Saat ini suasana rumah terasa sepi, bikin Satria bisa tenang ngerjain tugas dan bisa konsentrasi penuh. Para bocil pada sekolah, Sidan masih belum balik setelah mengantar mereka dan yang lain pun udah pada berangkat kuliah. Kalo begini rasanya hidup Satria damai banget.
"BANG, KOK GAK BANGUNIN GUE SIH!?"
Oh iya, ada dua orang yang terlupakan.
Satria langsung menghela napas kasar sambil memaksa otaknya berkonsentrasi ketika terdengar suara teriakan yang dibarengi dengan hentakan kaki dari lantai atas.
Dari arah tangga turunlah dua manusia yang tidak lain tidak bukan ialah Surya dan Kai. Penampakan mereka kayak manusia purba baru keluar goa. Muka bantal dengan rambut acak acakan yang mencuat kemana mana, baju juga berantakan, ditambah lagi mata mereka belum melek sepenuhnya.
Satria berusaha untuk nggak peduli, tapi rengekan dan protes yang nggak bermutu dari mereka bikin dia risih.
"Salah kalian sendiri tidur kayak orang mati" Sewotnya, keduanya pun mendelik tak terima.
Sekali lagi Satria mencoba nggak peduli dan lanjut ngerjain tugas. Duo rusuh itu jadi merasa terabaikan dan beralih melihat jam dinding. Mata mereka langsung melotot dan seketika kepanikan melanda, bikin seisi rumah heboh karenanya.
Keduanya lari kocar kacir ke kamar masing masing, bergegas mandi dan bersiap. Kemudian mereka turun dan membuat kehebohan lagi.
"Bang! Kaos kaki gue dimana?!"
Surya bingung nyari kaos kakinya, dia tuh nggak nyaman kalo pake sepatu tanpa pake kaos kaki.
"Bang! Sepatu gue yang sebelah kemana!?"
Lah, ini malah pas mau pake sepatu ternyata yang sebelah kanan ilang.
Satria pusing gara gara mereka, hilang sudah ketenangan dan kedamaian rumah ini.
"Gue gak tau, cari sendiri!" Geramnya, lalu meneguk kopi luwak yang udah dingin sebagai pelampiasan.
Surya dan Kai mengobrak abrik rak sepatu tapi masih nggak menemukan barang yang mereka cari cari. Entah gimana kelas mereka sering barengan meskipun beda jurusan, oh iya, sekarang cuma ada 15 menit yang tersisa sebelum kelas dimulai.
"Sialan! Siapa sih pencipta kaos kaki?! Bikin susah hidup gue aja!!" Surya nggak henti henti mengutuk pencipta kaos kaki di bumi ini.
Sedangkan Kai malah memanggil manggil sepatunya berharap sepatu itu bakal datang dengan sendirinya.
"Wahai sepatu gila! Tampakkanlah wujudmu!!" Teriaknya.
Satria makin risih dengan kehebohan mereka, akhirnya dia pun mengalihkan pandangannya dari laptop dan menatap kebodohan kedua temannya itu. Seketika kekesalannya langsung meroket.
"Jadi manusia tuh gobloknya jangan diborong semua! Liat kaki kalian dah, itu kaos kaki sama sepatu udah lo pake!!" Seru Satria penuh dengan kekesalan, membuat Surya dan Kai kompak menunduk untuk melihat kaki mereka sendiri.
Keduanya langsung melongo, lalu menyengir sambil berkata 'hehehe'. Satria berusaha menahan diri buat nggak menonjok muka mereka satu per satu.
Surya sama Kai buru buru memakai sepatunya lalu berlari ke garasi tanpa mempedulikan Satria yang berteriak memanggil mereka.
"Heh, sarapan dulu!"
"Nggak keburu bang!!" Mereka balas teriak dan langsung melesat dengan kecepatan cahaya menuju tak terbatas dan melampauinya.
Akhirnya Satria masuk ke rumah dan mengambil piring nasi goreng yang ditutupi tudung. Sempat bingung ketika ngeliat nasi gorengnya cuma satu, tapi nggak dia peduliin karena nggak penting. Jadi Satria masukkannya aja ke kulkas, nanti tinggal dipanasi kalo pemiliknya dah balik.

KAMU SEDANG MEMBACA
[LIKE A FAMILY]
Fanfictionkisah keseharian sembilan manusia ganteng yang milih buat tinggal serumah