Lapangan

158 6 2
                                    

aku tetap bisa bangun pagi meskipun tadi malam aku tidur terlalu malam.

aku biasa begadang.

ya sekedar mengerjakan tugas atau kalau lagi stres suka ke balkon malam malam. entah apa yang harus di lihat.

mandi,bersiap,makan,lalu berangkat sekolah salah satu rutinitas pelajar seluruh dunia bukan?. kecuali hari libur anak anak akan bangun siang untuk berjalan malasan.

aku berangkat di antar pak yanto. sejujurnya aku muak jika aku selalu di antar pak yanto. jika bisa memilih aku akan lebih memilih untuk naik angkutan umum atau ojek online. tapi ayah ku selalu tidak mengijinkan

tapi kalau bisa di jemput mahen kenapa tidak?. tapi aku tau kalau mahen menjemput ku dulu itu akan membuat kita terlambat karena mahen suka berangkat mepet.

berangkat sekolah menggunakan mobil tidak menyenangkan. aku tidak bisa menghirup udara segar pagi hari walau kaca nya di buka.

lebih menyenangkan lagi kalau aku naik motor sendiri ke sekolah seperti yang ku lakukan di masa smp. tapi ayahku tidak lagi mengizinkan ku karena banyak kasus anak anak sekolah kecelakaan saat berangkat atau pulang sekolah.

luka parah hingga tewas mengenaskan di tempat sangat lah konyol.

sampai di sekolah tentu aku langsung ke kelas untuk gabung dengan teman ku yang biasa nya sedang mengghibah kelas sebelah.

aku menatap jendela kelas ku yang lumayan tinggi untuk melihat mahen berangkat agar aku dapat menyapanya.

bel sudah berbunyi namun mahen tak kunjung lewat padahal kelas ku lah yang paling dekat dengan gerbang masuk sekolah.

pikir ku ya mungkin mahen terlambat dia sering begitu.

yang harus ku lakukan hanyalah fokus dengan yang aku pelajari di kelas sekarang.

aku bisa mencari mahen nanti.

jam pelajaran akan terasa lebih cepat jika kamu menikmatinya. aku suka pelajaran sasing jadi aku menikmati nya sehingga jam pelajaran terasa cepat.

"kantin?" Tanya ana.

"ntar nyusul" ucap ku pada ana sambil berdiri dari kursi. aku tidak menolak aku hanya akan mencari mahen sebentar untuk memastikan bahwa mahen masuk sekolah.

sekolah ku luas mahen bisa ada di mana mana namun aku tidak putus asa.

beberapa menit lagi Bell masuk berbunyi namun aku tak kunjung menemukan mahen.

dan akhirnya akh melihat mahen di lapangan basket. sejujurnya aku bingung apakah kehadiran ku akan di terima atau tidak. aku juga tidak tau mahen menganggap ku apa.

aku membeli air mineral untuk mahen aku tau dia habis bermain basket. pikir ku ya mungkin dia haus?.

entah kenapa saat aku datang baskara ken dan edgar pergi.

aku mendekati mahen lalu menyodorkan air mineral yang aku beli tadi. saat melihat ku mahen reflek berdiri dari duduk nya.

mahen menerima air mineral nya lalu berdiri dan meminum nya di hadapan ku.

"tadi dicari" ucap ku setelah mahen minum.

"bilangin ke orang nya kalo mahen lagi sama luna jangan di ganggu" ucap nya di akhiri senyuman.

aku pun hanya mengangguk lalu tersenyum. orang yang ku maksud mencarinya adalah aku tapi entah mahen menyadarinya atau tidak.

"tadi berangkat sama siapa?" Tanya mahen.

"biasalah" ucap ku yang aku berharapnya mahen paham.

"mulai besok kalo berduaan dimobil sama pak yanto aku cemburu titik!" ucap nya. aku sedikit bingung dengan apa yang dimaksud tapi aku berusaha memahami dengan tidak bertanya pada nya.

"siap!" aku mengangguk lalu hormat pada mahen seperti yang pernah aku lakukan.

"pulang nya bareng aku" ucap nya.

"nanti?" Tanya ku.

"iya" jawab mahen.

"oke" ucap ku mengangguk.

Bell berbunyi aku dan mahen berjanji untuk pulang bersama. aku akan menunggu di gerbang nanti.

saat berjalan ke kelas aku baru ingat kalau aku sudah berjanji untuk menyusul teman ku di kantin tapi aku malah menghabiskan waktu istirahat ku dengan mahen.

"dari mana?" Tanya emma saat aku baru saja datang.

"katanya mau nyusul" lanjut gabriella sambil mengeluarkan buku yang kan di pelajarinya.

"lupa" jawab ku santai. mereka hanya diam mungkin dia bingung dengan apa yang aku ucapkan.

Marvelluna [tahap revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang