11 - Sakitnya Mami

3.9K 122 0
                                    

Aldo hanya menatap tumpukan bukti itu dengan pikiran yang berkecamuk. Dirinya selalu salah mengambil keputusan. Tak mau mendengarkan penjelasan Clara. Lagi dan lagi dirinya telah mengecewakan Clara.

Tiba tiba dirinya teringat sang putra. Apakah sang putra akan mencarinya? Lalu apa yang akan Clara katakan?. dirinya terlalu egois sampai lupa ada atta diantara ia dan Clara. Huh! Apa dirinya harus kembali ke Bali?.

"Jef kamu pesankan tiket penerbangan ke Bali malam ini!".

"Baik Bos".

Brengsek. Biadab. Yah itu memang julukan yang pantas untuk dirinya. Siapapun wanita itu. Wanita yang tidur dengannya 3 tahun lalu. Dirinya tak pernah berpikiran wanita itu adalah Clara. Walaupun ingatannya sangat jelas bahwa wanita itu Clara namun Aldo mengenyahkan pikiran itu karena dirinya beranggapan malam itu ia dibawah pengaruh alkohol.

Papi is calling

Aldo mengerutkan keningnya melihat nama yang tertera di layar ponselnya. Mantan papi mertuanya menelpon. 'Ada apa papi menelpon ku?'. Batinnya.

"Assalamualaikum Pi".

"Waalaikumsalam. Aldo papi minta alamat Clara sekarang juga!".

"Pi ngga usah teriak. Aldo belum tuli loh. Biasa ajah Pi".

Aldo mendengus kesal. Ini salah satu yang ia tak suka dari sang mantan mertua. Mudah sekali mendesak ya dengan kata lain ngegas.

"Cepat. Papi butuh alamat itu".

"Kenapa sih Pi?".

"Mami kritis aldo".

Aldo langsung beranjak dari kursi kebesaran nya. Deg!

"Kri-tis Pi?".

"Iyah dan mami selalu memanggil nama Ara. Papi bingung harus bagaimana".

Sepertinya ia harus membawa Clara kembali ke Jakarta. Tapi bagaimana cara membujuknya? Tanpa harus membuat Clara khawatir.tapi tidak mungkin namanya seorang anak pasti akan khawatir jika terjadi sesuatu terhadap orang tuanya.

"Siapa yang kritis Bos?". Tanya jefan penasaran melihat sang bos yang tampak sangat gelisah.

"Mami".
"Jef untuk tiket penerbangan ke Bali sore ini apakah masih ada? Dan tolong kamu panggilkan Matthew". Lanjut Aldo.

"Sebentar saya cek dulu bos dan saya akan panggilkan Matt".

Jefan pun pamit dan memberi salam dengan menundukkan badannya. Baginya sang bos adalah penyelamat hidupnya. Dirinya adalah mantan anggota anak buah mafia yang ditangkap oleh kepolisian dan di bebaskan dengan status mantan narapidana. Disaat ia kesusahan karena ibunya yang sedang sakit dan ia yang tidak memiliki pekerjaan dan pada saat itu Aldo menolongnya. Bak malaikat Aldo juga memberikannya pekerjaan. Sekarang jefan menjabat sebagai tangan kanan sekaligus asisten pribadi Aldo dan Matthew adalah sekretaris Aldo di perusahaan.

"Permisi Pak. Anda perlu bantuan?". Ujar Matt yang sedang membawa tab yang berisi schedule Aldo satu Minggu kedepan untuk ia serahkan kepada sang bos.

"Batalkan semua agenda satu Minggu kedepan". Titah Aldo yang tentu itu sudah mutlak.

"Tapi ada klien penting yang akan mengadakan meeting dengan anda Pak".

"Kamu tau kan saya tidak suka di bantah".

Matt terdiam. Tentu ia sangat tau karakter bos yang ada di hadapannya saat ini. Sangat menakutkan. Seperti raja rimba saja.

Salah satu misi Findenco Company adalah ingin mendorong perdagangan global dengan menjadikan dunia sebagai pasar tunggal. Findenco Company atau kerap dikenal dengan F Corp menyerap aturan lokal yang kompleks sehingga tidak perlu lagi mempengaruhi keputusan investasi klien. F Corp akan memberikan cara teraman dan paling efisien untuk menangani beban administrasi klien di seluruh dunia.

Mantan Istri Tuan RevaldoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang