18 - Peringatan Sasya

3.9K 91 1
                                    

"saya minta pengawalan ketat untuk Clara. Laporkan semua nya kepada saya". Titah Aldo kepada seluruh anak buahnya.

"Siap Bos". Jawab mereka serentak

Ancaman yang dilayangkan Danu tidak main main. Namun Revaldo bukanlah tandingan Danu.

"Lebih baik kita langsung serang mereka". Ujar Jefan yang sudah sangat geram melihat permasalahan ini.

"Kita main aman. Jangan terburu buru". Ucap Aldo dengan seringai nya.

Sudah sangat lama Aldo mengetuai kelompok bawah tanah. Dirinya dikenal sebagai mafia yang kejam dikalangan orang orang bawah tanah. Banyak bisnis ilegal yang Aldo lakukan. Sehingga ia sering berurusan dengan polisi.

Tak ada yang tau jika Aldo adalah seorang yang kejam. Tak segan segan membalas dendam kepada siapapun yang mengusiknya.

Aldo membahas seluruh rencananya satu persatu. Rencana yang sudah ia siapkan secara matang.

"Bos bagaimana jika rencana kita gagal?". Ujar salah satu anak buahnya.

****************************

Kini Clara hanya sendiri di mansion Adicipta. Aldo dan Ananta pergi bekerja. Atta dan Alena sedang jalan jalan di taman. Tadinya Clara ingin ikut pergi bersama putranya namun ia urungkan karena dilarang oleh Alena.

Clara sekarang merasa sangat bosan sekali karena dirinya tak memiliki kegiatan apapun.

Drtt

Sasya is calling

"Ra sombong sekarang ngga pernah ngabarin. Paling engga tuh tanya keadaan cafe gimana".

Clara terkekeh. Memang sih semenjak ia kembali ke Jakarta jarang sekali untuk menelepon Sasya. Sahabatnya sekaligus adik sepupunya itu. Entahlah Clara pun masih tak menyangka jika Sasya adalah sepupu dari Aldo.

"Maaf yah Sya. Aku kira kamu sibuk".

"Alasan saja. Bilang saja Lo udah lupa kan sama gue. Gue sedih banget ngga ada Lo disini".

"Ya udah balik ajah ke Jakarta. Aku tunggu disini".

"Nyokap nglarang gue balik. Lo tau kan gue di Bali buat nyari jodoh alias calon suami. Nyokap gue tuh super nyebelin Lo tau ngga?!".

"Tapi kayaknya Tante Diana orangnya asik aja. Dari dulu beliau sangat baik. Kamu ajah kali Sya yang ngga nurut".

"Terserah Lo lah. Pendapat orang kan beda beda. Bagi gue nyokap itu nyebelin titik!! No debat!".

"Sekarepmu lah Sya".

Lama sekali Clara mengobrol dengan Sasya via telpon. Saling bertukar cerita. Namun ditengah cerita itu Sasya menceritakan soal teror yang menimpa suaminya.

"Bang Aldo diserang kemarin lusa di perusahaan nya. Nyokap gue bilang yang nyerang itu mantan adik iparnya. Lo ngga tau soal ini?".

"Mas Aldo ngga ada cerita apa apa soal ini. Aku malah baru dapet cerita lengkapnya dari  kamu".

"Gue pesen sih Lo hati hati. Musuhnya bang Aldo itu banyak. Kan bang Aldo itu ma...".

Tiba tiba saja jaringan buruk dan suara pun menjadi tidak jelas sampai akhirnya panggilan itu berakhir.

Dari pada di rumah bosan akhirnya Clara memutuskan untuk mengajak Aldo makan siang.

Findenco Company

Sudah lama sekali Clara tak menginjakkan kakinya di tempat ini. Dulu Tempat ini selalu menyambutnya dengan baik. Tapi entahlah sekarang. Apakah masih sama seperti dulu.

Mantan Istri Tuan RevaldoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang