08 - Anak / Harga Diri

4.9K 110 0
                                    

Flashback on

Dokter menyatakan bahwa Atta terkena pneumonia. Salah satu penyakit kronis yang di derita oleh anak dibawah 5 tahun. Pneumonia termasuk penyakit mematikan pada anak. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri. Ini adalah infeksi akut yang menyerang paru-paru, di mana kantung paru-paru menjadi meradang dan terisi dengan cairan atau biasa kita kenal dengan paru paru basah.

Pada kondisi ini, infeksi menyebabkan peradangan pada kantong-kantong udara (alveoli) di salah satu atau kedua paru-paru. Akibatnya, alveoli bisa dipenuhi cairan atau nanah sehingga menyebabkan penderitanya sulit bernapas.

Dokter langsung menyatakan bahwa Atta harus segera di operasi penyedotan cairan paru paru. Clara kaget mendengarnya. Yang ia tau sang putra selalu sehat seperti teman seusianya. Dokter pun menjelaskan terkadang kita juga sering menyepelekan sebuah penyakit. Tidak ada yang tau bahwa penyakit yang kita derita adalah penyakit akut.

Clara tak memiliki nominal yang di sebutkan oleh sang dokter. Ia harus menyiapkan uang kurang lebih 80 juta itu hanya biaya operasi dan perawatan belum termasuk obat dan lain lain. Malam ini maksimal Clara harus mendapatkan uang itu. Tapi ia harus kerja apa?? Masa sih hutang?.

Clara duduk di bangku taman rumah sakit dan menatap kosong ke depan. Pikirannya terus berkelana mencari cari cara.

"Apapun akan mama lakukan untukmu sayang. Kamu sabar yah".

Air matanya tak bisa lagi di bendung. Karena atta satu satunya keluarga yang ia punya sekarang. Tiba tiba ia teringat Anita. Yah Anita pasti bisa bantu. Sebenarnya banyak teman Clara yang kaya raya dan pasti bisa membantunya. Hanya saja semua nya berada disekitar ruang lingkup sosok Revaldo. Clara malas berurusan dengan orang itu lagi. Anita tak mengenal Aldo itu alasan untuk Clara meminta bantuan Anita.

Mereka janjian bertemu di salah satu taman di dekat rumah sakit dimana atta di rawat.

"Put. Kamu apa kabar?". Tanya Anita ramah

"Kabar aku baik. Tapi sebenarnya aku ngajak kamu ketemu disini mau minta bantuan". Ujar Clara to the poin.

"Bilang ajah kalo aku bisa bantu pasti aku bantu".

"Aku mau pinjem uang 80 juta. Nanti aku akan cicil ke kamu atau aku bisa kerja sama kamu".

"Kamu lupa kerjaan aku itu apa? Aku wanita malam Put. Mungkin aku punya uang segitu tapi ya tentu itu untuk kebutuhanku".

"Setidaknya kamu beri aku solusi karena aku butuh uang itu malam ini Ta".

Anita tampak berpikir. Jujur ia ragu memberikan solusi ini untuk sang teman.

"Mungkin dengan melayani CEO atau bos besar kamu bisa mendapatkan uang lebih dari 80 juta dalam waktu satu malam. Aku ada teman yang sedang membutuhkan. Itu jika kamu mau put".

Clara berpikir sejenak tentu ia tau maksud lain dari kata 'melayani'. Dosa? Zina? Sudah tentu. Dirinya juga seperti pelacur jika menerima. Namun apakah ada pilihan lain untuk menyelamatkan sang putra?.

"Aku mau Ta. Tolong yah kamu bilang ke temanmu. Aku butuh segera uang 80 juta itu".

"Putri. Kamu yakin? Pikirkan lagi put".

"Aku udah pikirin. Ini memang jalannya. Oh ya tapi aku mau kasih syarat".

"Syarat apa put?".

"Tolong rahasiakan identitas ku. Bilang saja namaku putri. Jangan menyebut marga atau nama depan ku".

"Oke mudah saja. Aku akan hubungi temanku. Kau bisa meminta berapapun Put tak harus 80 juta".

Clara berpikir untuk pergi dari kota Jakarta tapi ia tak ingin ke luar negeri. Medan? Malang? Surabaya? Semarang?. Tidak mungkin Jogja kan? Apa Bali?. BALI. Yah mungkin Bali adalah kota paling tepat. Setidaknya ia tak harus sembunyi sembunyi jika ingin keluar rumah. Tak harus memakai masker atau topi untuk menutupi wajahnya.
'apa aku meminta uang untuk modal usaha juga?'. Pikir Clara. Duh Ra kenapa kamu jadi matre gini. Ok ini demi atta.

'Mama akan korbankan harga diri mama demi kamu sayang'.

"500 juta jika bisa aku akan langsung bekerja malam ini juga".

"Oke deal".

Flashback off

Clara bangun lebih awal karena mendengar suara bising dari arah dapur dan melihat Aldo yang tak ada di sofa membuat dirinya yakin suara bising itu di buat oleh Aldo.

"Kau sedang apa?".

Aldo menoleh tampak ia sedang kesusahan untuk memasak mie instan?
"Aku lapar".

Clara langsung mendekat dan merebut garpu yang berada di tangan Aldo. Dengan telaten dirinya memasakkan mie untuk Aldo dan menambahkan potongan sawi dan juga sosis ke dalamnya.

"Karbo harus disertai protein". Ujar Clara sambil menyerahkan se mangkok mie instan kepada Aldo.

"Makasih Ra. Ini enak sekali".

Tampak Aldo sangat menikmati makannya walau itu hanya mie instan namun terasa berbeda jika di lidahnya karena itu buatan orang yang ia cintai.

Setelah selesai Aldo berniat mencuci peralatan makannya namun segera Clara mengambil alih dan langsung mencucinya.

"Jika kamu tidak berniat menerimaku kembali maka jangan buat aku berharap Ra".

"Aku tidak memberi harapan apapun padamu".

"Apa arti perhatian mu?".

"Aku tidak ingin berdebat denganmu".

Setelah selesai mencucinya Clara berlalu kembali menuju kamar meninggalkan Aldo untuk mandi karena badannya terasa sangat lelah. Mungkin dengan mandi akan terasa lebih segar.

Aldo masuk ke dalam kamar untuk melihat sang putra. Namun ia tak melihat kehadiran Clara. "Mungkin sedang di kamar mandi". Pikirnya.

Perlahan ia mendekati sang putra  yang tertidur lelap. Aldo mengusap puncak rambut atta. Jujur seandainya Clara tak bisa lagi menerimanya, ia tak rela berpisah dengan atta. Serumit ini permasalahan nya dengan Clara.

Ceklek

Pintu kamar mandi terbuka tampak Clara hanya menggunakan handuk yang ia lilitkan di tubuh sebatas paha. Aldo menelan salivanya. Adiknya terasa sesak dibawah sana. Aldo juga laki laki normal yang kapanpun bisa tergoda.

Clara belum menyadari ada Aldo disana. Namun ketika.....

Maaf baru bisa up

Mantan Istri Tuan RevaldoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang