19 - Tidak jujur

3.9K 70 4
                                    

"mas tadi habis kemana?". Tanya Clara penasaran.

"Meeting sama klien sayang". Jawab Aldo dengan santainya.

Kini mereka berdua sedang berada di ruangan kebesaran Tuan Revaldo. Entahlah namun Clara merasa ada sesuatu yang aneh ketika mendekati sang suami.

Clara sedikit mencium bau anyir yang cukup menyeruak dan bercampur dengan aroma parfum membuat bau itu semakin pekat.

"Apakah tadi ada yang mengusikmu?". Tanya Aldo yang membuat Clara sadar dari lamunannya.

"Kenapa sayang?". Tanya Aldo tampak khawatir melihat Clara yang tampak bingung dan seperti ada yang ingin dibicarakan.

"Emm bukan apa apa. Aku hanya sedikit khawatir meninggalkan atta sendiri".

Clara berusaha menetralkan kembali mimik wajahnya agar Aldo merasa tenang. Entahlah walau Clara mempercayai Aldo namun hatinya seolah mengisyaratkan untuk menyelidiki semua ini.

"Maafkan sudah membuatmu menunggu tadi. Setelah aku menandatangani berkas ini kita akan pergi untuk makan siang". Ujar Aldo sambil tersenyum ke arah Clara.

Aldo ingin rumah tangganya dengan Clara baik baik saja tanpa ada kendala apapun. Ia ingin terus seperti ini. Bersama Clara dan putra mereka. Aldo sungguh tak sanggup jika harus kehilangan Clara lagi.

Namun Aldo tau ini semua tak akan berlangsung lama. Ancaman demi ancaman berdatangan. Entah sampai kapan Aldo menutup rapat rahasia ini dari Clara.
'apapun akan ku lakukan demi mempertahankan pernikahan kita sayang'. Batin Aldo bertekad.

Aldo pun kembali menandatangani setumpuk berkas yang diberikan Matthew tadi pagi. Untung saja pekerjaannya sudah di handle oleh sang asisten sehingga ia bisa menemani Clara makan siang.

Kini mereka berdua sudah berada didalam mobil. Sejak tadi Aldo tak melepaskan genggaman tangannya pada jemari Clara membuat sang empu merasa aneh. Clara menatap Aldo dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Mas..".

Aldo menoleh lalu tersenyum ke arah Clara kemudian kembali fokus dengan jalanan.

"Kenapa sayang?". Tanya Aldo ketika menyadari keterdiam an Clara.

"Apa ada rahasia diantara kita?". Ujar Clara yang mempu membuat Aldo terkejut namun segera ia bisa menguasai dirinya.

Belum saatnya

"Tidak ada Ra. Kita kan sudah saling terbuka luar dan dalam". Jawab Aldo sambil sedikit menggoda Clara dengan menarik turunkan alisnya.

"Mas aku serius!".

"Memang apa yang ingin kamu ketahui sayang?".

"Tentang Revalina dan Danu. Entahlah sepertinya aku yang harus memulai pembicaraan ini karena memang kamu tidak berniat menceritakan apapun padaku".

Aldo menelan salivanya kasar. Jujur dirinya tak pernah gugup jika di interogasi oleh seseorang bahkan polisi sekalipun.

"Memang ada apa dengan mereka?". Tanya Aldo berusaha untuk tetap normal dan tidak gugup.

"Apa benar kamu yang membuat Danu masuk penjara?".

Clara dapat melihat perubahan ekspresi wajah Aldo menjadi dingin. Aldo melepaskan genggaman tangannya.
'apa aku salah bicara?'

"Jika benar memang kenapa? Dia memang pantas masuk penjara". Jawab Aldo dengan menaikkan sedikit suaranya.

Sekilas Aldo melihat Clara yang tampak tidak suka dengan nada bicaranya.

"Ra aku mohon jangan bahas masalah ini sekarang. Aku takut tak bisa mengendalikan emosi ku dan akhirnya melukai perasaan mu". Lanjut Aldo yang masih mengatur sedikit deru nafasnya.

Mantan Istri Tuan RevaldoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang