aku bangun dari tidur ku karena sinar matahari dari jendela kamar ku yang gorden nya terbuka sedikit.
aku merasa matahari sudah terbit sepenuh nya. untuk menghindari rasa penasaran ku aku membuka ponsel ku untuk melihat jam berapa sekarang.
jam menunjukan pukul 07.00. aku sudah terlambat. aku turun ke bawah untuk melihat kondisi sekitar.
lalu menemukan ibu ku yang sedang mengemasi barang barang nya. lalu aku mendekati ibu ku.
"hei lun" sapa ibu ku sedangkan aku hanya diam melihat ibu ku.
"jangan nangis ya" ucap ibu ku lirih lalu membawaku ke dekapan dadanya. ibu ku mengelus rambut ku dan itu membuat ku jauh lebih tenang.
ibu ku melepas dekapannya lalu mengambil sesuatu dari saku celana nya.
"ini untuk kamu" ucap ibu ku menyodorkan kartu kredit bertuliskan BCA.
"isi nya lumayan untuk beli keperluan sekolah atau yang lain nya" lanjut ibu ku. aku belum menerima nya.
"aku butuh nya mama" ucap ku lirih menahan nangis.
"Mama ada di hati kamu bukan dihidup kamu" ucap ibu ku lalu memeluk ku erat.
"kamu aman disini sama papa" lanjut ibu ku.
"gimana sama mama?" Tanya ku karena aku khawatir ibu ku tidak baik baik saja diluar sana.
"Mama akan nikah lagi" Jawab ibu ku lalu melepas pelukan.
lalu ibu ku menyuruh pak yanto memasukan barang barang nya ke bagasi mobil karena terlalu banyak.
"hati hati ya ma" ucap ku. ibu ku hanya tersenyum. senyum hangat yang tidak akan pernah aku lihat lagi di dalam rumah.
ibu ku keluar rumah lalu menaiki mobil nya yang akan mengantarkan nya ke tempat baru nya.
ibu ku mungkin tidak akan pernah pulang lagi aku akan hidup dengan ayah ku sekarang.
mungkin kenyataan lebih baik dari pada yang aku harapkan.
sejak aku bangun tadi aku belum melihat ayah ku. tapi bisa ku tebak kalau ayah ku sudah berangkat ke Jakarta pagi pagi untuk berkerja.
di otak ayah ku hanya ada pekerjaan nya yang sangat di bangga banggakan.
uang memang penting untuk keberlangsungan hidup tapi ayah ku terkadang tidak peduli dengan ku.malas untuk memikirkan perdebatan ayah dan ibu ku yang tidak berakhir aku memutuskan untuk tidur kembali.
tempat ternyaman di rumah ku diduduki oleh kamar ku. sunyi hanya ada suara musik dari radiohead yang membuat ku tertidur. aku tidak mau memikirkan apa pun sekarang.
aku hanya ingin tidur tenang dan saat terbangun,dunia baik baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marvelluna [tahap revisi]
Teen FictionCerita ke 1 dari seri MARVELLUNA Saat itu aku benar benar tidak pernah berpikir bisa dekat dengan mu,bisa telepon dengan mu hingga larut malam atau bahkan hingga dini hari,bisa tertawa bersama mu di atas motor berdua,pulang sekolah dengan mu yang p...