[7] {Akhirnya}

5.5K 511 17
                                    

[CHAPTER 7]

"Pertunjukan lo menarik juga." Puji Alvaro sambil menatap Hera yang sedang bersandar di pagar pembatas roftoop.

Hera tersenyum menanggapi pujian itu dan menoleh ke arah Alvaro. "Tapi gue gak nyangka pemeran utama wanita begitu licik sambil bawa-bawa temanya Violet." Ungakap Hera.

Alvaro mengangguk menyetujui perkataan Hera. "Jadi selanjutnya apa?"

Hera mengangkat tubuhnya sehingga ia tak lagi bersandar pada pembatas, dan dengan cepat tubuhnya diselimuti kabut.

Kabut tebal itu perlahan menghilang dan memunculkan tokoh antagonis novel ini, Violet.

"Memutus hubungan pertunangan." Jawab Hera yang sudah merubah penampilanya sama persis dengan Violet. Ini adalah kali keduanya mengubah penampilan agar mirip dengan orang lain, karna kali pertama adalah saat pagi tadi. Yap, sosok yang berhadapan dengan Ana saat di gudang adalah Hera yang menyamar menjadi Violet.

Hera turun dari roftoop meninggalkan Alvaro yang sedari tadi diam mendengarkan. "Pertunjukan menarik part dua." Kekehnya.

_________

"Buat pertemuan dengan keluarga Alexsander malam ini." Perintah kepala keluarga Jansen dengan tegas.

"Sungguh berani." Geram pria itu sambil mengepalkan tanganya yang memegang ponsel dengan layar yang menampan vidio di pause.

Malam itu dua keluarga berada itu akhirnya bertemu dan saling menanyakan kabar untuk sekedar sopan santun.

Makan malam antar dua keluarga sudah selesai bahkan makanan penutup sudah mereka habiskan dan tibalah pada alasan dari di adanya pertemuan ini.

"Saya akan langsung pada intinya, saya akan memutuskan pertunangan anak saya dengan Anteris Alaxsander." Pernyataan itu tentu saja menimbulkan keterkejutan.

"Apa maksud anda?" Tanya kepala keluarga Alexsander merasa keputusan yang diambil oleh pihak keluarga Jansen memiliki alasan dibaliknya.

William Jansen tak menjawab, sebaliknya ia mengarahkan tatapanya pada sang putri, anak satu-satunya sekaligus pewaris sah keluaga Jansen. Violetta Jansen.

Violet menundukkan kepalanya dan dapat dilihat dengan jelas bahwa gadis itu sedikit ragu untuk membuka mulut, tangannya bergerak gelisah di bawah meja namun tak ayal masih ada gurat wajah sedih yang sepertinya ingin ia sembunyikan.

Menarik nafas sejenak akhirnya Violet mengungkapkan alasan dari keputusan pemutusan itu. "Anteris selingkuh."

Kedua orang tua Anteris menatap tak percaya pada sang putra, kemudian beralih pada Violet yang nampak sangat menderita dengan semua yang terjadi.

Pengakuan Violet ternyata tak sampai disana, gadis itu ternyata juga mengungkapkan kekerasan yang ia alami serta tuduhan-tuduhan yang sering dilayangkan kepadanya.

Pada akhirnya malam itu hubungan pertunangan yang terjalin guna mempererat hubungan dua keluarga berakhir dengan kekecewaan dari pihak keluarga Alexsander. Mereka kecewa bukan karna putusnya pertunangan, tapi kecewa dengan prilaku sang anak.

"Ayah, maaf ...." kata Violet dengan suara kecil yang menahan tangis.

"Gak perlu minta maaf, seharusnya ayah yang minta maaf sama kamu. Mulai saat ini kamu berhak mengambil keputusan sendiri. Ayah akan selalu dukung kamu." Ucap William sambil mengelus pungung sang anak dengan lembut.

"Makasih ayah." Gumam Violet yang masih di dengar William, ayah dan anak itu berpelukan dan saling mengungkapkan kasih sayang lewat perlakuan manis dan hangat, tanpa tau bahwa ini adalah sebuah panggung sandiwara.

Shattered Novel Dimension 【Tamat】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang