[26] {Tamat}

2.7K 277 32
                                    

[CHAPTER 26]

Sangat tidak terduga dan cukup mengejutkan. Entah bagaimana Hera kembali bertemu dengan seseorang dari masa lalunya.

Sekarang semuanya nampak jelas dengan fakta yang baru saja terungkap.

Dimensi yang di tempati Hera saat ini adalah buatan pria gila itu, Damian.

Hera ingat bagaimana kisah percintaan mereka di mana ia yang menjadi gadis bodoh dan egois akan kasih sayang Damian.

Dulu, sebelum Hera mati dan menjadi eksekutor untuk pertama kali, dirinya hanyalah gadis naif dan begitu bodoh hingga bisa di bohongi Damian.

Damian hanya menjadikan Hera sebagai bahan mainan, ia menjadikan Hera sebagai taruhan.

Hera dulu begitu terikat dengan Damian hingga fakta itu menamparnya dengan keras.

Setelah semuanya Hera mati. Tapi ia mati bukan karna bunuh diri atau depresi dengan cinta bohong itu. Hera mati karna dibunuh oleh selingkuhan Damian.

Kematian, perasaan kecewa dan genjolak emosi negatif membawa Hera pada sesuatu yang tak terbayangkan. Ia di perkenalkan dengan sistem dan dunia pararel yang sebenarnya berawal dari sebuah tulisan.

Zero, sistem pertama yang membimbing Hera di dunia novel dengan imbalan mengabulkan permintaan balas dendamnya.

Singkatnya Hera berhasil. Kembali mengulang waktu dan mempermainkan perasaan Damian seperti yang laki-laki itu lakukan pada dirinya sebelumnya, tapi Hera tak tahu bahwa perbuatanya mengakibatkan Damian memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan sistem.

Damian menjelajahi dunia novel dengan perasaan sesal, laki-laki itu menjalankan misi dengan sebuah permintaan untuk bertemu kembali dengan Hera.

Dan seperti kalian tahu, Damian kembali bertemu dengan gadisnya, waktu yang ia lalui tidaklah singkat hingga perasaannya kian menguat, emosi dan mental laki-laki itu tak lagi sama. Damian gila dan itu tentang Hera.

Dimensi ini dibuat oleh Damian dan ditulisnya sendiri ketika ia berada di rumah sakit jiwa.

Damian berhasil membuat alur yang begitu kacau dengan kepribadian karakter yang begitu bengkok, tujuannya jelas agar novelnya masuk dalam list dunia yang akan di jelajahi Hera.

Nyatatanya sejak awal semua ini telah di rencanakan oleh Damian. Laki-laki itu ingin mengembalikan semuanya ke keadaan awal agar dirinya tak memiliki penyesalan dengan Hera.

Perlahan Damian menjalankan rencana. Mulai dari mengembalikan ingatan Hera tentang kehidupan pertama, ingatan saat gadisnya menjadi eksekutor untuk pertama kalinya dan membuat dimensi novel saat Hera kembali dipilih menjadi seorang eksekutor untuk kedua kalinya.

"Ryu, apa kau suka kembang api?" Tanya Hera sambil berlari menerobos hutan rimbun yang pernah ia lalui saat pertama kali kabur dari sangkar Damian.

"Saya suka, nona." Ryu bingung dengan pertanyaan Rendom dari nonanya, padahal mereka sedang dalam perlarian dan saat seperti ini malah bertanya tentang kembang api.

"Kalau begitu bagus." Ucap Hera kembali buka suara tanpa menghentikan laju larinya.

Hera berlari menaiki bukit di mana ia bisa melihat kediaman Wibber dari sana.

Bom

Suara ledakan yang sangat keras terdengar dan setelahnya angin kencang menerpa Hera dan Ryu yang memaang berada dekat dengan lokasi ledakan.

"Lihat Ryu, kembang apinya sangat cantik." Ucap Hera menatap hasil kerja kerasnya yang begitu indah. Sedangkan Ryu menatap bergantian antara benda di tangan Hera dan lokasi ledakan.

Hera menatap dengan fokus pada kobaran api di depan sana, matanya menatap datar dengan senyuman hambar yang terukir di wajah, gadis itu merasakan kembali perasaan yang sudah lama di hapus oleh pusat sistem.

Kehidupan pertama sebagai manusia biasa, berakhir menjadi eksekutor untuk kedua kalinya dan menjalani hidup di berbagai tubuh karakter fiksi dengan jangka waktu yang tak bisa di bilang singkat, dengan ini dapat dilihat dengan jelas sudah berapa banyak kehidupan yang ia coba.

Hera telah hidup terlalu lama meski sering berpindah tubuh, jiwanya sudah sangat lama ada dan merasakan beragam rasa tentang dunia.

Hera sudah bosan dan merasa jenuh karna telah begitu banyak merasakan beragam hal di dunia.

Gadis itu seperti tak memiliki rasa penasaran dan ambisi untuk melangkah lebih jauh, tapi ada satu hal yang membuat jiwanya masih ada, dan itu tentang kisah di masa lalu.

Api bekas ledakan sudah reda dan Hera tak lagi memandang kediaman Wibber, gadis itu menunduk dan memainakan remot kontrol peledak milik sistem seolah ia sedang menyibukan diri.

"Sejak kapan anda mencuri bom dari sistem, nona!?" Tanya Ryu dengan nada suara terkejut meski agak terlambat.

"Aku tidak mencuri, hanya mengambil." Balas Hera tak suka dengan kata 'mencuri'.

"Saat kabur, ingat saat aku sengaja jatuh? Saat itu aku sedang memasang bom di bawah akar pohon."

Hera kembali mengingat kelakuan dirinya yang sengaja menjatuhkan diri di dekat pohon besar, ia terpaksa berakting seperti itu karna kawasan hutan di pasang kamera pengawas, ia hanya tidak ingin tindakannya di curigai.

Damian memang gila untuk menyebar kamera yang jumblahnya tak sedikit, karna itu Hera terpaksa harus terus berpura-pura.

"Dunia sepanjutnya." Printah Hera sambil menupuk-nepuk pakainya yang kotor karna duduk di tanah tanpa alas.

Setelah ini Hera mungkin harus lebih teliti lagi, ia yakin hanya dengan ledakan kecil seperti itu Damian tak akan lenyap.

Sejak awal Hera mencintai Damian, dan benar kata orang bahwa cinta dan benci hanya berbatas oleh benda yang begitu tipis. Saat ia goyah sedikit maka cinta itu berubah menjadi benci.

Kebencian Hera membuat dirinya tak ingin lagi melihat Damian, ia berharap kali ini saja untuk bertemu seseorang di masa lalu, tidak untuk lain kali.

"Nona." Dia bukan Ryu.

"Untuk apa kau ke sini?" Tanya Hera tanpa berbalik, ia merasa lelah hanya memdengar suara itu.

"Bisakah saya kembali mendampingi anda?" Tanya Orang itu.

Hera menghela napas lelah dan berbalik menghadap pemilik suara, dia Zero sistem pertama milik Hera yang sudah bertranspormasi menjadi bentuk manusia.

"Ternyata kau masih tak tahu malu."

890 kata

Parakata:

Wahh akhirnya dimensi ketiga tamat!
Jujur ini kurang memuaskan, padahal rencana aku mau nulis bagian Hera berantem sama Fl-nya, tapi kalau aku masukin Chapternya malah kepanjangan.

Tahap Damian bucin, salah paham, Hera lari sama Harison terus penyesalan Damian. Tapiii jika aku ketik itu ini bagian dimensi ketiga balakal panjang sendiri. So aku tamatin gini.

Maaf ya lama up, bahkan ada yang sampe lupa sama alurnya : Daku tuh lagi sibuk² nya. 60% sibuk sisanya tidur dan mageran. :D

Ini judulnya tamat, tapi tamat yang di maksud bagian dimensi ketiga ini bukan novelnya yaa.

Jadi tunggu up selanjutnya.

Di Chapter selanjutnya mau dimensi novel yang gimana?

■kerajaan

■Vampir

■Zombi

■Ceo²

Lainya ....

Shattered Novel Dimension 【Tamat】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang