[2] {Pulang kerumah}

6.4K 604 8
                                    

【CHAPTER 2]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

【CHAPTER 2]

Hera kini sedang duduk di atas bankar rumah sakit sambil melihat Haidar yang sedang sibuk membereskan barang-barangnya selama ia dirawat di rumah sakit.

"Hera bantuin, ya?" Tawar Hera karna merasa tak enak membiarkan Haidar berkemas sendirian, terlebih lagi barang-barang itu kebanyakan adalah miliknya.

"Biar abang aja, ini barangnya juga gak banyak," kata Haidar menolak secara halus tawaran Hera, ia tak mau adiknya kelelahan hanya karna membantunya berkemas.

Setelah selesai berkemas mereka langsung pulang ke apartemen milik Haidar. Sedangkan untuk biaya rumah sakit dan kepindahan Hera sudah diurus oleh om Bagas yang merupakan asisten dari ayah kandung Haidar dan Hera.

Om bagas mengurus biaya administrasi, kepindahan Hera dari rumah ibunya dan juga mengantarkan dua kakak beradik itu untuk pulang, itu adalah hal yang wajar untuk dilakukan pria itu karna ia sudah di beri perintah mengurus semua hal tentang anak bosnya itu.

Ayah Hera saat ini sedang berada di kota lain karna urusan bisnis dan akan pulang kurang lebih dua minggu, sedangkan mantan istrinya atau ibu Hera sedang berada di paris menikmati waktu dengan pacarnya. Inilah alasanya mengapa hanya Haidar yang datang menjenguknya.

"Masuk, dek." Haidar mengajak Hera masuk kedalam apartemenya.

"Kamu tinggal di kamar ini, di sebelahnya ada kamar abang, jadi kalau ada apa-apa panggil aja oke?" Hera mengangguk seperti anak penurut dan setelahnya ia segera membongkar isi tas dan koper yang sebelumnya di bawakan oleh om Bagas dari kediaman ibunya.

Haidar memutuskan untuk keluar dan berbicara beberapa hal dengan om Bagas karna Hera yang tak ingin diberi bantuan membereskan barang-barang. 'Privasi jigeum' kata Hera saat Haidar hendak membuka tas barang milik adiknya.

"Abang mau keluar dulu." Haidar keluar dari kamar dan membiarkan Hera sendirian setelah mendapat anggukan dari sang adik.

Sejujurnya, hanya alasan Hera saja untuk beres-beres sendirian, alasan sebenarnya adalah karna ia ingin mengobrol dengan bebas pada sistem pet, Ryu.

Melihat pintu kamar yang ditutup Hera melirik dari ujung mata dan mendengarkan dengan seksama langkah kaki si antagonis, ia mencoba memastikan bahwa Haidar sudah benar-benar pergi menjauh.

"Ryu tolong beritahu jika ada adegan novel yang akan muncul, gue perlu tau agar bisa mengacaukannya," kata Hera berbicara dengan bebas karna sudah yakin bahwa Haidar sudah benar-benar pergi.

"Baik nona. Kebetulan adegan pertama novel akan terjadi tiga hari lagi di sekolah SMA Lentera, adegan klase terpana pada tabrakan pertama." Hera mengangguk tanda mengerti, sepertinya adegan dimana pemeran utama wanita tak sengaja menabrak pemeran utama pria dan berakhir dengan rasa ketertarikan.

"Untuk sekarang sepertinya gue perlu pindah ke SMA Lentera."

Hera mengeluarkan dan menata barang-barangnya sambil terus berbicara dengan Ryu, bahkan gadis itu sudah mulai menyusun rencana untuk membuat keributan.

Shattered Novel Dimension 【Tamat】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang