17 - Perkara Honeymoon

5K 81 0
                                    

Sinar matahari memasuki celah celah gorden. Menyapa Aldo dan Clara yang masih setia berada dibawah selimut. Aldo sudah dalam posisi duduk dan bersandar di headboard ranjang. Sedangkan Clara tidur dengan memeluk pinggang Aldo.

Aldo mengusap wajah cantik Clara dan menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajahnya. Aldo sangat bahagia sekali ketika ia membuka mata ada seseorang yang ia cintai tidur disampingnya.

Masih seperti mimpi

Pundak Clara tampak bersinar ketika terkena sapaan sinar matahari. Aldo mengecup pundak terbuka Clara dan membuat perempuan itu terusik. Clara perlahan lahan membuka matanya dan menatap Aldo.

Cup

"Mas!!!".

"Morning kiss sayang".

Clara kembali menutupi wajahnya dengan selimut. Ia malu tentu saja mengingat kejadian semalam......

Sial sial! Wajahnya memerah hanya karena mengingat bayangan semalam mereka berbagi kasih.

"Kenapa Ra?".

"Ngga! Udah awas minggir aku mau mandi".

"Yakin bisa jalan?". Tanya Aldo sambil menaik turunkan alisnya.

Clara pun mencoba turun dari ranjang dan bangkit namun kemudian ia merasa sangat nyeri diperut bagian bawahnya. Kedua kakinya pun terasa kaku dan seluruh badannya pegal pegal.

Aldo masih setia melihat tingkah istrinya yang seakan gengsi untuk meminta bantuannya.
"Mas.. ngga peka banget sih! Bantuin dong".

"Iyah sayang".

Aldo pun turun dari ranjang dan dengan gesit langsung mengangkat tubuh Clara kemudian memasuki kamar mandi dan menurunkan tubuhnya diatas bathtub.

Mereka sama sama terdiam. Hingga beberapa saat akhirnya Aldo membuka suara karena melihat tatapan Clara yang tidak bersahabat.

"Katanya mau mandi?". Tanya Aldo heran.

"Tapi ngga buat kamu tonton mas".

"Apaan sih Ra? Aku udah liat semua semalem". Tutur Aldo sambil senyum senyum mengingat kejadian tadi malam.

Aldo pun akhirnya mengalah dan keluar dari kamar mandi karena dirinya juga tak ingin hasratnya mulai terpancing lagi. Pagi ini Aldo ada rapat penting dengan divisi pemasaran.

*********************************

Setelah menyelesaikan acara mandinya dan merapikan diri sekarang ia ingin memasak sarapan. Walaupun dirinya masih kesulitan berjalan. 'semoga ibu belum bangun'. Batin Clara.

Clara tak enak hati jika Alena yang harus memasak sarapan. Memang sih ada banyak pembantu tapi biasanya Alena selalu menyiapkan sarapan.

Ketika Clara turun Alena belum ada di dapur.

Syukurlah

Clara mencepol rambut nya asal dan  langsung saja mengeluarkan semua bahan bahan untuk memasak. Rencana ia ingin membuat Rustico.

Rustico merupakan camilan gurih tradisional khas Italia dengan beragam isian yang diapit di antara dua lapis puff pastry. Makanan ini umumnya berbentuk bulat dengan isian berupa saus béchamel, tomat, dan keju mozzarella. Ada pula yang menggunakan bayam atau ricotta.

Tak lupa Clara juga akan membuat nasi goreng dan salad.

Alena yang baru turun langsung saja menuju dapur karena dirinya merasa sudah sangat kesiangan. Ia melihat sang menantu yang sudah menyelesaikan acara masaknya.

"Kenapa ngga bibi Ra?".

"Ngga Bu. Ara bisa kok".

Clara pun menata masakannya di meja makan dan dibantu oleh Alena.

Mantan Istri Tuan RevaldoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang