Anak Bandel

702 81 5
                                    

Alvaro Cakrawangsa, temen sebangkunya Chendra ini menyandang dua jabatan. Pertama, sebagai ketua kelas. Kedua, sebagai ketua Osis. Karena dia terpilih jadi ketua Osis, temen-temen sekelasnya yang kejam itu menumbalkan dia sebagai ketua kelas juga. Dengan dalih 'orang yang dapat diandalkan' mereka memaksa Alvaro yang akhirnya cuma bisa pasrah.

Hari ini adalah hari yang paling menguji kesabaran seumur hidupnya. Tadi Alvaro dipanggil sama guru kedisiplinan, katanya ada satu anak suka bolos dan bandel banget, makanya dia yang disuruh ngurus anak bandel itu.

Guru kedisiplinan aja udah angkat tangan, trus dia gimana?

Karena Alvaro males, dia suruhlah anggota Osis lain buat ngurus anak itu. Tapi ternyata setelah beberapa hari anggota-anggota Osis suruhannya juga kewalahan karena anak bandel itu susah banget ditangkap. Meleng dikit kabur, meleng dikit ilang.

Jangan-jangan tuh anak punya kekuatan teleportasi?

Tapi nggak mungkin sih...

Saat ini Alvaro lagi duduk dibangkunya sambil komat kamit karena sebel. Chendra yang duduk disebelahnya jadi risih karena tidur siangnya terganggu.

"Bisa diem gak?!" Chendra memprotesnya. Alvaro pun menoleh kemudian menjawab dengan kesal, "Gue ini lagi stres, tau gak!"

"Ya udah, diem! Gue gak peduli urusan lo!"

"Lagian kalo bukan karena tuh anak gue gak bakal stres begini!"

Seketika Chendra yang tadinya kesal tiba-tiba terdiam setelah mendengar ucapan Alvaro. Ekspresinya nggak terbaca tapi sekilas nampak seringai tipisnya.

"Tuh anak?" Chendra bertanya dengan raut bingung dan penasaran. Alvaro jawab aja seadanya, sekalian mau curhat.

"Ada anak bandel lagi dan gue disuruh ngurusin."

"Kasian banget hidup lo jadi Ketua Osis."

Alvaro menghela napas sambil geleng geleng kepala. Udah kelas 12 tapi masih belum juga lepas jabatan. Memang dasar sekolah elit paling aneh ya cuma sekolah ini, ditambah kepala sekolahnya seenak jidat  banget nyuruh-nyuruh.

"Kapan posisi gue lengser sih? Capek gue."

"Pas lo udah lulus."

"Ini namanya eksploitasi, anjir!"

Alvaro ditahan di posisi ketua Osis sampe batas waktu yang nggak diketahui. Kepala sekolah secara pribadi memintanya untuk tetap menjadi ketua Osis. Padahal udah ditolak keras, tapi katanya kepala sekolah masih belum menemukan calon ketua Osis yang bisa menggantikan posisinya.

Makanya sampe sekarang pemilihan ketua Osis masih di tunda.

Sekedar informasi, Alvaro udah beberapa kali menghandle acara besar seperti festival sekolah atau Dies Natalis. Dan kedua acara itu selalu sukses dan dapat untung banyak. Makanya kepala sekolah nggak rela melepaskannya.

Alvaro bingung kenapa kepala sekolah yang begini masih bisa kerja, harusnya dipecat aja!

"Trus lo mau biarin aja tuh anak?"

"Mana mungkin gue biarin."

"Oh oke... Tetap menyerah ya, jangan semangat." Kata Chendra, sambil mengepalkan tangan agar temannya ini termotivasi.

"Reminder yang bagus, tapi gue gak butuh."

Setelahnya mereka berdua diam, Chendra balik tidur lagi dan Alvaro mengecek ponselnya yang berbunyi. Ternyata dia dapet chat Rosalina —wakil ketua Osis yang bernasib sama dengannya— nyuruh dia datang ke ruang Osis sekarang juga karena ada yang mau di diskusikan.

[LIKE A FAMILY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang