aku berada di dalam kamar ku yang mulai detik ini menjadi milik ku karena kamar ku di ambil alih oleh zia.
aku mengamati kamar bernuansa putih tidak ada balkon seperti kamar ku di lantai 3,tidak diberi wallpaper kamar ini sungguh monoton.
di kamar ku hanya ada jendela yang menghubungkan langsung ke luar rumah ku.
aku mengamati sejenak barang barang ku yang berada di dalam kardus lalu merebahkan diri ke kasur.
malam hari setelah mandi aku ke dapur untuk mengambil camilan lalu menonton tv di ruang keluarga.
aku menonton anime yang berjudul one piece pada malam itu karena sedang gabut. ingin pergi dengan mahen tetapi mahen sibuk latihan basket untuk minggu depan.
aku duduk di sofa sambil makan camilan yang aku ambil di dapur tadi tak lama ayah ku datang dan duduk di dekat ku.
"wah lagi nonton ya" Tanya ayah ku. aku tidak menjawab aku hanya fokus pada film ku.
"kenapa kamar ku di pake zia sekarang?" Tanya ku tanpa menolehkan wajah ku dari tv.
"kak isa aja tidur di kamar tamu" lanjut ku.
"zia gak mau tidur di kamar tamu,katanya kamar nya sempit jadi ayah suruh buat pindah di kamar mu"
jawab ayahku."Trus kalo misalkan aku bilang kamar tamu itu sempit papa bakal pindahain aku ke mana?" ucap ku.
"Trus kenapa harus kamar ku?,bukan nya ada banyak kamar?" lanjut ku
"zia kan-"
"zia kan cuman tamu yang papa istimewakan" aku memotong ucapan ayah ku lalu pergi ke kamar.
sekarang aku tau ternyata bukan zia yang yang ingin pindah ke kamar ku tapi memang ayah ku yang meminta, tapi zia gak kalah brengsek kayak ayah ku.
*******
seperti yang ku lakukan di pagi hari biasanya aku menunggu mahen di depan gerbang rumah ku.
aku mengamati jam di ponsel ku yang menunjukkan pukul 06.50.
"kayak nya hari ini bakal telat" ucap ku pada diri sendiri.
tak lama mahen datang lalu dia berhenti di depan ku. tak menunggu lama aki langsung naik ke motor mahen.
"ayo hen nanti kita telat" ajak ku pada mahen membuat mahen langsung melajukan motor nya.
sampai di sekolah seperti biasa mahen menitipkan motornya di warung bi iis lalu jalan ke sekolah berdua dengan ku.
tidak seperti biasa nya,jalan yang biasa nya ramai anak anak jalan kaki sekarang sudah sepi. mungkin jam pelajaran sudah di mulai.
sampai di sekolahan gerbang sudah di tutup tapi aku dan mahen melompat agar bisa masuk.
"langsung ke kelas aja" ucap mahen.
"tapi kita telat hen" kata ku.
"gak papa" lagi lagi mahen menyuruh ku untuk langsung masuk ke kelas.
"hei ngapain kalian?" Tanya pak haris di belakang aku dan mahen.
"Kalian terlambat ya" lanjut pak haris.
"iya pak" jawab mahen.
"ikut bapak" ucap pak haris pada ku dan mahen.
aku dan mahen pun membuntuti pak haris menuju ruang bk.
sampai di ruang bk aku dan mahen duduk di kursi berhadapan dengan pak haris.
pak haris membuka buku yang bertuliskan "laporan keterlambatan siswa".
"kenapa telat mahen?" Tanya pak haris sambil mencari cari nama mahen di absen buku itu.
"biasa pak,kesiangan" jawab mahen dengan santai.
"kamu itu hen,gak pernah berubah dari dulu telat alasan nya kesiangan terus" kata pak haris dengan santai.
aku heran mahen anak yang nakal dan bandel tetapi bisa akrab dengan guru bk yang menurutku agak galak ini
"ya kan emang kesiangan pak" ucap mahen sedangkan aku dan pak haris hanya tertawa.
"bapak udah catet nama kalian,habis ini kalian berdiri di depan bendera sambil hormat sampai bel istirahat bunyi" ucap pak haris pada aku dan mahen.
"tapi pak-" belum selesai mahen berbicara mahen memotong
"sebenernya bapak gak mau ngehukum kamu mahen,tapi kepala sekolah mu kan gitu hen" potong pak haris lalu pergi meninggalkan kami.
"masuk kelas aja na" ajak mahen.
"ha?" aku bertanya lagi pada mahen.
"iya kamu masuk kelas,aku aja yang di hukum kan yang bikin telat aku" ucap mahen pada ku.
"gak lah hen" kata ku pada mahen masa iya aku membiarkan mahen dihukum sendiri? itu tidak akan terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marvelluna [tahap revisi]
Teen FictionCerita ke 1 dari seri MARVELLUNA Saat itu aku benar benar tidak pernah berpikir bisa dekat dengan mu,bisa telepon dengan mu hingga larut malam atau bahkan hingga dini hari,bisa tertawa bersama mu di atas motor berdua,pulang sekolah dengan mu yang p...