Geludd

142 5 5
                                    

siang itu habis mahen berantem aku gak liat mahen di sekolah.


semua siswa siswi lagi ngomongin mahen.

pas aku kekantin anak anak juga ngomongin mahen akibat berantem tadi.

"eh tadi kakel ngapain yak berantem" ucap seseorang di kantin yang aku gak tau nama nya siapa.

"cari muka" jawab teman nya. aku sedikit kesal mendengarnya. dia bilang mahen mencari muka? memang nya kamu tidak bisa berpikir positif?.

tetapi apa sejujurnya yang dikatakan mereka ada benar nya juga?

aku pulang sekolah pukul 2 siang. setelah pulang aku memutuskan pergi ke warung bi iis untuk bertemu mahen,tapi aku tidak tau apa dia ada disana atau tidak.

"ella temenin gw ke warung bi iis bisa?" Tanya ku pada gabriella yang sedang menggunakan cardigan nya.

"warung bi iis jam segini rame na" jawab gabriella.

"udah temenin aja bentar" ucap ku memaksa gabriella.

"emang nya mau ngapain sih na?" Tanya gabriella.

"ketemu mahen" jawab ku.

akhirnya gabriella menemani aku ke warung bi iis untuk mencari mahen.

apa yang di katakan gabriella memang benar,warung bi iis sangat ramai saat jam pulang sekolah.

banyak anak laki laki merokok,minum es bahkan makan.

aku lihat mahen duduk di kursi berenpat bareng baskara,edgar dan kenzo.

aku dan gabriella pergi ke tempat duduk mahen.

"hen" ucap ku membuat mahen yang sedang minum es teh menolehkan wajah nya pada ku.

saat pertama kali aku lihat mahen aku lihat wajah nya banyak luka lebam berwarna ungu di sekitar mata dan bibir.

"ikut aku" aku menggandeng tangan mahen ke tempat yang agak sepi.

"kenapa?" Tanya mahen kebingungan.

"kenapa kamu?" Tanya ku pada mahen dengan suara agak ketus.

"kenapa apa?" Tanya mahen pada ku,mungkin mahen memang tidak paham.

"kenapa berentem" ucap ku pada mahen. mahen hanya diam dia menundukan kepalanya.

"jangan buat masalah disekolah hen" lanjutku memarahi mahen.

"dia yang buat masalah" jawab mahen lirih.

"beberapa bulan lagi kamu lulus" ucap ku.

"jangan buat masalah" lanjutku.

mahen tak menjawab,aku meninggalkan mahen untuk pergi ke tempat duduk gabriella yang sedang berbincang bincang dengan baskara.

"ayo la kita pulang" ajak ku pada gabriella.

gabriella yang ingin berdiri dari tempat duduknya ditahan oleh mahen.

"pulang bareng aku" kata mahen pada ku.

"udah janji mau pulang bareng" Jawab ku.

"gabriella pulang sama baskara" ucap mahen. aku kira gabriella bakal nolak ternyata gabriella setuju.

mau gak mau aku harus pulang bareng mahen senin itu,aku gak marah sama mahen aku cuman kesel sama mahen dia jadi tontonan seluruh sekolahan.

"makasih" ucap ku pada mahen setelah menurunkan ku di depan gerbang rumah ku.

"iya" jawab mahen.

"hati hati" kata ku pada mahen sambil menambahkan tangan.

mahen membalas lambaian tangan ku lalu melajukan motornya pergi.

aku masuk ke rumah lalu naik ke lantai 3 untuk ke kamar ku.

aku kaget karena saat aku masuk ke kamar aku melihat zia sedang rebahan dengan enak nya di kasur ku.

"ngapain lo" Tanya ku pada zia.

"ganggu banget sih lo" jawab zia.

"ngapain lo dikamar gw" aku mengulang pertanyaanku pada zia

"kamar lo?,ini kamar gue" jawab zia dengan senyum liciknya.

"bacot" kata ku dengan nada keras.

"mulai sekarang lo tidur di kamar tamu" ucap zia.

"brengsek" ucap ku lalu keluar dari kamar.

di luar aku bertemu ibu ku. aku berdiri didepan ibu ku karena ingin protes mengapa kamar ku di pindahkan.

"kenapa kamar ku di pake zia?" Tanya ku,aku berusaha menahan emosi.

"zia yang minta" jawab ibu ku.

"ngalah sama adik mu" lanjut ibu ku lalu dia pergi.

aku emosi,kamar ku yang aku suka di ambil alih adik ku dia benar benar brengsek.

tapi dengan begitu aku akan tau bagaimana sikap ibu ku kepada ku.


Marvelluna [tahap revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang