21 - don't leave me

1.6K 35 1
                                    

Malam itu Aldo pulang ke mansion tepat pukul 00.21. Raut wajahnya tampak sangat lelah karena pekerjaan yang tak kunjung usai. ia langsung menuju ke kamarnya di lantai 2 tanpa menyadari kehadiran Clara yang sedang berada di dapur.

"Mas". Panggil Clara ketika Aldo hanya melewatinya.

Aldo berbalik dan seketika itu Clara kaget melihat keadaan suaminya bak mayat hidup.

"Kamu kenapa??". Tanya Clara dengan raut wajah khawatir.

Aldo mendekat dan langsung memeluk Clara dengan erat. Clara pun membalas pelukan Aldo. "Maaf Ra". Gumam Aldo terdengar sedikit tak jelas.

Clara mencium bau alkohol yang sangat kuat dari suaminya. Mabuk???

"Kamu mabuk Mas?". Tanya Clara hati-hati.

Aldo melepaskan pelukannya lalu menatap Clara lekat. Clara dapat melihat mata kayu manis itu sedikit memerah.

"Aku minta maaf Ra".

"Untuk apa?". Tanya Clara bingung pasalnya suaminya sangat jarang sekali mengucapkan maaf untuk hal hal kecil.

Ya memang sewaktu pertemuan kami kembali Aldo selalu mengucapkan beribu kata maaf untuk Clara.

"Aku telah melakukan kesalahan".

Bruk

Setelah mengucapkan itu seketika Aldo pingsan di pelukan Clara.
"Sebenarnya apa yang kamu sembunyikan Al". Batin Clara.

Clara yang sudah tidak kuat menahan berat badan Aldo akhirnya tumbang dan terduduk di lantai dengan Aldo diatasnya dalam posisi memeluk dirinya.

Clara yang terduduk lemas bukan karena  Aldo yang memeluknya erat namun karena bau alkohol yang terlalu kuat. tak bisa di pungkiri bau alkohol itu sangat menyeruak menyapa indra penciumannya.

Jujur Clara masih tidak bisa memahami masalah yang sedang di hadapi suaminya. Memang bodoh kalo ia terus terusan berdiam diri dan tak mencoba mencari tau. Tapi ia terlalu takut dengan fakta yang mungkin saja menyakitkan untuk ia ketahui.

Clara mana mungkin kuat untuk memapah tubuh Aldo menuju kamar. Huh! Sepertinya aku membutuhkan bantuan seseorang.

Tak lama Clara mendengar derap langkah mendekat. Ternyata itu adalah papah mertuanya.
"Loh kok kalian tidur di lantai?". Tanya Ananta dengan raut wajah kagetnya setelah melihat putra dan menantunya berbaring di lantai dan sedang saling berpelukan. Pikirannya sudah ber imaginasi kemana mana.

Dalam hatinya Clara ingin sekali berteriak
"Pah untuk apa kami tidur di lantai jika mansion ini saja memiliki banyak kamar tidur".
Ucapan yang hanya mampu Clara ucap dalam hatinya.

"Ini mas Aldo mabuk pah sepertinya tapi Clara tak kuat untuk membawanya menuju kamar".

Ananta pun mengangguk kan kepalanya mengerti dengan penjelasan sang menantu. Akhirnya ia meminta tolong kepada Will yang masih berjaga di luar untuk membawa Aldo ke kamarnya.

Sebelum Clara menuju ke kamarnya ia mengecek kamar sang putra yang sudah tertidur tampak  lelap dan damai. Mungkin karena ia kelelahan.

Perlahan Clara membuka pintu kamarnya dan melihat Aldo yang tampak sangat kacau. Dengan telaten ia menggantikan setelah kerja sang suami dengan pakaian tidur.

Namun setelahnya Aldo mulai terisak dan terus menggumamkan kata maaf. Seperti takut akan sebuah kehilangan.
Clara pun duduk ditepi ranjang sembari memandangi wajah sang suami.

"Jangan tinggalkan aku Clara". Ucap Aldo dengan matanya yang masih terpejam.

Clara tau Aldo mabuk dan hanya mengigau. Namun mengapa Clara rasa itu adalah ungkapan yang sedangkan Aldo alami saat ini yaitu takut kehilangan dirinya.

Mantan Istri Tuan RevaldoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang