Warmindo

180 3 2
                                    

tok tok tok

seseorang mengetuk pintu kamar ku yang membuat ku bangun dari tidur ku aku merasa dia sudah lama mengetuk pintu ku.

"masuk" ucap ku dengan suara pelan karena masih mengumpulkan nyawa.

"non bangun ini udah malam loh. dari pagi tadi kan gak makan ayo makan" ucap bi sri. aku langsung kaget dan bangun dari tidur ku. melihat ke arah balkon dan benar saja langit sudah gelap.

"jam berapa bi?" tanyaku. bi sri pin langsung menyalakan ponsel.nya untuk melihat jam.

"jam setengah tujuh non" jawab bi sri.

aku sudah tidur terlalu lama perut ku juga perih karena dari pagi aku tidak makan apapun.

"nanti saya turun" ucap ku pada bi sri. lalu bi sri keluar kamar ku.

benar saja saat aku bangun dari tidur aku nyaris tidak ingat apa yang terjadi pagi tadi. aku nyaris lupa kalau ibu dan ayah ku berpisah.

setelah berdiam diri di atas kasur seperti yang di lakukan oleh orang pada umum nya setelah bangun tidur aku memutuskan untuk mandi dan turun ke bawah.

di bawah aku menonton tv sambil makan nastar buatan bi sri. aku nonton kartun waktu itu.

menonton kartun itu seru. aku suka.

"non" bi sri menghampiri ku yang sedang berada di depan tv.

"ada yang nyari non" ucap bi sri yang membuat ku langsung mengerutkan dahi.

"siapa" Tanya ku.

"gak tau non. berempat" jawab bi sri.

aku semakin bingung siapa yang akan mencari ku malam malam begini.
aku langsung berdiri dan berjalan membuka pintu untuk melihat siapa yang mencari ku.

aku terkejut. sangat terkejut saat mendapati mahen dan teman teman nya berada di depan pintu rumah ku.

"hen?" ucap ku.

"ya?" jawab mahen.

"kok tau rumah ku?" aku bertanya karena heran mengapa mahen bisa tau rumah ku padahal aku tidak pernah memberi tau nya.

baskara pun menunjukan hp nya yang sedang membuka Google maps alamat rumah ku dengan senyum meringis.

"Tanya gabriella tadi" ucap mahen setelah memandangi baskara.

"ohh" ucap ku sambil mengangguk kan kepala.

"Trus?" Tanya ku ingin tau alasan mereka datang ke rumah ku.

"mahen mau ngajakin jalan" ucap baskara seperti mengejek.

"Mau?" Tanya mahen. tak perlu di Tanya aku jelas mau.

aku membalikkan badan ku untuk naik ke lantai atas dan segera bersiap. pergi dengan mahen sang ketua genk motor atlantis siapa yang tidak akan iri dengan ku? ha ha ha.

setelah bersiap aku turun ke bawah untuk bertemu mahen dan bersiap untuk jalan!.

"ayo" ajak ku. mahen segera mengambil motor nya lalu berhenti di depan ku.

aku diam sejenak memandangj nya.

"kenapa?" Tanya nya karena aku tidak kunjung naik ke motornya.

"motor mu terlalu tinggi hen" ucap ku sambil cengengesan. karena memang motor mahen tinggi sekalii. tapi saat mahen menggunakan motor sport dan helm nya dia terlihat keren sekali sangat cocok untuk julukan ketua genk motor nya.

"Trus mau nya motor apa?" Tanya nya santai sambil melihat ku sejenak lalu memalingkan wajah nya kedepan lagi

"hmmm, cb? ayah ku ada" pikir ku sejenak lalu menawarkan motor cb ayah ku.

mahen menarik nafas nya lalu menghembuskan nya kasar.

"yaudah. sekarang motor ayah mu besok motor ku." ucap mahen. dia benar benar ingin menuruti apa mau ku. gilaa.

aku langsung membawa mahen dan motornya menuju ke garasi rumah ku tempat di mana kita menyimpan kendaraan. sedangkan baskara,edgar,dan ken menunggu diluar.

aku langsung menunjukan motor bmcb ayah ku. motor nya lebih pendek sedikit dari pada motor mahen yang super tinggii.

Marvelluna [tahap revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang