Makan Malam

2 0 0
                                    


Malam ini Brian mengajak semua karyawan bagian keuangan untuk makan malam bersama tentu juga mengajak mantan atasannya itu. Makan malam ini adalah perpisahan dengan teman-teman yang sudah bekerja dengannya selama ini. Sebenarnya berat rasanya berhenti dari pekerjaan ini namun semua ini dia lakukan demi kekasihnya dan mencoba sesuatu yang baru itu penting.

Berhubung hari ini adalah malam minggu mereka memesan banyak makanan dan alkohol juga. Sepertinya semua karyawan sangat menikmati kegiatan malam ini kecuali sang atasan yang sedih akan kehilangan orang yang selalu membantunya. Melihat tawa Bahagia Brian Kira sadar bahwa dia juga harus Bahagia. Mengapa dia harus terjebak dalam pesona pria seperti itu? Sepertinya dia harus meminta tolong papanya untuk mencarikan seorang kekasih.

"Semuanya terima kasih banyak telah banyak membantuku selama ini. Saya juga minta maaf jika pernah berbuat salah dan tidak sengaja menyakiti hati teman-teman disini." Kata Brian pada semua orang di ruagan itu.

"Saya juga mengucapkan terima kasih banyak pada anda, meskipun kita hanya bekerja sebentar namun anda sudah banyak membantu saya." Kira menyampaikan itu dengan berat hati karena merasa tidak rela kehilangan sesososk Brian.

"Kita semua juga berterima kasih Bro, meskipun pengunduran dirimu terbilang tiba-tiba tapi kita tetap mendukung apa yang akan kamu lakukan selanjutnya." Berto berbicara mewakili teman- teman yang lainnya.

"Iya pak Brian, semoga rencana pernikahan dan usahanya lancar selalu." Ujar Enjel sambil tersenyum.

Begitu juga dengan Kaila dan Ardy turut mengucapkan rasa terima kasihnya pada Brian. "Terima kasih banyak sudah banyak membantu Kaila selama ini Pak." Sambil mengulurkan tangannya menyalami Brian.

"Semoga usahanya lancar ya Pak, saya hanya bisa mendoakan yang terbaik kedepannya." Kata Ardy pada orang yang selama ini banyak membimbingnya dalam pekerjan.

"Sama-sama semuanya, nanti kalo kafenya sudah buka datanglah kesana. Kita bisa mengobrol banyak hal ." ucapnya sambil tersenyum pada semua mantan rekan kerjanya itu.

Mereka membicarakan banyak hal malam ini mulai dari pekerjaan, orang tua, hobi, bahkan jodoh. Memang begitulah adanya saat sedang berkumpul dengan teman maka akan banyak hal yang bisa dibicarakan. Terlihat mereka sudah setengah sadar karena meminum alkohol terutama Brian yang saat ini benar-benar mabuk.

Malam sudah semakin larut mereka sudah pulang satu persatu. Begitu juga dengan Kira dia juga bersiap pulang namun melihat pria itu sudah mabuk dia mengurungkan niatnya langsung pulang. Karna Berto meminta tolong padanya mengantarkan Brian.

"Mohon maaf bu Kira, apakah anda bisa mengantarkan Brian pulang? Saya tidak bisa mengantarnya karna saya juga mabuk saat ini." Kata Berto berjalan menuju taksi online yang di pesannya.

"Berto, tunggu dulu alamat Brian dimana?" belum menjawab pertanyaan Kira mobil yang di tumpangi Berto sudah melaju meninggalkan dirinya dang Brian yang saat ini duduk di dekat parkiran.

Kira meruntuki kebodohannya karna terlambat menanyakan dimana alamat Brian. Saat mencoba bertanya pada pria itu secara langsung malah dibalas dengan senyum dan kalimat yang tidak jelas. Karna tidak ingin memusingkan hal itu akhirnya Kira memutuskan mengantarkan Brian ke Hotel yang dekat dari tempat ini.

Dia membantu Brian masuk ke mobilnya. Dia akan mengantarkannya ke hotel terdekat yang dia temukan. Ingin dia menelepon orang terdekat Brian namum dia tidak bisa membuka Ponsel pria itu ditambah lagi dia tidak punya kontak keluarga Brian. Saat kembali mencoba menanyakan alamat pada Brian, malah mengigau hal yang tidak jelas.

Sesampainya di suatu hotel dia mengantarkannya ke kamar. Membereskan barang-barang Brian diatas meja serta membuka sepatu Brian agar bisa tidur dengan nyaman. Namun tiba-tiba tangan pria itu menahan Kira dan menariknya dengan kuat sampai terhempas ke Kasur. Seketika perasaan takut menghampiri dirinya, apa yang akan dilakukan pria ini padanya?.

Tomorrow With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang