...Pukul 10 pagi Sean baru keluar dari kamar tidurnya, semalam dia pulang jam 4 pagi karena setelah dari rumah Suhyeon dia langsung pergi ke studio untuk merangkai sebuah lagu..
Itu adalah kebiasaannya sejak lama, bahkan dari sebelum debut, jika dia sedang banyak pikiran ataupun kesal dia akan memilih untuk berkutat dengan balok-balok nada di banding melakukan hal-hal buruk.
Jujur saja hati Sean merasa tidak enak sejak mendapati perkataan serta mimik wajah kesal ayahnya kemarin hari. Jadi hari ini ia memutuskan untuk segera meminta maaf..
Kakinya melangkah untuk mengetuk pintu kamar orang tuanya, namun ternyata pintu itu sudah sedikit terbuka
"Harua ?" gumam Sean saat melihat adiknya itu berada di kamar orang tuanya dengan tangan yang menempelkan sesuatu ke kening ayahnya
Baru tak lama kemudian Harua bergegas keluar dengan nampan dan mangkok di tangannya..
"Eoh, hyung ?" seru Harua saat ia keluar dan menutup pintu kamar orang tuanya
"Kau pulang ?" tanya Sean
Yang di tanya lantas mengangguk "semalam tiba-tiba aku ingin sekali pulang ke rumah, dan begitu pagi tadi aku sampai di depan pintu Hyuna Hyuno langsung berlari ke arahku dan berkata kalau appa sakit"
Apa ? Ayahnya sakit ? Sejak kapan ?
Bahkan dia yang tinggal serumah dengan ayahnya tidak tau akan hal itu, sedangkan Harua yang notabelnya tinggal di asarama justru mengetahuinya lebih dulu
"Appa...sakit ?"
"Eum ! A hyung. . aku akan ke dapur dulu meletakkan ini, juga tadi eomma memintaku menjaga Hyuna Hyuno selagi ibu pergi berbelanja" ujar Harua lalu pergi meninggalkan Sean
Kakinya melangkah untuk sedikit membuka pintu kamar ayahnya, di lihatnya Heeseung yang sedang tertidur dengan plaster penurun panas di keningnya. Wajah ayahnya juga terlihat pucat. . apa Lee Heeseung benar-benar sakit ?
"A-appa" ujar Sean ragu-ragu, bahkan suaranya sangat kecil
Kening Heeseung mengernyit namun tak membuat pria itu membuka matanya "aku ingin tidur" ujarnya tiba-tiba dengan suara datar
Sean hanya terdiam, ia bisa merasakan kalau ayahnya itu benar-benar sedang enggan untuk menatapnya. Jadi yang bisa ia lakukan hanya mengangguk kecil kemudian pergi meninggalkan kamar.
Di luar ia bisa melihat Harua yang sedang asik bermain bersama Hyuna Hyuno di ruang tamu, dua balita itu bahkan sudah menaiki sudah 'menghias' wajah tampan adiknya menggunakan berbagai make up milik ibunya. Untung saja Harua sama sekali tidak marah, anak itu justru tertawa lebar dan berkata bahwa kedua adiknya itu sangat pandai menggunakan make up, padahal kenyataannya wajah Harua seperri sudah tidak terbentuk lagi.
Bukankah Harua kakak yang baik ?
Semakin kesini Sean jadi semakin merasa bersalah kepada keluarganya, kesibukannya sebagai idol membuat dirinya kadang hanya memiliki sedikit waktu untuk berkumpul bersama keluarga, kedua adik kembarnya terlihat lebih nyaman dengan Harua dibanding dirinya, dan parahnya lagi. . entah itu di sengaja ataupun tidak dia sering mengeluarkan kata-kata kasar menjurus kurang ajar kepada ayahnya. Memang sih selama ini ayahnya itu selalu bersikap biasa saja dan tidak mempermasalahkan apa yang sering ia lontarkan, tapi sepertinya kemarin adalah batasnya.
"Hahahaha, Harua oppa saranghaee~"
Dan sekarang, kenapa rasanya dia sedikit cemburu mendengar kalimat itu keluar dari bibir adik-adiknya ?
...
"Oppa aku juga mau di suap semangkanya"
"Nanti dulu, aku masih mau"
KAMU SEDANG MEMBACA
Faoi Rún 3 (Riki Lee)
Fanfic(BAGIAN KETIGA DARI FAOI RUN) Kisah terakhir dari keluarga Lee Namun awal dari kisah putra pertama mereka Riki Lee, atau lebih di krnal dengan nama Sean Park