoung tadi.

Wooyoung sedikit meringis perih saat alkohol itu menyentuh pipinya, lukanya tak besar tapi ini terasa sangat perih. Wooyoung sedikit melihat tangan San, banyak luka disana karena perkelahian tadi.


"Sudah San, biar aku yang mengobatimu sekarang."

"Apa maksudmu, aku bahkan tak terluka."

"Jangan bercanda, lihatlah tanganmu itu penuh luka."


Wooyoung menarik tangan San, ia mulai mengobati luka-luka kecil tapi cukup banyak itu. Wooyoung sekarang merasa bersalah karena membuat San jadi seperti ini, itu kesalahannya membuat San dalam perkelahian.

San yang bahkan tak menyadari dirinya terluka itu hanya menuruti perkataan Wooyoung. Ia melihat Wooyoung yang sangat teliti mengobati lukanya disana. San mulai mengecup kening Wooyoung.


"Jangan pergi ke club sendirian lagi sayang, aku tak ingin kejadian seperti tadi menimpamu kembali."

"Ma-maaf..."


Wooyoung mengangguk pelan, ia kembali meneteskan air matanya, sungguh ia benar-benar merasa bersalah kepada San sekarang, ia tak berniat untuk membuat San dalam masalah, ini salahnya karena memilih pergi ke club itu.

San terkejut saat mendengar suara isakan tangis yang keluar dari mulut Wooyoung, ia menangkup wajah kekasihnya itu dan mengusap air mata yang sudah berjatuhan disana. Ia tak suka jika Wooyoung menangis seperti ini.


"Kenapa minta maaf sayang, aku yang salah karena tak bisa menjagamu."

"Hiks a-aku melihatmu memeluk wanita tadi dikantor, lalu kalian.. kalian berciuman, aku marah dan hiks hiks aku pergi ke club."


Saat mendengar penjelasan dari Wooyoung, San sedikit terkejut karena ternyata kekasihnya itu sedang salah paham padanya. San menghela nafasnya berat, membawa Wooyoung kedalam pelukannya.


"Itu tidak benar sayang, wanita itu adalah sekertaris sementara untuk menggantikan Mingi, dia tadi tersandung dan aku mencoba menolongnya. Kita bahkan tak berciuman sayang."


Wooyoung merasa lebih bersalah sekarang saat mendengar apa yang dijelaskan San padanya. Tapi dibandingkan rasa bersalah, Wooyoung lebih malu karena sudah salah paham pada kekasihnya itu.


"Itu salahmu!! siapa suruh memposisikan dirimu diposisi yang membuat orang lain salah paham!!"


Wooyoung membentak San, dan mulai mengerucutkan bibirnya, ia menatap tajam kearah San. Wooyoung mendengus kesal, ia melepaskan pelukannya dan menyilangkan kedua tangannya didepan dada.

San yang melihat tingkah kekasihnya itu hanya menggelengkan kepalanya pelan, ia mencubit pipi Wooyoung karena merasa gemas sendiri. San tersenyum tipis dan memberikan kecupan dibibir Wooyoung.


"Mandilah, tapi jangan sampai lukamu itu terkena air."


Wooyoung melangkah menjauhkan dirinya dari San, entah kenapa San selalu bersikap lembut padanya, itu bahkan tak baik untuk jantungnya sekarang. Wooyoung sedikit menghentakkan kakinya pelan.

Stimulants : Sanwoo/WoosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang