⚠️WARNING 18+⚠️
Bagi yang masih di bawah umur atau anti dengan ++ bisa langsung skip
Tapi kalo mau tetep baca ya silahkan
Saya gk ngelarang.[CHAPTER 14]
"Tunjuk sesorang yang tak takut mati untuk mengaku menjadi korban ketidak adilan Putra Mahkota dan beberkan bukti kelalaian di daerah timur." Perintah Hera sambil menyodorkan setumpuk dokumen berisi masalah daerah timur.
Daerah timur kekisaran merupakan tempat yang memang sedikit sulit untuk dijangaku, tapi meski begitu tempat itu masih bagian kekaisaran dan memiliki nilai tersendiri dalam menompang laju perekonomian.
8 bulan yang lalu terjadi musibah banjir yang menyebabkan banyak penduduk yang kehilangan mata pencaharian, terjadi kelaparan dan penyakit hingga korban jiwa mulai muncul, Putra Mahkota di beri kepercayaan oleh kaisar untuk menangani hal tersebut.
Semuanya berjalan lancar karna saat itu memang Rezkav masih bertugas sebagai tangan kanan Putra Mahkota.
Masalah di sana dapat ditangani, tapi rakyat di sana cukup pintar untuk mengetahui bahwa orang yang menolong mereka adalah Archeduke.
Pujian dan ucapan terima kasih ditujukan pada Rezkav hingga hampir terdengar oleh kaisar, Putra Mahkota yang tidak ingin kaisar tahu bahwa ia melalaikan tugas dan lepas tangan akhirnya menutup mulut banyak orang dengan ancaman.
Dengan prilaku buruk Leonard yang ia tunjukan pada warga daerah timur bisa menjadi senjata untuk Hera untuk semakin menekan bahkan merobohkan tokoh utama itu.
"Setelah ini kita hanya perlu duduk dan bersantai untuk menunggu hasilnya." Ucap Hera puas.
"Takdir antagonis juga melenceng, jadi 1 spesifikasi sudah selesai, sisa dua lagi." Kata Xavier memberi tahu.
"Bukannya spesifikasi ke 2 udah selesai? Rezkav udah bahagiakan?" Tanya Hera bingung.
"Sepertinya lo harus berbuat lebih jauh lagi, ini masih belum cukup, Hera." Balas Xavier yang entah mengapa sudah memasang ekspresi wajah yang terlihat ... ambigu?
"Lebih jauh?" Bingung Hera membeo ucapan Xavier.
"Malam pertama." Ucap Xavier tanpa filter dan tak tahu malu.
"Mulutnya." Dengan gemas Hera menabok bibir Xavier, tepukan yang kelewat lembut hingga membuat Xavier merasa giginya rontok.
"Hakit!" Pekik Xavier menutupi bibir seksinya yang mendapatkan tidak kekerasan dari patner persisteman.
"Syukur!" Hera berbalik dan dengan cepat menarik selimut tanpa memperdulikan ocehan Xavier yang tak terima setelah mendapatkan kekerasan itu.
"Figuran pria dalam perjalan ke kamar anda, nona." Kata Ryu memberitahu.
"Pergi lo gue mau lanjut sandiwara." Usir Hera tak beperasaan hingga membuat hati mungil Xavier sedikit terluka.
"Jahat kamu!" Dengan cepat Xavier menghilang setelah melontarkan perkataan alay.
Hera menutup matanya berpura-pura tidur saat mendengar langkah kaki dari luar pintu.
Cklek
Pintu kamar dibuka dan Hera sangat yakin itu adalah Rezkav. Suara langkah kaki semakin mendekat tapi Hera masih setia dengan sandiwara tidurnya.
"Sayang ... Hera bangun." Rezkav membangunkan Hera dengan lembut dan sedikit menepuk pipinya pelan.
"Ehmm ...." Hera melenguh sambil mengucek matanya sebentar karna Rezkav yang mengentikan aksinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/329789782-288-k885573.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Shattered Novel Dimension 【Tamat】
Fantasy【Bukan Terjemahan】 Hera mendadak ditarik oleh sebuah sistem takdir setelah terpilih menjadi seorang eksekutor penghancur plot novel. plot novel kacau dan membutuhkan seorang eksekutor untuk menghancurkan jalan cerita tersebut, Hera yang terpilih har...