"Airin?" Kevin bergumam lirih, wajahnya tampak setengah shock, nyaris tidak mempercayai penglihatan matanya.
"Something wrong?" Noah tampak bingung melihat reaksi Kevin yang benar benar di luar dugaan.
Sial, kenapa juga nih Kevin bisa datang mendadak tanpa info info di group.
Airin mendengus samar, menegakkan tubuhnya, mengangguk sopan pada Kevin "Selamat siang, pak. Kata Eve, bapak mencari saya."
Hening
"Astaga. Ha ha ha ha...." Kevin mulai tertawa terbahak bahak dengan suara keras.
"Vin?" Noah memandang Kevin dengan bingung, lalu pandangan matanya beralih menatap Airin yang tampak kesal.
"Astaga, Airin. Are you crazy?" Kevin mengusap sudut matanya yang basah "Yap, you are crazy. Really crazy!" Kevin mengangguk, kembali tergelak hingga badannya terguncang hebat.
"Ada apa ini? Ada yang bisa memberi penjelasan?" Noah menatap Kevin dan Airin bergantian.
"Setidaknya ini tidak terlalu gila dibandingkan kalau kau memakai kacamata dengan bingkai bermotif leopard." Kevin kembali tergelak, mengusap sudut matanya yang berair.
"Leopard?" Noah bergumam pelan, menatap Airin yang tampak melipat kedua tangannya di dada, menatap tajam Kevin dari balik kacamatanya.
"Yup kacamata motif leopard, untung juga kau tidak memakai poni ala ala dora." Kevin kembali tergelak kuat, hingga terbatuk batuk.
"BAPAK KEVIN MAXWELL YANG TERHORMAT, BISAKAH ANDA MENGHENTIKAN SESI BODY SHAMMING INI DAN LEBIH MENGHARGAI SAYA?" Suara Airin terdengar sangat keras dan lantang, memberi penekanan kuat di setiap kata yang ia ucapkan.
Hening
Noah menatap Airin, terpana, nyaris tidak mempercayai adegan drama di hadapannya. Bagaimana Airin dengan berani berteriak setengah membentak kepada seorang Kevin yang notabene adalah manager papan atas di Maxwell Corp.
"Maaf..." Kevin berdehem pelan, tampak berusaha menahan sudut bibirnya agar tidak membentuk lengkungan naik.
Noah mengerutkan keningnya saat mendengar kata maaf dari Kevin. Noah bukan orang yang bodoh, jelas ada hubungan khusus antara Kevin dan Airin sehingga bisa terjadi interaksi seperti itu. Dan Noah bertekad untuk menyelidikinya.
"Finished?" Suara Airin terdengar sarat dengan kekesalan.
"Hm...." Kevin kembali berdehem pelan.
"Dari dulu bapak emang kebiasaan banget. Mau gue pake poni dora, mau pake kacamata leopard atau gue mau bikin rambut gue ala anak punk, itu hak gue, bapak Kevin yang terhormat." Airin menatap tajam Kevin, tatapan penuh peringatan.
"Oke, sorry, Airin." Kevin berdehem pelan, mengangkat kedua tangannya, menandakan enggan berdebat.
"Kalian berdua...." Noah mengarahkan telunjuknya bergantian, dari Kevin lalu bergeser pada Airin.
"Kenapa dengan kami?" Kevin kembali berdehem pelan, tenggorokannya terasa sedikit kering dan serak efek terlalu banyak tertawa.
"Sepertinya kalian punya hubungan sangat dekat, lebih dari sekedar atasan dan bawahan. Can you explain to me, Airin?" Noah mengalihkan pandangan matanya pada Airin.
"Tidak ada yang perlu dijelaskan." Kevin menggeleng pelan.
"Perlu. I need to know, because Airin is my girlfriend." Suara Noah terdengar sangat tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Journey (TAMAT)
RomantizmBerwajah manis dengan tubuh mungil, membuat Airin mudah dikagumi dan dicintai oleh banyak orang sekaligus menjadikan Airin sangat dimanja dan dilindungi oleh sepupu sepupunya yang mayoritas adalah pria, termasuk Matteo. Namun hidup terkadang tidak...