"Karena gak mau makan malam yang berat, jadi suki only kan? Gak usah pake nasi, kan?" Airin memasukkan bubuk kaldu ke dalam panci berisi air yang sudah mendidih.
"Suki only." Noah mengangguk, mengamati kegiatan Airin yang mencicipi kuah dan menambahkan bubuk kaldu sebelum mengangguk puas. Saat ini mereka berdua sedang duduk di teras mess Airin, di tengah meja teras terdapat kompor induksi dan panci berisi kuah yang sudah mendidih. Mereka memutuskan menikmati makan malam di teras mess.
"Pas...." Airin tersenyum lebar sebelum bangkit, mengambil piring berisi aneka bakso dan sayuran di mini kitchen mess dan meletakkannya di atas meja teras. "Silahkan pak."
"Aromanya wangi." Noah mulai memasukkan sayuran dan bakso ke dalam panci.
"Dijamin ketagihan." Airin mengulas senyum lebar penuh percaya diri, meletakkan dua botol berisi minuman dingin.
"Mari kita buktikan." Noah menyendok beberapa bakso dan kuah ke dalam mangkok miliknya, sebelum mencoba kuah sup "Hm.... Not bad, Airin."
"Bukan not bad, tapi memang enak." Airin mengisi penuh mangkok miliknya.
"Sepertinya kamu hobi masak ya?"
"Hobi sih gak. Tapi namanya cewe ya mesti bisa masak lah, pak."
"Oh iya?"
"Minimal masakan sederhana."
"Tell me more about you." Noah menyuapkan sayuran ke dalam mulutnya.
"Saya? Bukankah semua udah ada di resume?" Airin tergelak ringan, kembali menambah aneka bakso dan sayuran ke dalam panci.
"Sebelum bekerja di Maxwell, maybe."
"Setelah lulus, saya langsung kerja di Maxwell corp., pak. Saya bukan kutu loncat, jadi ya saya masih betah di sini." Airin tersenyum ringan, menyeruput kuah sop dengan santai.
Yoiii dong, masa kerja di perusahaan orang lain kalau keluarga Maxwell punya perusahaan sendiri
"Really?"
"Iya, pak." Airin kembali tertawa pelan "Makan dulu pak, baru ngobrol."
"Bukankah makan sambil ngobrol lebih enak?"
"Tapi gak menikmati makanan, pak." Airin tersenyum "Sayang gak ada jamurnya. Tapi tetap enak. Udah makan dulu pak, habisin semuanya."
Noah mengangguk dan memilih menahan banyak pertanyaan dalam benaknya.
Mungkin nanti saja setelah selesai makan.
*********
Airin mengerang pelan, menyandarkan dirinya di kursi. "Enak banget. Kenyang banget. Makan bareng teman tuh emang beda vibesnya dengan makan sendiri."
"Oh iya?" Noah tersenyum, meneguk air dingin dari botol.
"Iya pak, sejak mutasi ke sini, makannya sendiri melulu."
Biasa kan bareng keluarga atau kalau gak ya makannya dengan Ramiro gank
"Maybe next time bisa bareng lagi." Noah menyeringai samar.
"Gak boleh sering sering pak, nanti jadi bahan omongan, aku bisa dianggap menjilat atasan." Airin bangkit, membawa mangkok dan peralatan makan ke dalam mess, meletakkannya di tempat cuci piring.
"Trus, what about Kevin Maxwell?"
"Kevin Maxwell?"
"Dia atasan kamu dan kalian sepertinya cukup dekat."

KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Journey (TAMAT)
RomanceBerwajah manis dengan tubuh mungil, membuat Airin mudah dikagumi dan dicintai oleh banyak orang sekaligus menjadikan Airin sangat dimanja dan dilindungi oleh sepupu sepupunya yang mayoritas adalah pria, termasuk Matteo. Namun hidup terkadang tidak...