Don't Like Don't Read
.
.
.
Warning! Penulisan EYD Kurang Tepat dan Typo Bertebaran⚠️
.
.
.
-Happy Reading-
•●•●•
08.04 AM, Armando's Mansion
"Baby Dio haus?" Dio menatap Daniel namun hanya sebentar saja kemudian si kecil kembali menyembunyikan wajahnya ke dada bidang sang kakak.
Semalaman baby Dio begitu gelisah dalam tidurnya, sering kali si kecil terbangun karena mimpi buruknya. Beruntung dengan keputusan Daniel untuk membuat si kecil tidur di kamarnya adalah pilihan yang tepat.
Daniel dapat memantau kondisi baby Dio dan membantu menenangkan si kecil ketika ia tiba-tiba terbangun dan menangis.
Febrian dan Calvin bahkan rela tidur di sofa kamar Daniel demi menjaga adik kesayangannya juga.
Kini semuanya terlihat lelah karena waktu tidur malam mereka tidak maksimal. Ketiga pria Dermacus itu memutuskan untuk meliburkan diri hari ini demi menjaga si kecil.
Febrian juga sudah menghubungi temannya yang merupakan psikiater untuk datang ke mansion agar kondisi Dio tidak semakin parah. Daniel juga sudah mengabarkan sang ayah untuk segera pulang.
Daniel lembut mengusap rambut si kecil dan mengecup puncak kepalanya dengan sayang. Si sulung memperlakukan baby Dio bak porselan yang rentan pecah saking berharganya.
"Boleh Dio minta susu?" Suara yang begitu lirih dan ketakutan membuat Daniel merasa sakit hati dan tanpa sadar meneteskan air matanya.
"Tentu sayang.. tentu saja boleh.." Bagaimana tidak sakit hati kalau baby Dionya kembali dengan rasa ketakutan dan kekhawatiran yang tidak seharusnya ia takutkan.
"Tunggu sebentar ya.. Kak Jo mau keluar buatkan susu" si kecil menggelengkan kepalanya dengan lemah dan menguatkan genggamannya pada baju Daniel.
"Hiks.. ndak jadi..hiks.. no kak Jo.. jangan pelgi.. hikss" Daniel terkejut melihat reaksi si kecil di luar dugaannya, apakah karena mimpi buruk itu jadi Dio bersikap seperti ini. Isak tangis itu bahkan mampu membangunkan Febrian dan Calvin dari tidurnya dan mereka segera mendekati tempat tidur Daniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Dio! (REPUBLISH)
General FictionDunia anak kecil hanya tentang tidur, makan, bermain, dan belajar. Namun hal ini tidak berlaku pada Dio, seorang anak laki-laki berusia 4 tahun yang sangat polos dan begitu rapuh. Dunia yang dihadapinya terlalu hitam hingga Dio tidak mengerti tentan...