35

2.7K 156 0
                                    

San dan kedua orangtuanya sudah berada ditempat dimana mereka akan melakukan perjodohan itu. Berada diruangan vip disalah satu restoran mewah. Dengan San yang sedari tadi terus menghela nafasnya karena merasa tak nyaman dengan ini semua.


"Sayang kau baik-baik saja?"

"Aku baik-baik saja bu, hanya sedikit kelelahan."

"Minumlah dulu."


San meminum air putih yang diberikan ibunya, itu sedikit menenangkan pikirannya sekarang, ia masih terpikirkan sosok Wooyoung dibenaknya. Ia bahkan sampai tak bisa bercerita pada Wooyoung dan malah menyembunyikannya.


"Aku ke toilet dulu sebentar."

"Jangan mencoba untuk kabur San."

"Ayah! jangan berbicara seperti itu pada San."


San menghiraukan ucapan ayahnya itu, dan beranjak dari duduknya untuk pergi menuju toilet, San kembali menghela nafasnya berat. Sesampainya di toilet San langsung menatap dirinya dicermin. Wajahnya memang sedikit pucat disana pantas saja ibu terlihat khawatir tadi.

San mengeluarkan bungkus rokok yang ia bawa didalam saku celananya itu, menyalakan rokoknya dan menghisapnya perlahan. Ia pikir jika nikotin adalah obat penenang yang baik untuk sekarang, meskipun ia lebih ingin Wooyoung yang menenangkannya.


















"Wooyoung sayang apakah kamu belum selesai?"

"Sebentar ayah. Ayah yang menyuruhku memakai pakaian yang rapih, aku tak terbiasa dengan itu."

"Kalau begitu ayah dan yang lainnya menunggumu dimobil."


Wooyoung akan pergi bertemu pria yang ia tak kenal itu, ayahnya tiba-tiba saja ingin mengenalkan dirinya pada anak dari temannya. Wooyoung sedikit ragu, jika hanya mengenalkan bukankah berlebihan untuk berdandan rapih seperti ini.

Setelah berdandan dengan rapih, Wooyoung berjalan keluar menuju mobil yang sudah berada diluar gerbang rumahnya itu. Didalam sana sudah ada kedua orangtua dan adiknya juga, dan mereka semua berpakaian rapih.


"Ayah serius hanya berniat memperkenalkanku padanya saja?"

"Ya, mungkin saja kamu yang akan berubah pikiran nanti."


Wooyoung mengerutkan dahinya heran, apa maksud ayahnya? berubah pikiran apa? apakah ia akan berubah pikiran untuk menolak acara memperkenalkan pria dari teman ayahnya itu, jika memang itu ia malah ingin menolak sedari kemarin.

Setelah hampir 20 menit diperjalanan. Wooyoung dan keluarganya sudah sampai di restoran yang cukup mewah, ia jadi berpikir jika teman dari ayahnya itu suka pamer dan anaknya juga pasti suka pamer bukan, ia mulai tak menyukainya.

Mereka berempat berjalan menuju lorong yang diisi ruangan-ruangan vip itu dengan diantar oleh salah satu pelayan disana. Mereka berempat mulai berjalan kedalam ruangan tersebut.

Wooyoung melihat ada dua orang disana, dan yang ia lihat pria disana sudah cukup berumur, apakah ia akan dikenalkan dengan lelaki tua, jika benar tidakkah ayahnya tak sedang bercanda sekarang. Itu membuat Wooyoung ingin kabur.


"Ahh kalian sudah datang, duduklah. Anakku sedang ditoilet."

"Kau cepat sekali datangnya Jongcheol. Haha."


Wooyoung mengerutkan dahinya saat mendengar ayahnya menyebut nama Jongcheol, karena sepertinya ia pernah mendengar nama itu. Seketika matanya membulat, bukankah dia ayahnya San dan apa maksudnya ini semua. Ia mulai menatap ayahnya dengan bingung.


Stimulants : Sanwoo/WoosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang