[4] {Penunggu}

5.9K 574 9
                                    

[CHAPTER4]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[CHAPTER4]

Sudah hampir satu bulan Hera sekolah di SMA Lentera dan selama itu pula ia mengamati hubungan para pemeran utama yang semakin membucin.

"Gara-gara lo! Dasar jalang gak tau diri!" Hera tau pemilik dialog ini, sang antagonis yang merupakan salah satu target misinya.

Jujur saja Hera agak miris melihat apa yang mereka lakukan. Seorang perusak hubungan yang dikasihi dan tunangan sah yang tersakiti. Ya, hanya merasa miris, tanpa niat untuk menghentikan. Hera adalah tipe penikmat drama baik secara nyata atau dari balik layar kaca.

Hera duduk di mejanya sambil menikmati makanan dan tontonan gratis di depanya, adegan labrak-labrakan dan berakhir dengan Violet yang ditampar oleh Antares. Cih, laki-laki itu orang yang emosian dan ringan tangan, sangat tidak cocok untuk menjadi pasangan.

Sedangkan di isi lain Haidar sedang duduk dan diam-diam merekam kejadian itu, laki-laki itu sedang mengumpulkan bukti untuk memperhalus balas dendamnya. dendam masa lalu dan dendam baru akibat Antares dan inti Lions yang membuat adiknya, Hera masuk rumah sakit.

"Pertunjukan hampir siap." Gumam Hera pelan sambil mengelus kucing putih berbulu lebat yang sebenarnya merupakan sistem pet Ryu yang sedang menyamar.

Hera beranjak dari sana dan pergi ke taman belakang sekolah tanpa memperdulikan bel masuk, lagi pula kelasnya mendaptkan jam kos karna guru-guru dan panitia osis sedang sibuk rapat untuk ulang tahun sekolah yang akan di rayakan beberapa minggu lagi.

Hera membuka ponselnya dan memeriksa file bukti-bukti betapa menjijikanya sang protagoinis. Seringaian licik terbentuk dan Hera sungguh menantikan acara nanti.

"Lo gak kerasukan penunggu sini kan?" Tanya seorang siswa laki-laki yang muncul entah dari mana. Hera tidak tau siapa karna name tagnya yang tertutup oleh jaket kulit yang ia gunakan.

"Woy!" Teriakan laki-laki itu menghentikan tatapan pengamat Hera.

"Nama gue Alvaro, penunggu pohon mangga disini." Hera tak menanggapi dan hanya memandang aneh pada Alvaro.

"Gue tau lo bukan salah satu pemeran asli novel ini. Eksekutor." Kata Alvaro berhasil membuat Hera terkejut.

Hera dengan cepat menyudutkan Alvaro dan menatap tajam laki-laki di depanya itu.

"Siapa lo!?"

"Lo agresif ya." Alvaro tidak langsung menjawab, bahkan laki-laki itu dengan santai mengambil tangan Hera yang menujuk wajahnya tanpa memperdulikan tatapan tajam Hera saat ia mengecupnya, seketika Hera melotot tak percaya dengan kelakuan Alvario.

"Gue El, eksekutor sama seperti lo." Kata Hera sambil menunjukan sistem pet berbentuk seperti badak.

"Mau bekerja sama?" Tawar Alvaro.

_________

"Sialan!" Antares mengumpat saat merasakan sakit di sebagian tubuhnya, saat ini ia sedang bersusah payah berjalan setelah berhasil kabur dari keroyokan musuh.

Shattered Novel Dimension 【Tamat】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang