[CHPATER 15]
Hera tak lagi bersandiwara sakit dan itu dikarnakan ia benar-benar sakit. Bagaimana tidak, hampir setiap malam Rezkav datang ke kamarnya dan membuat ia tidak bisa tidur, pria yang menjadi suaminya itu benar-benar tak tau lelah dan merasa bosan, selalu saja mengajaknya bermain catur.
Tidak ada yang salah dengan permainan catur itu hanya saja hukumannya lah yang membuat Hera menggerang frustasi.
Baiklah lupakan soal kondisi Hera, lebih baik beralih ke kedua tokoh utama novel ini.
Leonard sudah resmi kehilangan hak dan statusnya sebagai Putra Mahkota, bukan hanya itu saja pria itu bahkan mendapat hukuman spesial dari Kaisar atas prilaku buruk dan masalah-masalah yang ditimbulkanya.
Leonard dikirim ke kuil di daerah Timur dan juga diperintahkan untuk mengubah sikap buruk serta bertanggung jawab atas perbuatan buruknya selama di sana.
Balasan yang ringan untuk Leonard, tapi semua tidak akan semudah kelihatanya, selama di daerah timur Leonard akan di perlakukan sama dan setara dengan rakyat dan itu adalah peraturan yang membuat keseharian Leonard jauh dari kata nyaman.
Liscia Balosi adalah pelayan pribadi Leonard jadi tentu saja ia juga harus ikut ke kuil, tapi karna ia menjadi pelaku dalam kasus racun di pesta ulang tahun Hera dan Rezkav maka ia dijatuhi hukuman yang lebih berat, yakni hukuman penggal.
Itu adalah hukuman yang setimpal karna telah berani mengamcam nyawa seorang bangswan, terlebih lagi bangsawan tinggi seperti Hera.
Dua pemeran utama telah mendapat nasib buruknya dan takdir antagonis dan figuran Rezkav telah berubah. Tugas Hera di dimensi novel telah selesai, tapi sepertinya ia diberi tambahan waktu karna harus melahirkan dan membesarkan anaknya bersama Rezkav untuk menyempurnakan kebahagian tokoh figuran itu.
"Bagaimana keadaan anak ayah dalam sana?" Tanya Rezkav sambil mengelus perut buncit Hera.
Rezkav terus mengajak bicara calon anaknya sambil mengusap lembut perut istrinya, dapat dilihat raut wajahnya yang nampak bahagia sekaligus sedikit cemas.
Ini adalah bulan terakhir Hera mengandung dan sebentar lagi calon anaknya akan melihat dunia, inilah yang membuat Rezkav khawatir.
"Ugh! Sayang sakit." Hera merintih sakit setelah merasakan perutnya yang mulas.
"Akh! S— sakit ...." Rezkav dengan cepat membantu istrinya untuk berbaring ke atas kasur dan memerintahkan pelayan untuk memanggil dokter, tak menunggu lama pelayan wanita datang bersama dokter dan membantu persalinan Hera.
Jangan tanya dimana Xavier sekarang, bagaimanapun ia adalah dokter gadungan, jadi jangan Heran ia yang lari dari situasi ini.
Waktu terus berjalan hingga berganti tahun, seorang gadis dan laki-laki tanpa ikatan status yang kuat kini berubah menjadi sepasang suami istri, belum sampai disana status itu kembali berubah dan kini menjadi ibu dan ayah.
"Mama! Ayah ngabisin kue bikinan mama huaaa." Tangis Ian terdengar keras sambil mengadu pada Hera.
"Sayang, jangan nangis lagi. Mama masih punya lagi kok kuenya." Hera menepuk punggung anaknya guna menenenagkanya sedangkan sang ayah pelaku dari tangisan itu hanya menyengir dengan mulut yang masih terdapat sisa krim kue.
"Aku mau juga dong." Pinta Rezkav ikut mendekat pada Hera yang kini tengah memotong kue.
"Gak! Ayah gak boleh, kata ayah-kan gak boleh makan berlebihan termasuk makanan manis. Tadi ayah udah makan banyakk kue punya Ian, jadi ayah jangan makan lagi." Tegas anak itu dengan gaya bicara kekanakan.
"Sayang ...." Rezkav beralih ke istrinya dan merengek sok imut.
"Bener kata Ian." Hera membenarkan perkataan anaknya hinga membuat sang suami merenggut cemberut.
"Ian ada yang lagi ngambek nih." Ledek Hera sambil mengajak anaknya untuk menggoda sang ayah.
"Udah gede kok masih ngambekan sih?"
"Kalian kok jahat? Harusnyakan dibujuk!" Kesal Rezkav tak terima.
"Mending makan kue." Balas Hera sok acuh.
"Iya! Mending makan kue." Ian menyetujui ucapan ibunya membuat Rezkav menatap tak percaya.
"Awas ya bakalan ayah makan abis kuenya." Ancam Rezkav sudah ancang-ancang untuk mengambil potongan kue paling besar di atas meja itu.
"Gak! Gak boleh." Ian segera berlari menjauh dengan kedua tangan yang memegang piring berisi kue.
Rezkav tak mengejar anaknya sebaliknya ia mendekati Hera dan mecuri ciuman istrinya.
"Aku mencintaimu." Kata Rezkav sungguh-sungguh, ia merasa bahagia dengan keluarga kecilnya meski kadang ia dibuat frustasi karna waktu dengan sang istri di rebut anaknya sendiri, tapi meski begitu ia tak marah.
"Kau tau balasan ku Rezkav. Aku juga mencintaimu."
Cup
"Emosi karakter fiksi diterima." Suara sistem Ryu muncul dan hanya terdengar oleh terdengar oleh telinga Her.
"Misi selesai." Ryu membacakan status misi dan inilah akhirnya.
[Kehancuran novel terdeteksi]
〔Memulai kehancuran〕
〔Persiapan sistem reset〕Perlahan Hera keluar dari tubuh karakter Therasya dan melihat dari sudut lain dua karakter fiksi itu.
【Novel dihancurkan】
「Penghancuran selesai」
【Sistem reset diaktifkan】
732 Kata
Prakata:
Yey! Dimensi kedua telah selesai dan Hera telah siap di kirim kembali ke dimensi novel selanjutnya.
Novel apa lagi yang akan Hera masuki?
Penasaran?"Mafia, obsesi dan pisikopat. Mantep tuh. Kali-kali gitu yang banyak adegan berdarah."
"Hilih sok-sok an reques, liat darah bekas luka gores aja udah menjerit histeris."
"Mahkluk objek halu mending diem."

KAMU SEDANG MEMBACA
Shattered Novel Dimension 【Tamat】
Fantasi【Bukan Terjemahan】 Hera mendadak ditarik oleh sebuah sistem takdir setelah terpilih menjadi seorang eksekutor penghancur plot novel. plot novel kacau dan membutuhkan seorang eksekutor untuk menghancurkan jalan cerita tersebut, Hera yang terpilih har...