Don't Like Don't Read
.
.
.
Warning! Penulisan EYD kurang tepat dan typo bertebaran⚠️
.
.
.
Aku tidak menyangka chapter sebelumnya udah sampe 100 vote😭 hari ini aku double up buat kalian yang sudah semangat memvote cerita I'm Dio, AND COBA ANGKAT TANGANNYA YANG COMMENT DOUBLE UP TADI SIAPA???🤣🤣 YOK RAMAIKAN CERITA I'M DIO DENGAN TANGGAPAN RANDOM KALIAN DI SETIAP PARAGRAFNYA🔥🔥
-Happy Reading-
•●•●•
Sudah satu bulan waktu berlalu, kini perlahan Dio mulai nyaman dan percaya pada keluarganya. Walaupun kemampuan adaptasinya dengan orang baru masih terlihat sulit. Namun setidaknya orang tuanya dan kakaknya bersyukur dengan kondisi baby Dio saat ini yang sudah bisa berbicara pada mereka.
Satu persatu ketakutan Dio perlahan berkurang karena afeksi kasih sayang diberikan oleh keluarganya. Mulai dari dirinya yang selalu takut berbicara, takut untuk menangis, takut melakukan apa yang ia inginkan, dan ketakutan-ketakutan lainnya.
Hari ini adalah hari weekend dimana seluruh keluarga berkumpul di ruang keluarga. Mereka menemani sang bungsu yang asik menonton animasi robot biru dengan kantong ajaibnya.
Baby Dio berada di pangkuan Febrian sambil menikmati susu coklat di dalam dotnya. Selang beberapa menit susu itu telah tandas habis tak tersisa.
"Pintarnya adik Calvin sudah menghabiskan susunya" puji Calvin dan segera pria itu mengambil dot yang berada di tangan Febrian.
Apresiasi, pujian, dan perkataan lemah lembut membuat pribadi Dio lebih baik bahkan si bungsu tersebut tersenyum manis hingga memunculkan gigi kelincinya yang begitu menggemaskan.
"Dio suka susu" balas Dio dengan suara yang terdengar lucu bahkan hal tersebut langsung membuat Calvin dan Febrian mencium gemas pipi yang kini sudah terisi.
Ya, Rosalia benar-benar membuat tubuh bungsu Dermacus berisi bahkan perut dan pantatnya saat ini terlihat bulat hingga kelucuan dan kegemasan baby Dio meningkat.
"Selain susu, baby Dio suka apa?" Tanya Daniel yang berada di sofa singlenya.
"Dio suka ayam" jawab Dio dengan senang.
"Terus apalagi?" Pertanyaan yang dilontarkan Rosalia membuat si kecil terdiam dengan tatapan bingungnya bahkan mata bulat itu berkedip berkali-kali.
Ya, sejauh ini Dio tidak pernah meminta apapun dalam konteks benda yang di inginkannya. Dio selalu suka barang yang diberikan keluarganya apapun itu namun sama sekali tidak meminta. Bahkan saat Rosalia mengajak Dio ke mall, putra kecilnya itu hanya diam dalam gendongan sang mommy.
"Tidak tahu" jawab Dio sambil menggelengkan kepalanya
"Ayolah baby Dio, baby mau apa? Biar nanti kakak Lio yang belikan" ucap Calvin dengan semangat bergebu-gebu, namun ucapan sang kakak lagi-lagi membuat Dio menggelengkan kepalanya.
"Dio tidak mau kakak Lio beli sesuatu yang Dio sukai, kelja itu capek. Dio bisa beli sendiri kalau mommy meijinkan Dio kelja" ujar Dio dan hal ini sontak membuat mereka terdiam, sedangkan Rosalia yang mendengar ucapan sang putra kesayangannya hanya menghela nafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Dio! (REPUBLISH)
General FictionDunia anak kecil hanya tentang tidur, makan, bermain, dan belajar. Namun hal ini tidak berlaku pada Dio, seorang anak laki-laki berusia 4 tahun yang sangat polos dan begitu rapuh. Dunia yang dihadapinya terlalu hitam hingga Dio tidak mengerti tentan...