Hilang

131 6 5
                                    

aku belum berani menghubungi mahen karena rasa nya tidak enak jika aku meminta maaf lewat chat. aku rasa meminta maaf di sekolah lebih bagus karena bisa lebih leluasa.

aku sampai di sekolah jam setengah 7 pagi diantar oleh supir ku. tadi nya isa menawarkan diri untuk menantar ku tapi aku tidak mau. bagaimana jika mahen melihat? dia bisa semakin marah.

aku masuk ke kelas lalu duduk di kursi ku yaitu di dekat gabriella.

"cie gimana itu sama baskara" ku tanya gabriella membuatnya malu.

"gimana apa nya?" dia bertanya balik.

"apa nya ya" ucap ku seperti mengode gabriella untuk mengatakan lebih.

"belum jadian" ucap emma tiba tiba.

kami semua pun tertawa begitu juga dengan gabriella.

"mahen gimana" Tanya gabriella lirih namun masih bisa terdengar oleh kita. aku terdiam sejenak.

"gak gimana gimana" jawab ku yang tak kalah lirih.

"marahan ya?" ya mungkin gabriella bisa melihat raut wajah ku yang terlihat sedikit murung karena khawatir kalau mahen tidak memaafkan kan ku.

"iya nih" jawab ku.

"naon?" Tanya emma.

"riweh intinya mah" jawab ku. bukan nya aku tidak mau menjelaskan masalah ku dan mahen pada mereka tapi aku malas untuk mengungkit ungkit masalah ku karena yang aku mau hanya lah berdamai dengan mahen.

"baikan lah na" ucap ana meyakinkan ku.

"minggu depan ada lomba basket,mahen ikutan." sambung emma. apa apaan ini.

"yakin gak mau semangatin mahen?" ucap gabriella yang tiba tiba juga membuka suara. ya aku tau maksud kalian.

"keluar bentar ya" ucap ku lalu berdiri dari kursi lalu keluar kelas meninggalkan teman teman ku.

seharusnya kamu tau kalau tujuan ku keluar kelas adalah untuk mencari mahen.

aku memutar sekolahan untuk mencari mahen namun aku tidak menemukan nya. sebelum aku berpacaran dengan mahen aku memang sering melihat mahen dan teman nya kerap kali datang terlambat ke sekolah. bahkan seminggu bisa 4×.

5 menit lagi bel berbunyi menandakan jam pelajaran pertama akan di mulai tetapi aku masih belum menemukan  mahen.

aku memutuskan kembali ke kelas karena aku tak kunjung menemukan mahen.

dijalan aku perpapasan edgar lalu aku ber inisiatif untuk bertanya di mana keberadaan mahen karena edgar merupakan teman sepergenk motoran

"gar liat mahen gak" Tanya ku pada edgar.

"lihat,dia di warung bi iis dari pagi tadi"
jawab edgar tidak lupa dengan wajah datar nya.

sebenar nya aku sudah menduga tapi tidak mungkin aku kesana karena jarak sekolah dengan warung bi iis lumayan jauh walau banyak orang yang bilang tidak.

"yaudah thanks ya" ucap ku lalu berbalik badan.

"eh na" panggilan edgar mampu membuat ku memalingkan wajah ku ke arah nya lagi.

"ini ada titipan buat lo dari mahen" ucap edgar lalu pergi begitu saja. edgar memang orang yang paling dingin diantara teman teman mahen yang lain entah mengapa aku juga tidak tau.

mahen memberi aku tas kertas berwarna choklat tapi aku tidak tau isi nya apa. ingin membuka nya tapi Bell sudah berbunyi. lalu aku cepat cepat ke kelas agar tidak terlambat.

di kelas aku belajar sasing (sastra inggris) bersama pak budi dan ipa dengan bu yani. kalian harus tau ya pak budi sangat lah menyenangkan saat mengajar. tidak galak juga.

empat jam pelajaran selesai anak anak berhamburan keluar kelas untuk ke kantin(mungkin).

"gak ke kantin na?" Tanya emma yang melihat ku hanya duduk di kursi.

"enggak" jawab ku.

"dia mah gak ke kantin udah dapet makanan dari pacar kali" sindir gabriella. ya gabriella memang sudah tau karena aku bercerita dengan nya tadi.

"anjrit gw juga mau" ucap ana dengan mimik wajah yang di buat nya agak terlihat sedih.

"udah na gak papa,ayo ke kantin gw traktir" ucap emma menghampiri ana.

"serius ya ma" ana tiba tiba saja langsung bersemangat. ya mungkin mendengar kata traktir.

"iya gope ya"

"anjing"

aku dan gabriella pun hanya ketawa melihat mereka berdua yang akhir nya kekantin.

"coba buka na"

aku membuka bungkusan dari mahen yang ternyata berisi rice bowl,roti tawar dan susu kotak rasa strawberry rasa ke sukaan ku.

aku membuka kertas yang terselip di situ. kertas itu bertulis kan.

pagi
jangan ngira aku gak tau kalo tadi pagi kamu gak sarapan cuman gara gara gak sabar ketemu aku HAHA
kamu rindu ya? aku juga nih tapi jangan terburu buru aku ada urusan ke sekolah nya siang kalo gak makan kamu aku makan aku sayang kamu.

~mahendra pranadipa~

ya kira kira begitu surat dari mahen apa yang di katakan benar dan salah.
dia tidak tau kalau aku tidak bisa kalau tidak sarapan.

"cie dimakan atuh" ucap gabriella pada ku.

ya aku mau makan. makan dengan mahen

Marvelluna [tahap revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang