[12] {NIKAH}

4.2K 413 10
                                    

[CHAPTER 12]

Pada akhirnya rencana Hera untuk memacomblangkan Theodore dan Deborah berjalan lancar buktinya dua manusia itu sedang berdiskusi tentang rencana pernikahan.

Yah ... meski pernikahan itu ada maksud lain, tapi tetap saja Hera berhasil.

Setelah acara heroik Theodore menyelamatkan gadis dari aksi penculikan yang ternyata merupakan putri kesayangan Duke Fendrik akhirnya mereka membalas budi dengan memberikan bunga langka yang di cari Theodore, bunga Nektyver biru.

Mulai dari sana pulalah Deborah membuat kesepakatan pernikahan dengan Theodore. Antagonis novel ini jatuh cinta pada Theodore sama seperti perhitungan Hera sebelumnya, hingga nekat mengirim proporsal lamaran pada laki-laki bangsawan yang pangkatnya dibawahnya sendiri.

Proporsal itu tentu saja di tolak oleh Theodore, bagaimanapun ia tidak pernah menjalin hubungan romantis, lagi pula mereka baru saja kenal pikirnya. Tapi karna Hera yang membutuhkan bahan obat berupa bunga Nektyver Biru secara berkala maka terpaksa Theodore menerima lamaran itu. Di kekasisaran ini ternyata hanya Deborah saja yang masih menanam bunga itu, jadi mau tak mau Theodore harus mengiayakan lamaranya.

"Lo yakin dengan nikahin mereka berdua bakal ngengubah takdir buruk antagonis?" Tanya Xavier ragu.

"Yakin. Theodore itu berprinsip dan punya komitmen sendiri, jadi meski sekarang dia gak cinta sama Deborah, tapi gue yakin dia gak akan bersikap gak hormat. Setidaknya dia bisa meranin suami yang baik."

"Figuran itu gimana?"

"Rezkav bakal ngadain pernikahan di waktu dan tempat yang sama dengan Theodore."

Xavier hanya mengangguk medengar jawaban itu. Sepertinya semuanya berjalan lancar dan akan tetap baik-baik saja.

"Nih." Hera menyodorkan surat undangan kepada Xavier, itu adalah undangan pernikahanya dengan Rezkav.

"Pernikahan antar jiwa gentayangan dengan mahkluk fiksi." Kekeh Xavier sambil melihat surat undangan yang di disaind simpel dan elegan.

"Diem lo fosil hidup!"

________

Hari itu Hera memakai pakaian putih yang indah lengkap dengan tudung wajah transparan yang menutupi wajah cantiknya, ia berdiri di depan pintu menuju altar bersama tiga orang lainya. Ah, tidak. Hanya dua orang karna satunya adalah makhluk prasejarah.

Hera berdiri dengan Xavier yang mengandeng tanganya, lelaki itu nampak lebih tampan dengan tuksedo hitam yang ia kenakan, sedangkan di sisi kirinya berdiri Deborah berserta Duke Fendrik yang menjadi pendamping menuju altar pernikahan.

Hari ini dua gadis itu akan menikah di tempat dan waktu yang sama dengan masing-masing laki-laki yang mereka cintai.

Pintu dibuka dan musik pengiring sudah dimainkan, karpet putih yang digelar itu kini tak lagi bersih karna kelopak bunga mawar yang ditebarkan seiring langkah mereka, dan di ujung sana dua laki-laki berdiri gagah dengan setelan baju putihnya.

Pernikahan itu berjalan lancar hingga pada saat dimana mempelai pria diharuskan mencium mempelai wanita. Theodore sudah membuka tudung wajah Deborah dan mencium bibir yang kini telah resmi menjadi istrinya, meski ia belum memiliki perasaan yang lebih tapi ia telah berjanji untuk menjadi suami yang baik serta hanya menjadikan Deborah satu-satunya ratu di hatinya.

Dilain sisi Rezkav dengan gugup membuka tudung wajah Hera, perlahan kain tipis itu diangkat hingga menampakan wajah cantik gadis pujaannya. Wajah yang nampak halus dan kecil yang sangat ia kenali serta sorot mata yang menatapnya lembut membuat kegugupanya terlupakan.

Shattered Novel Dimension 【Tamat】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang