Don't Like Don't Read
.
.
.
Warning! Penulisan EYD yang masih kurang tepat dan typo bertebaran⚠️
.
.
.
Absen dulu dung, kalian yang baca kisah Dio line berapa?? (Wajib komen ya🙂)
-Happy Reading-
•●•●•
17.45 PM, at Dermacus's Mansion
"Baby Dio habis menangis?" Tanya Rosalia ketika ia melihat wajah sembab dan mata memerah putra kecilnya. Sedangkan Daniel hanya menganggukan kepalanya.
"Sini cerita sama mommy" ucap Rosalia sambil mengambil si kecil ke gendongannya sedangkan Dio hanya menyembunyikan wajahnya di ceruk leher sang ibu. Rosalia tahu Daniel tidak mungkin menyakiti adik bungsunya, apalagi ekspresi si sulung seakan menyuruhnya untuk bertanya langsung pada pangeran kecil Dermacus itu.
"kak Jo sedih" suara lucu itu tenggelam dalam ceruk sang ibu.
"Kenapa?" Tanya Rosalia.
"Dio telalu asik main mobil-mobilan sampai lupa mandi" Rosalia tersenyum ke arah Daniel begitu pula sebaliknya.
"Sekarang kak Jo sudah senang" sahut Rosalia dan membuat si kecil menguraikan pelukannya menatap mata sang ibu dengan raut muka kebingungannya.
"Hung?"
"Asal baby Dio mau mandi" kali ini Daniel yang berucap dan sontak Dio mengalihkan atensinya pada sang kakak yang menatapnya penuh kasih sayang sehingga si kecil tersenyum senang sampai gigi kelincinya terlihat.
"Ayo mommy, Dio mau mandi"
"Siap meluncur" ujar Rosalia dan segera membawa Dio ke kamar putra kecilnya sendiri. Daniel hanya menggelengkan kepalanya melihat drama pangeran kecil Dermacus hari ini.
Selain itu, ia semakin sadar bahwa ada hal baru ia yang ia lihat tentang adik bungsunya. Baru kali ini, si bungsu memaksa kehendaknya padahal sebelumnya buntalan daging menggemaskan itu hanya menerima tanpa melawan. Entah kenapa kejadian sore ini memunculkan rasa senang dalam hatinya ketika melihat perubahan sikap si kecil.
.
.
.
20.38 PM
"Kak Jo, nanti besok Dio boleh main mobil kak Jo lagi?" Tanya Dio dengan tatapan polosnya. Kini mereka semua telah terkumpul di ruang makan.
Si kecil kali ini duduk di pangkuan Febrian karena sejak pria itu pulang dari rumah sakit langsung mencari adik bungsunya dan kini mereka berdua bagaikan perangko dan surat yang tak bisa terpisahkan.
Mereka semua mengalihkan atensinya pada si kecil yang kini menatap polos kearah si sulung. Sedangkan yang di tatap tersenyum.
"Nanti kak Jo belikan mobil untuk baby ya" sahut Daniel.
"Biar aku saja!" Calvin dan Febrian mengucapkan hal yang sama dengan waktu yang bersamaan pula. Sedangkan Armando dan Rosalia hanya terkekeh melihat pertunjukkan drama perebutan "perhatian baby Dio" dari anak-anak mereka kembali mulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Dio! (REPUBLISH)
BeletrieDunia anak kecil hanya tentang tidur, makan, bermain, dan belajar. Namun hal ini tidak berlaku pada Dio, seorang anak laki-laki berusia 4 tahun yang sangat polos dan begitu rapuh. Dunia yang dihadapinya terlalu hitam hingga Dio tidak mengerti tentan...