aku dan mahen berdiri di tengah lapangan dengan tangan di dahi menunggu Bell berbunyi agar hukuman kami selesai.
"masuk kelas aja na" sedari tadi yang ku dengar hanya lah mahen yang menyuruhku untuk masuk ke kelas.
"enggak hen aku juga telat" jawab ku.
"maaf" ucap mahen lirih.
"maaf bikin kamu kena hukuman,seharusnya kan cuma aku" lanjutnya.
perkataan mahen membuat ku membeku perkataan nya sangat tulus.
"iya hen gak papa" jawab ku.
"kalo telat gini jadi inget pas dulu pertama kali aku liat kamu hen" ucap ku mengingat awal awal aku melihat mahen yang sama sama telat waktu dulu.
"oh ya,yang mana ya?" Tanya mahen,mungkin dia memang tidak ingat.
"itu hen yang kamu pake hodie coklat.sama pak haris disuruh ngebersihin kamar mandi tapi kamu malah balik ke kelas" jawab ku sambil tertawa di susul dengan mahen.
kami tertawa mengingat kejadian kejadian awal mula aku bertemu mahen.
tak berapa lama aku merasa kepalaku sangat pusing dan maþa ku berkunang kurang lalu aku memegangi kepala ku agar sedikit reda.
mahen yang melihat aku memegangi kepala pun langsung berdiri di depan ku.
"kenapa na?" Tanya mahen.
"gak papa kok" jawab ku dengan santai padahal yang ku rasakan adalah kepala ku yang semakin sakit.
mahen pun semakin cemas melihatku lalu ikut memegangi kepala ku.
pandangan ku semakin kabur lalu aku jatuh pinsan dan jatuh,mahen langsung menangkap ku,untung mahen menangkap ku apabila tidak aku sudah jatuh kelantai.
aku merasa sadar tapi pandangan ku gelap. aku merasa seseorang meneriaki ku dan seseorang membawa ku pergi.
**********
bangun bangun aku sudah berbaring di uks dan aku sudah menduga bahwa mahen yang membawaku ke sini.
"na lo udah bangun?" Tanya emma yang ada disana bersama ana.
aku tidak menjawab pertanyaan emma karena pertanyaan emma sangat tidak masuk akal.
"mahen Mana?" Tanya ku setelah berusaha duduk.
"gak tau,habis nganter ke uks dia pergi gitu aja" jawab emma.
aku masih berusaha mencerna kata kata emma bagaimana bisa mahen langsung pergi meninggalkan ku dan tidak menunggu ku seperti pada drama?.
"gabriella?" Tanya ku,pasal nya saat aku bangun aku tidak melihat gabriella.
"tadi di ajak pulang sama baskara" jawab ana.aku sedikit terkejut.
"mereka jadian?" Tanya ku dengan suara yang sedikit lebih keras.
"kurang tau" jawab ana lagi.
"kamu sendiri jadian sama mahen?" Tanya ana.
"kok jadi aing" jawab ku dengan nada bercanda namun serius.
"nanya aja" jawab ana.
jika baskara dan gabriella jadian aku akan sangat senang karena mungkin aku bisa double date atau study date dengan gabriella.
*******
aku masuk ke kamar setelah pulang dari sekolahan dijemput supir karena mahen menghilang.
"huftt" aku menarik nafas dalam dalam lalu menghembuskannya kasar.
sejujurnya saja aku memiliki rencana untuk pergi makan bersama mahen di warung bi iis tapi ternyata kejadian tak terduga terjadi.
aku yang merasa lapar berjalan ke dapur untuk makan.
sampai di dapur aku duduk di kursi dekat meja makan lalu mengambil piring dan lauk.
"non sakit ya kok pucat gitu?" Tanya bibi melihat ku lesu.
"enggak kok bi,cuman belum makan aja" jawab ku sejujurnya aku tidak ingin membuat bibi khawatir.
"beneran non?" Tanya bibi lagi.
"iya bi gak papa kok" jawab ku dengan senyuman lalu bibi pergi dari dapur.
tak lama zia datang lalu duduk di depan ku jujur aku tidak suka dengan zia perihal kamar ku.
"gimana kak kamar nya?" Tanya nya dengan senyum licik nya.
"lebih nyaman dari kamar bitch dilantai 3" jawab ku dengan santai.
zia memperlihatkan wajah emosi nya lalu pergi meninggalkan ku sendirian.
emang aku salah bicara?
KAMU SEDANG MEMBACA
Marvelluna [tahap revisi]
Teen FictionCerita ke 1 dari seri MARVELLUNA Saat itu aku benar benar tidak pernah berpikir bisa dekat dengan mu,bisa telepon dengan mu hingga larut malam atau bahkan hingga dini hari,bisa tertawa bersama mu di atas motor berdua,pulang sekolah dengan mu yang p...