bk

143 4 3
                                    

hari senin aku sudah berdiri di gerbang rumah ku menunggu mahen datang untuk kesekolah bersama.


tak lama mahen datang,dia berhenti di depan ku.

"pagi" sapa mahen pada aku.

"pagi juga" aku membalas sapaan mahen.

"sudah siap ke sekolah?" Tanya mahen.

"sudah" jawab ku tersenyum lalu naik ke motor mahen.

mahen melajukan motor nya kesekolah
di setiap perjalanan aku memeluk mahen dari belakang. diperjalanan mahen tidak bersuara yang ku dengar hanya anging kencang di telinga ku.

cukup 15 menit untuk sampai ke sekolah karena jarak rumah dan sekolahan ku tidak jauh.

mahen menghentikan motor nya di gerbang sman 21 Bandung,sekolah ku dan mahen.

"kok berhenti?"Tanya ku pada mahen.

"Mau masuk ke sekolah bareng atau sendiri?" bukan nya mahen menjawab pertanyaan ku dia malah bertanya pada ku.

"ya bareng lah hen,kita kan kesekolah bareng" jawab ku.

mahen tak menyauti lagi dia malah menyalakan mesin motornya lalu melajukan nya lurus dan bukan masuk ke gerbang.

aku bingung,bukan nya kita mau sekolah?

mahen menghentikan motornya setelah memasuki halaman rumah khas Bandung pada tahun 2017 itu.

rumah itu tidak besar,halaman nya pun tidak luas tetapi cukup untuk menaruh beberapa motor. di tambah ada garasi yang digunakan untuk nongkrong.

"Mau ngapain hen?" Tanya ku pada mahen.

"aku biasanya nitip motor disini" jawab mahen.

lalu mahen yang melihat rambut ku berantakan di benahi oleh nya agar rapi.

"yuk" ajak mahen.

mahen pun menggandengku untuk menuju sekolah.

"kenapa gak naruh motor nya di sekolah aja?,sekolah juga ada parkiran kan?" Tanya ku pada mahen.

"kalo di sana bisa ngopi ngopi dulu dulu sebelum pulang" Jawab mahen menolehkan wajah nya pada ku.

"bisa ngerokok juga ya hen?" Tanya ku pada mahen. wajah nya kali ini tampak beda dia terlihat datar dan dia tidak menjawab pertanyaan ku.

di sepanjang jalan menuju sekolah yang ku lihat adalah siswa siswi yang jalan kaki juga bersama pacar nya. mungkin mereka juga menitipkan motornya seperti mahen.

sekolah ku mengadakan upacara bendera setiap senin,dan bagi yang tidak menggunakan topi dan dasi membuat barisan sendiri di depan.

jika kau bertanya apakah ada mahen disana dia jelas ada dibarisan itu.

bukan hanya tidak menggunakan topi serta dasi baju mahen juga di keluarkan.

upacara selesai seluruh siswa diizinkan kan masuk ke kelas untuk belajar kecuali mereka yang tidak menggunakan atribut.

aku melihat dari kejauhan,terlihat pak haris sedang memarahi mereka lalu mencatat nama mereka.

aku masuk ke kelas karena guru mapel ku pagi itu sudah dikelas.

"berangkat bareng siapa na?" Tanya emma pada aku yang duduk di dekat gabriella.

"mahen" jawab ku emma pun hanya mengangguk.

"ciee. pj nya jangan lupa atuh na" ucap ana nyengir.

"pj?. oh pajak jadian kan" ucap gabriella dengan senyum bangga nya.

"iya masa gitu aja gak tau" balas emma sambil menyiku tangan gabriella.

"gak akan ada pj pj atau apa lah itu" ucap ku memalingkan wajah.

aku sendiri tidak tau aku ini siapa mahen intinya ya aku akan berangkat dan pulang bersama mahen.

empat jam pelajaran sudah selesai aku dan kawan ku pergi kekantin sekolah.

dikantin mata ku mencari cari dimana keberadaan mahen.

"nyari siapa sih na?" Tanya gabriella.

"nyari mahen lah ya" saut si emma.

"mungkin mahen ada di rumah nya bi iis" ucap ana.

"bi iis?"Tanya ku pada ana.

"iya yang sering buat nitip motor anak anak" jawab ana.

"buat nongkrong juga kalo malem" lanjut ana.

"bukan nya aturan sekolah gak boleh jajan diluar?" Tanya gabriella.

"gak tau tuh" jawab ana.

sekarang aku tau ternyata mahen menitipkan motornya warung bi iis bukan hanya karena bisa ngopi,tapi juga untuk mbolos sekolah.

aku kembali ke kelas setelah selesai makan di kantin bareng kawan ku.

di lorong sebelah aku lihat mahen bareng teman nya disana ada baskara,edgar dan kenzo.

aku lihat mahen masuk ke kelas X ips mahen keluar kelas manarik 1 cowok lalu membanting nya di pintu.

cowok itu gak terima trus dia tonjok mahen dan akhirnya mereka berantem
suasana makin gaduh,banyak anak anak yang berkerumun buat nonton itu

aku gak tau harus ngapain,aku cuman ngelihatin mahen dari jauh.

aku lihat bu rini lari buat misahin mereka tapi mereka malah makin tonjok tonjokan.

tiba tiba pak haris dateng,dia naik tangan mahen supaya gak berantem lagi.

mahen dan cowok itu di bawa ke bk,mungkin bakal di hukum.



Marvelluna [tahap revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang