Nasi Goreng

1K 147 9
                                    

Hari udah menjelang sore, matahari berada di barat tapi ini bukan pertanda kiamat. Satria, Sidan, Surya, Kai, dan Yodha sekarang berada di rumah. Semua pada ngumpul di ruang keluarga dengan kegiatannya masing masing.

Ada yang nge-game, ada yang scroll ig, ada yang ngehalu, ada yang terbang ke alam mimpi, ada juga yang streaming proses pembuatan camilan prindapan yang lejat dan bergiji.

Pas lagi enak enaknya menghayati kehaluannya, tiba tiba Satria disenggol sama Sidan jadi buyar deh skenario hidup impiannya.

"Jam berapa mereka pulang?" Tanya Sidan dan Satria memberinya tatapan tanda tanya.

Sidan cuma balik menatapnya tanpa ada niat memperjelas maksudnya.

"Katanya jam 4 sore"

"Siapa yang jemput?"

"Gue aja" Tiba tiba Yodha menyela setelah mem-pause gamenya, Sidan langsung mencekal tangannya ketika dia hendak beranjak dari sofa.

"Nggak usah, mereka bakal dijemput sama Kei" Katanya, lalu menunjukan hpnya pada Satria dan Yodha, kemudian keduanya mengangguk paham.

Keisha

Hari ini Dirga pulang jam 4 kan?

Biar gue aja yang jemput, sekalian mampir kesana

Oke

Sidan baru mengetik balasan, sayangnya cuma di read doang sama orangnya. Lagian Esha emang gitu modelannya, kalo chatnya nggak terlalu penting cuma diread doang, tapi kalo bener bener nggak penting dia bahkan nggak bakal ngeread chat itu sampe tahun depan sekalipun.

Di depan gerbang sekolah, sebuah mobil mewah terparkir dengan sang pemilik yang bersandar pada sisi pintunya. Di gendongannya, seekor kucing hitam dengan bulu yang terawat baik dan mata kanan berwarna keemasan, sedangkan mata kirinya tertutup dengan bekas luka sayatan.

"Nine!!"

Pekikan penuh sarat kegemasan datang dari arah gerbang sekolah, Dirga lari menghampiri orang itu dan langsung mengambil alih si kucing hitam yang memakai kalung berangka '999'.

"Gue kangen banget sama lo" Dirga memeluk kucing itu dengan erat.

Dibelakangnya ada tiga orang yang mengikutinya dengan heran. Mereka beralih menatap orang itu lalu menganggukkan kepala sekilas.

"Halo, Bang Kiesha" Hersa menyapa sambil melambaikan tangannya, dia udah lama banget nggak ketemu sama orang ini.

Orang yang dipanggil 'Keisha' pun balas melambai lalu berkata, "Ayo pulang"

Keempat bocah itu mengangguk dan menaiki mobil. Keisha mengendarainya dengan kecepatan sedang, keempat bocah itu selalu merasa aman kalo disupiri orang waras. Nggak kayak pas disupiri Kai atau Surya yang ngajak kenalan mulu sama malaikat maut.

Selama perjalanan mereka mengobrol dan bercanda, sesekali Esha menyahut tapi tetap fokus menyetir.

"Kok Nine ikut, bang?" Tanya Dirga dan kakak sepupunya itu menoleh sekilas sebelum kembali fokus pada jalanan di depannya.

[LIKE A FAMILY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang