Chapter 6: Dio's Brother

25.8K 2.2K 75
                                    

Don't Like Don't Read

.

.

.

Warning! Penulisan EYD yang kurang teoat dan Typo bertebaran⚠️

.

.

.

-Happy Reading-

•●•●•

08.00 AM, Dermacus's Mansion

Daniel, Calvin, dan Febrian tengah asik dengan aktivitas mereka masing-masing di meja makan seraya menunggu para maid menyediakan sarapan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daniel, Calvin, dan Febrian tengah asik dengan aktivitas mereka masing-masing di meja makan seraya menunggu para maid menyediakan sarapan mereka.

Sebuah ketukan sepatu kulit dan suara pria yang mereka kenal betul adalah sang kepala keluarga berjalan mendekati meja makan dengan Dio dalam gendongnnya.

Pria itu terus mengajak Dio berbicara dengan topik yang begitu random namun lucunya sang kecil seolah mengerti apa yang dibicarakan. Putra kecilnya itu walaupun hanya mengangguk dan menggeleng sudah membuat Armando senang bukan kepalang.

Sesampainya Armando langsung duduk di kursi makan dengan Dio yang juga ikut duduk di pangkuannya. Hal ini sontak membuat ketiga kakak Dio merasa cemburu.

"Hi baby Dio, masih ingat kakak?" Tanya Febrian dan di balas anggukan pelan Dio. Mata bulat itu menatap takut dua pria yang begitu asing baginya.

Sedangkan yang di tatap langsung cepat mengubah ekspresi kesalnya dengan tersenyum senang dan hal itu membuat Dio tersenyum kaku lalu dengan cepat memeluk Armando dengan wajah yang ia sembunyikan di dada bidang sang ayah.

"Hei baby, ketiga pria itu kakakmu sayang. Jangan takut, mereka tidak akan menyakiti baby" ujar Armando namun hal ini tidak membuat Dio melepaskan pelukannya.

Daniel perlahan mendekat dan menatap sang ayah dengan tatapan meminta ijin untuk menggendong Dio.

"Hei baby, ini kaka pertamamu. Daniel Jovito Dermacus" ucap Armando lembut dan hal tersebut membuat terlihat mengintip siapa kakak pertamanya itu.

Daniel yang melihat kelakuan si bungsu takut demgannya membuat pria dingin dan kaku itu berjongkok untuk melihat bagaimana tatapan dari mata menggemaskan itu terlihat ketakutan bersembunyi di balik dada sang ayah.

"Jangan takut sama kakak ya, kakak sayang Dio" ucap Daniel dengan lembut sambil mengelus rambut halus si kecil dan hal ini sedikit membuat yang lain terkejut dengan sisi lembut sang anak pertama.

I'm Dio! (REPUBLISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang