02 - Tidak akan berakhir

14K 379 0
                                    

"sorry lama tadi ban mobil gue pecah". Ujar Sasya kepada Aldo ketika ia memasuki cafe.

Terlihat sang sepupu sedang menikmati kopinya dengan sangat antusias dan sesekali tersenyum.

"Ngga pp. Jadi gimana soal nyokap Lo?".

Sasya duduk di bangku depan Aldo yang di batasi dengan meja kecil

"Dia pengin gue nikah dan ya kasih cucu. Tapi dia ngga akan nuntut gue nikah kalo seandainya Lo udah punya anak".

Aldo hanya mengangguk kan kepalanya pertanda ia paham namun setelahnya ia berpikir kembali lalu tersenyum.

"Sebelum gue lanjut. Siapa anak kecil yang ada di samping Lo?". Tanya Aldo sambil memperhatikan atta.

"Oh sampai lupa. ini anak sahabat gue. Atta namanya".

Aldo mengerutkan dahinya pertanda ia bingung dan menuntut penjelasan.
"Anaknya Clara sahabat gue". Lanjutnya.

"Cla-ra?!".
Aldo terkejut dengan fakta Clara sudah memiliki anak. "Apa itu alasannya tidak mau kembali denganku?". Batin Aldo bertanya.

"Lo kenal sama Clara?".

Aldo hanya menggeleng dan beralih menatap atta
"Hai ganteng siapa namanya?". Ujarnya sambil mengulurkan tangan dan tentu disambut sangat antusias oleh atta.

"Atta Om".

"Atta umur berapa?".

"4 tahun om".

Aldo mengangguk sebagai jawabannya. Setidaknya ia akan menyelidiki semuanya tentang Clara setelah bercerai dengannya.

"Kenalin nama om.. Reval".

Atta tersenyum seraya mengangguk.
"Atta suka sama om. Namanya mirip papah". Terang atta jujur menunjukkan kekagumannya.

Jelas ucapan atta membuat Aldo seakan dihantui perasaan bersalah. "Apa dia anakku?". Batinnya.

"Atta kan belum makan siang jadi kita ke dapur yu buat makan siang sekalian ketemu sama mama". Ajak Sasya kepada atta untuk mengalihkan perhatian nya yang seakan tertuju pada sang sepupu.

Mendengar ajakan Sasya kepada atta membuat Aldo teringat Clara yang sampai sekarang belum sampai ke cafe. Mendadak ia khawatir.
"Eh Sya. gue balik ya. Udah hampir sore juga. Kasian nyokap gue sendiri di villa". Pamit Aldo kepada Sasya yang masih sibuk membujuk atta.

"Atta. Om pamit ya". Lanjutnya sambil melambaikan tangannya.

"Oke bang nanti kapan kapan kita lanjut obrolan tadi. Sorry gue agak sibuk soalnya".

"Santai. Ya udah gue pamit ya".

"Hati hati bang".

Flashback on

"Ara. Aku minta maaf karena dulu aku ngga percaya sama kamu dan ngga mau mendengar penjelasan kamu. Tapi untuk sekarang aku udah sadar Ra! Plis kasih aku kesempatan Ra". Mohon Aldo dengan bersimpuh di hadapan Clara.

"Sakit Al". Lirih Clara.

Hanya kata singkat tapi mampu membuat hati Aldo ditusuk ratusan pedang yang tajam. Ia tau ini kesalahannya. Murni kesalahannya.

"Aku tau Ra. Aku akan berusaha memperbaiki semuanya. Kita mulai semuanya dari awal".

"Ngga ada yang harus diperbaiki ataupun dimulai. Kita udah selesai Al. Cerita kita udah selesai!!". Tekan Clara dengan suara yang bergetar bahkan tubuhnya ikut gemetaran.

Bohong jika Clara kuat. Nyatanya ia hanya wanita lemah jika sudah berurusan dengan hati.
"Bangun Al. Aku tidak akan mau kembali kepadamu walau kamu bersujud di kaki ku sekalipun".

Mantan Istri Tuan RevaldoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang