Cerita KKN

167 26 3
                                    

KKN kampusnya duo rusuh menggabungkan beberapa jurusan dalam satu kelompok. Surya KKN di desa Penyanyi yang ada di pucuk gunung. Singkat cerita, di kelompok Surya ada seekor cewek dari prodi PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar), sebut aja dia Rara.

Baginya, ngajarin bocil nggak segampang itu. Sebagai calon guru —terutama guru SD— harus multitalent. Karena sebenarnya kepanjangan dari PGSD tuh Pendidikan Guru Semua Dicoba.

Si Rara ini suka ngajarin anak-anak karena menurutnya mereka gemesin, lucu, kemasan sachet, ukurannya mini banget. Sekarang ini dia lagi mengabdikan diri kepada negara di sebuah sekolah, yaitu SD Penyanyi 1. Sambil bawa dua babu yang nggak guna-guna amat, salah satunya Surya.

Pas si Rara lagi ngajar, tiba-tiba hpnya bunyi. Ada yang telepon, rupanya itu dari salah satu kelompok KKN mau minta tolong ke dia. Akhirnya si Rara minta Surya buat gantiin dia ngajar —atau ngajak bercanda— anak-anak sebentar pas dia angkat telepon.

"Oke, anak-anak kita lanjutin pelajarannya!"

Surya langsung ganti mode jadi pak guru abal-abal. Tadi Rara ngajarin anak-anak ini nama bangun datar —mulai dari persegi, persegi panjang, segitiga, lingkaran, dll— jadi Surya lanjutin apa yang diajarin aja.

"Ada yang tau ini bangun apa?" Surya gambar sebuah bangun datar di papan tulis.

"Segitiga!"

"Kurang tepat, jawabannya tuh segitiga siku-siku,"

"Kok siku-siku, Pak?"

"Nah gini, anak-anak... Sebenarnya segitiga tuh punya tangan. Trus, disini siku-sikunya!"

Niatnya baik sih mau ngajarin anak-anak sekalian ngelawak supaya mereka semangat belajar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Niatnya baik sih mau ngajarin anak-anak sekalian ngelawak supaya mereka semangat belajar... tapi minimal ngajarin bener lah!

Anak-anak ini kan generasi penerus bangsa. Harusnuanya diberi wawasan luas bukan diberi wawasan sesat sejak dini. Gimana jadinya kalo mereka udah dewasa?

Hancur generasi penerus bangsa gara-gara Surya. Makhluk satu ini udah jadi beban keluarga, beban temen, beban sedesa, sekarang tambah jadi beban negara.

Untung aja Rara balik sebelum anak-anak polos itu mempercayai ajaran sesatnya —walaupun tadi nggak sengaja ngumpat— ini semua salahnya Surya, makanya refleks berkata kasar. Padahal sebisa mungkin dia jaga mood, jaga ekspresi sama jaga nada bicara ke anak-anak.

Sidan, Satria sama Yodha yang nyimak cerita ini pun nggak bisa berkata-kata lagi saking diluar nalarnya. Kalo gitu sih nggak heran Surya dihajar habis habisan sama kelompok KKN nya.

"Udah cukup, ada baiknya cerita gak berfaedah lo sampe sini aja. Gue gamau denger lanjutannya," sergah Satria.

Lagian kok dia kepikiran segitiga punya tangan? Apa jangan-jangan dia sekolah cuma sampe gerbang?

[LIKE A FAMILY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang