Masih di hari yang sama, kita beralih sejenak ke sekolah elit yang saat ini sedang terjadi kericuhan di jam istirahat kedua. Nampak dua remaja lagi kejar kejaran keliling sekolah sampe murid-murid lain pada nontonin mereka.
Beberapa remaja perempuan menonton dari jendela kelas di lantai 3. Salah satu dari mereka berceletuk, "Romantis banget gak sih kejar kejaran begitu? Ih gemes deh!~"
Kemudian temennya nyahut dengan raut wajah aneh, "Romantis? Gemes?... coba lo liat baik-baik tuh, itu kalo Dirga ketangkep udah kelar hidupnya."
Ada benarnya apa yang dia bilang, kejar kejaran mereka mah kayak Tom and Jerry bukan kayak kejar kejaran di drama Korea yang bikin salting guling-guling.
"Iya juga sih..."
Sekarang mari kita lihat bagaimana keadaan sebenarnya. Akankah Dirga berhasil selamat?
"SHA! SINI LO! ***! ******! ********! ******! ***!" Seorang cewek berambut pendek yang diketahui bernama Hanna Senagara lagi ngejar seorang cowok yang tidak lain tidak bukan ialah Dirga.
(dialog disensor demi kebaikan bersama)
"STOP NGEJAR GUE, BABI! GUE SALAH APA SIH? YA ALLAH!"
Dirga terus lari sekuat tenaga, sebenernya dia udah nggak mampu lari lagi tapi dia paksain karena ini menyangkut kelangsungan hidupnya.
Padahal menurutnya dia nggak salah apa-apa tapi tiba-tiba cewek gila satu ini ngejar-ngejar dia sambil bawa sapu ijuk. Dirga ya mau nggak mau harus lari karena dia gak pengen bonyok digebukin sapu ijuk.
"LO KENAPA LARI SIH, TAI!?"
"LAH LO NGAPA NGEJAR GUE?! MANA BAWA SAPU IJUK SEGALA BUAT APA?!"
Mereka masih kejar kejaran keliling lapangan sepak bola tapi akhirnya berhenti ketika Hanna melempar sapu ijuknya dan berhasil mengenai punggung Dirga. Dirga langsung jatoh nyungsep dengan wajahnya duluan yang mendarat di tanah.
"Hah... Ha... Kena juga lo... Sialan..."
Hanna menarik kerah belakang Dirga, menyeretnya ke tepi lapangan.
"Akh... sakit banget anjir... gila lo!"
Dirga memegangi punggungnya yang kepentok gagang sapu ijuk. Gara-gara nyungsep tadi mukanya jadi luka-luka, perih banget.
"Apalagi masalah lo?!" Tanyanya ketus.
"Nggak ada, gue sebel aja liat muka lo yang ngeselin." Hanna menjawab dengan entengnya sambil mengangkat bahu.
Dirga yang denger alasan nggak masuk akal itu jadi kepengen nyebut semua hewan di kebun binatang. Udah dikejar-kejar sampe ujung dunia tanpa tau apa salahnya, trus dilempar sapu ijuk pula, gimana dia nggak emosi coba?
Padahal tadi Dirga udah niat mau minta maaf kalo dia emang ada salah, tapi ternyata si kampret ini tantrum cuma gara-gara kesel sama mukanya. Kek... apa coba!?
"********!" Dan tanpa sadar dia ngumpat, tapi habis itu langsung istighfar gegara nggak sengaja ngomong kasar.
Dah lah. Capek dia di kejar-kejar daritadi, padahal harusnya sekarang dia tidur nyenyak di UKS bareng Chendra. Tapi gara-gara cewek gila yang lagi PMS ini rencana tidur cantiknya batal.
Apa iya cewek kalo lagi PMS tuh seluruh benda dan makhluk hidup yang ada di muka bumi bakal nampak ngeselin di matanya?
Trus pengennya marah-marah dan ngehajar semua orang yang lewat di hadapannya?
Gak tau lah, Dirga nggak paham jalan pikiran cewek. Memahami cewek itu termasuk hal yang mustahil dilakukan.
Cuma napas doang tetep salah dimatanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
[LIKE A FAMILY]
Fanfictionkisah keseharian sembilan manusia ganteng yang milih buat tinggal serumah