Chapter 14: Misunderstanding

14.3K 1.8K 200
                                    

Don't Like Don't Read

.

.

.

Warning! Penulisan EYD kurang tepat dan Tyoo bertebaran⚠️

.

.

.

-Happy Reading-

Kuy yang silent readers tunjukkan gigi anda😭😭😭🙏












20.12 PM, Ders Mall


Kini mereka berlima telah sampai di mall milik sang ayah. Daniel, Calvin, Febrian, Emina, dan Dio yang sedang berada di gendongan Febrian berjalan menelusuri toko-toko yang berjejer.

"Baby mau apa?" Emina tersenyum sambil mengalihkan atensinya pada Daniel, ia mengira bahwa pria tampan itu sedang bertanya padanya.

"Ak..-"

"Maksudku baby Dio" potong Daniel hingga Emina merasa malu dan mengalihkan kembali perhatiannya.

' sial, sial, sialan kau Dio! ' gerutu Emina dalam hati.

"Buku!!" Febrian tersenyum dan mengecup pipi gembil itu dan menghirup aroma bayi yang berasal dari tubuh mungil itu.

"Sudah kuduga" sahut Calvin kemudian terkekeh pelan.

"Kak Daniel temani aku ke toko itu ya?" Emina tiba-tiba menarik lengan Daniel dan hal ini membuat sang empu menatap datar kearah gadis itu.

"Temani saja dia, biar Dio bersama kami. Nanti mommy marah karena gadis manja itu mengadu" ujar Calvin to the point dan menatap malas ke arah Emina. Sedangkan yang disindir menghela nafasnya dan menatao memelas ketiga pria tersebut

"Kalian tidak mau menemani Emina?" Tanya gadis itu dengan suara yang terdengar di buat sendu.

"Sudahlah, aku akan menyusul ke toko buku setelah Emina selesai" lerai si sulung dan segera menarik tangan Emina. Jujur saja, ia juga tidak menyukai tingkah gadis ini. Seimut apapun ia bertingkah tidak akan meluluhkan sifat dinginnya. Namun di satu sisi ia juga tidak ingin ada konflik dengan sang ibu.

Febrian, Calvin dan Dio menatap kepergian dua orang itu dengan tatapan yang berbeda.

"Kak Jo kemana?" Tanya si kecil setelah sadar si sulung berjalan menjauh dari mereka.

"Menemani Emina belanja"

"Ayo ikuti kak Jo dan kak Emina!" Tubuh kecil itu bergerak kedepan di gendongan Febrian sambil menunjuk Daniel dan Emina yang sudah menjauh.

"Bukannya baby Dio mau buku sayang?"

"No! Nanti Kak Jo hilang" sahut si kecil dengan intonasi yang mulai naik. Febrian dan Calvin hanya menghela nafasnya dan sedikit merasa lucu dengan ucapan si kecil.

Sebenarnya untuk apa mengkhawatirkan putra pemilik mall ini (?) Bahkan seluk beluk mall ini sudah di luar kepala mereka bertiga.

"Baiklah baby" ujar Febrian dan berjalan menuju store yang tadi di tunjuk oleh Emina. Calvin hanya menghela nafasnya dan menatap kesal ke arah toko pakaian tersebut.

' mulai banyak tingkah kau Emina ' batin Calvin.

Satu persatu toko telah mereka datangi, niat ke toko buku telah musnah. Mereka bertiga hanya mengikuti kemana tempat yang di inginkan Emina.

I'm Dio! (REPUBLISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang