Don't Like Don't Read
.
.
.
Warning! Penulisan EYD dan Typo Bertebaran⚠️
.
.
.
Thanks atas kesabarannya, selamat malming bersama Dio💙
-Happy Reading-
•●•●•
" daddy, tolong tahan badan baby" ujar Febrian menyiapkan alat suntik untuk si bungsu.
"No!! Dio tidak mau ditusuk!!" Pekik Si Kecil dengan frustasi bahkan tubuhnya memberontak. Melihat hal seperti ini, Rosalia bahkan harus membalikkan badannya karena tidak sanggup melihat bagaimana si kecil kesakitan.
"Sebentar aja ya sayang, daddy janji sakitnya hanya sebentar" ujar Armando memeluk tubuh si kecil, sedangkan kaki kecil yang menginjak-nginjak kuat itu telah di tahan oleh Daniel.
"Cepatlah Febrian!" Ujar Calvin juga ikut gusar karena ia juga ikut memegang satu lengan Dio yang ingin disuntik.
"Hikss.. mommy, tolong Dio..Hiks...hikss.. pusing..hikss" tangisan itu kembali terdengar menyapa gendang telinga mereka.
"ARGHHHHHHH"
"HUWAAAAAAAAAA...MOMMY TOLONG, DIO TIDAK MAU DISINI, UDAH.. UDAHH" Teriak Dio dengan suara yang cukup nyaring.
Febrian segera menutup kulit Dio dengan kapas agar meminamalisir rasa sakit si kecil.
"Sudah baby, terima kasih jagoan sudah jadi anak yang kuat" ujar Febrian namun sayang si kecil masih menangis kuat dalam pelukan daddy.
"Nanti kalau sembuh kita beli mainan ya baby, Baby di suntik dulu biar cepat sembuh" Dio menggelengkan kepalanya.
"Hikss.. sakit kak Lio..hikss.." sambil memperlihatkan bekas suntikannya tadi dan hal ini membuat Calvin meniup pelan seakan memberikan magic kesembuhan.
"Apa kau salah posisi menyuntiknya Febrian?" Tanya Daniel frustasi karena melihat adik kesayangannya menangis tersedu-sedu. Febrian hanya menghela nafasnya dan merapikan kembali alatnya.
"Baby Dio hanya terkejut, itu respon yang normal di anak seusianya dan ini bahkan pertanda baik menurutku" jelas Febrian.
"Baik apanya?? Apa kau tidak melihat adikku menangis?!" Seru Calvin dan hanya di balas tatapan kesal Febrian.
"Jika kau melihat Dio sebelum datang kesini, ia kesakitan pun tidak berani menangis beda untuk sekarang. Maka dari itulah aku merasa Dio mulai menunjukkan kepercayaannya pada kita" jelas Febrian yang langsung membuat Calvin dan Daniel terdiam.
"Baby.. sini sama mommy" ujar Rosalia mendekat dan menggendong si kecil.
"Hikss.. hikss.. Dio tidak mau disini, hiks.. mommy.. kak Ian j-jahat.. hikss.." tangisan tersendu-sendu itu membuat mereka sedih sekaligus menahan rasa gemas pada si kecil.
"Sht.. sht..Iya kita kekamar baby ya.." ujar Rosalia sambil berjalan keluar kamar Dio.
"Fix, kamarmu jadi tempat zona merah yang sudah ditandai baby Dio" ujar Daniel dan membuat Calvin mendengus kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Dio! (REPUBLISH)
General FictionDunia anak kecil hanya tentang tidur, makan, bermain, dan belajar. Namun hal ini tidak berlaku pada Dio, seorang anak laki-laki berusia 4 tahun yang sangat polos dan begitu rapuh. Dunia yang dihadapinya terlalu hitam hingga Dio tidak mengerti tentan...