Pagi hari pun datang, matahari menyapa, pemuda bernama Kaneisha Dirgantara ini terbangun dari tidurnya. Bukan karena sinar matahari menyusup melalui celah gorden yang sedikit terbuka, tapi dia terbangun karena mendapat tendangan penuh kasih sayang dari sahabat sehidup sematinya.
"Aduh..." Dirga mengaduh tapi Yodha tidak mempedulikannya, dan sekali lagi dia menendang kaki sahabatnya itu.
"Bangun"
Dirga yang terusik langsung merubah posisinya membelakangi Yodha dan menarik selimut sampai menutupi kepalanya. "5 menit lagi..." Katanya, lalu lanjut tidur.
"Gak ada 5 menitan, bangun lo!" Seru Yodha, tapi nyatanya dia tetep nungguin Dirga tidur selama lima menit.
"Bangun!"
Setelah 5 menit Yodha langsung menyibak paksa selimut Dirga dan menarik orangnya agar terduduk. Gerakan yang tiba tiba itu bikin kepala Dirga jadi pening.
"Auh..." Dirga memegangi kepalanya sambil merintih.
Yodha tentunya tau kalo kepala Dirga jadi pening karena dia menariknya. Tapi dia nggak peduli, lagian tadi udah dikasih bonus tidur ekstra +5 menit.
Setelah beberapa saat Dirga mengumpulkan nyawa, dia bertanya "Jam berapa?"
"06.05"
"Oh..."
Dirga mengangguk, kemudian turun dari ranjangnya sambil menguap lalu berjalan menuju kamar mandi daripada dirinya kena omel sama Yodha. Hanya perlu 10 menit untuk mandi, Dirga pun keluar dengan memakai bathrobe. Tapi ternyata Yodha belum pergi dari kamarnya.
"Turun kalo udah ganti" Katanya, tepat sebelum keluar.
Dirga cuma bisa geleng geleng kepala, sebenernya dia masih bingung kenapa Yodha yang galak kek gitu masih tetep perhatian. Apa Yodha emang begini? Ini udah sejak seminggu yang lalu, tapi Dirga masih nggak terbiasa sama sifatnya Yodha yang kadang tindakan sama ucapannya nggak sinkron.
'Gini ya punya temen rasa emak' Pikirnya.
Daripada mikirin itu, Dirga langsung memakai seragam yang udah disiapin. Tapi dia sempat bingung karena seragamnya kerasa anget anget gimana gitu. Dirga pun menoleh ke arah ranjangnya dan ngeliat ada setrika disitu. Pantesan seragamnya anget, ternyata baru disetrika.
Di ruang makan, ada Satria yang fokus nugas ditemani dengan kopi luwak. Disebelahnya ada Hersa sama Chendra yang baru turun juga, tapi sedetik setelah kepala mereka menempel di meja mereka langsung ketiduran.
Disebelah mereka ada satu laptop yang dibiarin nganggur, itu karena pemiliknya lagi ngebangunin duo rusuh yang habis begadang semaleman nonton streaming proses pembuatan camilan ala prindapan.
Brak! Brak! Brak!
"SURYA! KAI! BANGUN DASAR KEBO! KALO GAK BANGUN GUE DOBRAK INI PINTU!!"
Sebuah teriakan terdengar menggelegar, dan itu adalah suara Sidan. Daritadi dia coba bangunin duo rusuh pake cara baik baik tapi nggak ada tanda tanda mereka bakal bangun, makanya dia gedor gedorin aja pintunya.
Dirga yang baru keluar dari kamarnya cuma numpang lewat aja, sama sekali nggak ada niat ikut campur. Dia tau Surya sama Kai kalo tidur udah kayak orang mati suri.
Dirga menuruni tangga lalu menuju ruang makan dan langsung ambil tempat duduk di depan Hersa. Di dapur dia ngeliat ada Yodha yang lagi masak dibantuin sama Cahya.
Bruak!
Di lantai atas terdengar suara dobrakan yang nyaring, dan tentunya bikin Hersa sama Chendra terbangun karena kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
[LIKE A FAMILY]
Fanfictionkisah keseharian sembilan manusia ganteng yang milih buat tinggal serumah