Rumah Nenek (1)

313 49 9
                                    

Ah, pagi yang cerah. Sungguh suasana yang menenangkan. Pantesan nenek Kai betah tinggal disini. Satria regangkan badannya yang pegel-pegel, trus pergi keluar kamar setelah puas liatin pemandangan di luar jendela.

Kemarin mereka nyampe di rumah nenek Kai sore banget, soalnya ada masalah pas mereka otw ke desa. Dan gara-gara itu badan mereka jadi sakit-sakit semua. Capek banget pokoknya.

Dari habis isya sampe subuh pada tidur trus habis subuhan pun tidur lagi sampe siang. Mereka semua kompak bangun kesiangan. Malahan Surya sama Kai belum bangun sampe sekarang.

Tapi gapapa, nenek nggak marah. Satria juga baru bangun udah disapa senyum nenek Kai yang adem banget.

"Nek, Dirga, Chendra, Hersa sama Cahya kemana?" Satria nanya dengan sopan.

Dia ngeliat ada Sidan yang lagi makan, duduk di depan tv ruang tengah. Dari rupanya —yang nampak sedikit buluk— kayaknya dia juga baru bangun trus disuruh sarapan sama nenek.

"Tadi habis sarapan mereka main ke kebon belakang."

Satria noleh, trus ngangguk sambil senyum. "Ya udah, kalau gitu Satria mau nyusul mereka dulu ya, Nek!"

Satria langsung cabut, padahal baru aja nenek mau nyuruh dia sarapan tapi dianya malah melenggang pergi duluan.

"Eh bentar woi, gue ikut!" Sidan yang baru selesai makan mau nyusul juga.

***

Sementara itu, di suatu dimensi yang lain, trio kwek-kwek berserta si bontot lagi jongkok sambil merhatiin tanaman yang menurut mereka aneh tapi unik.

Nggak perlu heran. Ini lumrah, seumur hidup mereka kan tinggal di kota bukan di desa jadi nggak familiar sama tanaman liar begini. Apalagi dari kecil sampe segede ini mereka nggak pernah mbolang(berpetualang).

"Ini apaan?" Hersa memetik buah hijau bulat berduri itu, entah itu buah atau bukan soalnya mereka gak tau, tapi kayak pernah liat gitu di sosmed.

"Hmmm... kayaknya gue tau ini," Chendra ngambil buah itu dari tangannya.

Tapi Hersa petik lagi satu. Ya udah deh. Lagian kalo diliat-liat buahnya nggak nampak berbahaya buat disentuh.

"Kalo gak salah namanya Datura Metel," kata Chendra sambil mengamati bentuk buah ini.

Dirga juga ikut mengamati, sampe akhirnya dia keinget sesuatu di artikel yang pernah dia baca.

"Lah... bukannya Datura Ferox?"

Dirga nanya karena bingung, Cahya pun ikutan bingung.

"Eh? Bukan Datura Leichhardtii?"

Chendra langsung terdiam, bingung juga.

"Masa sih?"

Sejenak mereka bertiga diem-dieman, mikir bentar.

Sementara itu, Hersa yang nggak ngerti apa yang mereka bahas cuma planga plongo doang. Tengok kanan, tengok kiri, nungguin mereka mikir walaupun otaknya sendiri nggak nyampe sama pembahasan mereka.

"Bener gue, ini tuh Datura Metel yang perkiraannya berasal dari India sama Asia Tenggara!" Chendra nyeletuk habis mikir.

Dirga yang denger itu nyoba inget-inget lagi artikel yang dulu pernah dia baca. Kayaknya emang bener yang dibilang Chendra. Di artikel itu juga bahas soal penelitian tentang tanaman, dan tanamannya itu bentuknya sama kayak tanaman ini.

[LIKE A FAMILY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang